Saat sebuah kehidupan berakhir, kemanakah perginya?
Sevine membuka matanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit ruangan yang berwarna dominan putih dengan garis emas. Dan di sekelilingnya dipenuhi perabotan klasik mewah dengan warna serupa. Benar benar persis seperti kamar tidur tuan putri pada dongeng-dongeng masa kecil.
Apakah akhirat berbentuk kamar tidur? pikir gadis itu. Gambaran akhirat yang ada di kepala Sevine jauh berbeda jauh dengan apa yang dilihatnya sekarang.
Dia menggeleng. Tidak mungkin ini akhirat. Dia pasti tidak benar-benar mati pada malam itu. Cecilia hanya membuatnya koma dan mengirimnya jauh ke negeri orang.
Sevine mulai bangun dari tidurnya. Dia duduk di tepi ranjang sembari mengamati kulit kakinya yang terlihat lebih putih dari biasanya.Sejak kapan warna kulitnya putih susu?.Tidak hanya kaki melainkan tangan juga.
Perasaannya sedikit tidak tenang. Pelan pelan ia melangkah menuju meja rias yang terletak tidak jauh dari ranjang tempat tidur.
Sevine terhenyak. " WAJAH SIAPA INIII! " teriaknya kaget.
Gadis yang ada di dalam cermin ini jelas bukan dirinya. Sevine bukanlah gadis dengan rambut cokelat panjang , berhidung mancung dan berbibir tipis. Wajah ini sangat asing.
Sevine masih mematung melihat pantulan cermin itu saat beberapa wanita paruh baya berpakaian maid tergopoh-gopoh masuk ke dalam kamarnya.
"Milady ada apa?. Mengapa anda berteriak?" tanya salah satu wanita berpakaian maid itu, keringat sebesar biji jagung mengalir dari pelipisnya. Ia terlihat takut dengan Sevine.
"Siapa kalian? "
Para wanita berpakaian maid saling melempar pandangan. Seolah pertanyaan yang diajukan Sevine adalah pertanyaan bodoh.
" Tentu saja kami adalah pelayan anda Milady"
" Pelayanku?. Memangnya aku siapa sampai harus dilayani?"
"Anda adalah Yelena Darconer. Putri sulung Keluarga Darconer"
Sevine merasa kepalanya pusing. Cecilia tidak akan sebaik itu memberinya pelayan. Terlebih berpakaian maid?. Memangnya ini pesta kostum.
'Dan Yelena? siapa lagi Yelena itu' Sevine membatin." Kalian salah, aku bukan Lady kalian. aku bukan Yelena"
" Tentu saja anda Lady kami"
Sevine memijat pelipisnya. Skenario apa lagi yang kini direncanakan Cecilia.
"Tunggu dulu!, apa tadi kalian bilang Darconer?"
Sekelibat ingatan muncul di kepala Sevine tiba-tiba.Ia tidak ingin mempercayai hal konyol ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐕𝐢𝐥𝐥𝐚𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 𝐒𝐞𝐝𝐮𝐜𝐞 𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐢𝐝𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐃𝐮𝐤𝐞
RomanceSevine Laurentia (23) tidak pernah menyangka hidupnya akan berakhir tepat di hari ulang tahunnya ke 23 setelah tunangannya Daniel, diam-diam meracuni kue ulang tahunnya. Saat gadis itu membuka mata kembali, dia terkejut mendapati dirinya ma...