P[36] (√)

4.5K 638 1
                                    

♡♡✧༺♥༻✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



✧༺♥༻✧

H-1 Festival buruan

     Pagi-pagi sekali, Sevine dan Louis sudah berada di lapangan rumput tempat latihan ksatria Darconer untuk menajamkan kemampuan berpanah mereka. Kedua kakak beradik itu sama-sama tidak mau kalah untuk melontarkan anak panah sebanyak mungkin di papan target.

" Apa kakakku seorang laki-laki?" Louis yang merasa kesal karena Sevine selalu bisa mengimbanginya.

   Sevine yang sedang mengambil anak panah baru dari tabung, tersenyum meledek lalu berkata " Apa kau minder dengan kakakmu yang serba bisa ini?".

     " Tidak, kau hebat di segala bidang yang dikuasai laki-laki, jadi aku berpikir mungkin saja jiwamu itu laki-laki" balas Louis sambil tersenyum miring. Ia menunggu kakaknya meledak karena diledek laki-laki.

     Namun harapan Louis sayangnya tidak terwujud karena Sevine menanggapinya dengan santai. " Aku akan menganggap itu sebagai pujian Louis" .

     Louis mengerinyitkan dahi lalu bertanya dengan heran, "Jadi kakak senang dibilang berjiwa laki-laki?"

    Sevine tertawa kecil. " Kau tahu, kita hidup dimana anggapan laki-laki jauh lebih baik daripada perempuan berkembang, meski perempuan juga dapat melakukan apapun sama baiknya dengan laki-laki"

     Louis diam dan memandang kakaknya dengan tatapan tidak enak.
Karena apa yang dikatakan Sevine adalah kenyataan yang berlaku di dunia ini. Laki-laki dipandang lebih hebat dan menjajikan. Alasan itu juga yang melandasi mengapa di Baterville hanya anak laki-laki yang dapat menjadi pewaris keluarga. Anak perempuan tidak lebih dari sekedar aset yang dapat dijual kepada bangsawan lain untuk menjalin hubungan atau kerja sama.

   " Jadi saat kau bilang aku berjiwa laki-laki. Itu tandanya kau melihatku melakukannya sebaik laki-laki"Sevine mengacak rambut blonde Louis.

    " Jangan terus memperlakukanku seperti anak kecil. Aku sudah 17 tahun" Louis merenggut.Wajahnya yang sengaja dibuat terlihat jengkel padahal aslinya ia senang diperlakukan demikian. Ia senang karena perlakuan kakaknya tidak berubah meski mereka sama-sama orang dewasa sekarang.

    " Kak... "

     "Hmmm?"

     " Jangan pernah berubah" pinta Louis tiba-tiba.

     "Maksudmu?"

     " Aku benci mengakui ini tapi kakak melakukan segala hal lebih baik dariku, jadi mungkin kakak lebih pantas menjadi penerus Darconer tapi-"

𝐓𝐡𝐞 𝐕𝐢𝐥𝐥𝐚𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 𝐒𝐞𝐝𝐮𝐜𝐞 𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐢𝐝𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐃𝐮𝐤𝐞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang