P[13] (√)

7.2K 1K 6
                                    

    Ksatria-ksatria zirah  putih Ruberius dan Linden sudah sampai di depan gudang di seberang sungai Halon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Ksatria-ksatria zirah  putih Ruberius dan Linden sudah sampai di depan gudang di seberang sungai Halon.

      Tepat seperti perkiraan Sebastian, gudang itu dijaga banyak sekali bandit hutan dan beberapa penyihir tingkat rendah. Bandit-bandit itu bersama para penyihir tingkat rendah melakukan patroli untuk mencegah kecurigaan penduduk sekitar.

    Sebelum pergi bersama Sevine, Sebastian menyerahkan komando pada Linden, selaku orang paling kuat yang ada di grup penyergapan itu.

   " Sir, kapan kita menyerang? " tanya ksatria zirah putih yang berdiri di belakang Linden.

    Linden mengamati kondisi di gudang itu sekali lagi, lalu menjawab, " Kita harus menunggu penyihir-penyihir itu lengah. Walau mereka tingkat rendah, tetap saja sulit bagi orang tanpa sihir seperti kita melawan mereka"

    Pengalaman di medan perang menjadi acuan bagi Linden dalam membuat keputusan. Di medan perang, sedikit salah perkiraan dapat berakibat fatal.

    Lima orang ksatria terkuat di Baterville dipilih bukan hanya berdasar kemampuan menyerang dan bertahan mereka saja. Melainkan mereka juga harus bisa mengambil keputusan di situasi genting dan memimpin pasukan.

   Sejauh ini, orang yang dapat melakukan semua hal itu sekaligus dengan sempurna  hanya Jayden Winchester, Jendral utama militer Baterville. Sosok yang dikagumi oleh Linden dan seluruh Ksatria dan prajurit Baterville.

     "SEKARANG!!" teriak Linden memberi komando,
tepat di saat para penyihir sedang berbalik badan.

     Para Ksatria zirah putih langsung menyerang dari tiga sisi—mengurung para bandit dan penyihir sampai mereka  terpojok. Para penyihir  tidak sempat merapal mantra karena serangan itu terlalu mendadak. Tepat seperti perhitungan Linden.

   Linden tahu sisi terlemah dari orang-orang yang bisa memakai sihir. Mereka membutuhkan waktu untuk merapal mantra.

     Para bandit mencoba memberikan perlawanan balik dengan pedang dan kapak mereka. Beberapanya cukup berpengalaman sampai sanggup membuat ksatria berzirah putih kewalahan. Di dalam pertarungan ini jumlah bandit dan penyihir lebih banyak.

     'Ini buruk. Mereka berpengalaman' pikiran Linden berkecamuk. Ia dan pasukannya kalah jumlah. Mereka hanya berlima belas orang sementara musuh mereka nyaris 50 orang.

    Satu persatu tangan, badan dan kaki para bandit ditebas. Jeritan amarah dan rasa sakit  menggema di hutan itu.

    "SIAPA ORANG-ORANG INI!! ?? " tanya seorang bandit pada temannya.

    " BRENG-
    #SLASH
   
     Belum sempat Bandit itu  menyelesaikan perkataannya, tahu-tahu tangannya tertebas pedang Linden.

     Bandit itu meraung kesakitan kemudian roboh.
"ARRRRRGHHH TANGANKU"

    Darah segar menghambur keluar dari lengannya yang kopong.

𝐓𝐡𝐞 𝐕𝐢𝐥𝐥𝐚𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 𝐒𝐞𝐝𝐮𝐜𝐞 𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐢𝐝𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐃𝐮𝐤𝐞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang