P[42] (√)

4.6K 748 32
                                    

♡♡✧༺♥༻✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



✧༺♥༻✧

Debaran aneh itu dengan cepat menyerang kendali tubuh Sevine dan membuat lutut gadis itu lemas. Untung saja tidak sampai lumpuh.

Menyadari dirinya mulai 'tidak aman', Sevine mengangkat ujung gaunnya dengan serampangan lalu berlari secepat mungkin menuju kereta kuda. Sialnya, tumit sepatunya malah menginjak ujung gaunnya yang menyapu lantai

"Aaaaaaaa" Sevine menjerit kaget menyadari tubuhnya sebentar lagi kehilangan keseimbangan. Matanya refleks terpejam menunggu saat-saat tubuhnya mencium tanah.

Namun sebelum tubuh Sevine benar-benar sampai ke permukaan tanah, dua pria telah berlari untuk menangkap tubuhnya. Dan salah satu tangan dari kedua pria itu, telah lebih dulu menyangga pinggang Sevine agar tidak jatuh.

Sevine membuka matanya ragu-ragu-merasakan pinggangnya direngkuh oleh lengan besar milik seseorang. Mata gadis itu lantas menangkap manik merah milik Jayden yang terakhir ia lihat di festival buruan.

Bagai tersengat listrik, debar jantung Sevine meningkat dua kali lipat. Ia menjadi kesulitan bernafas ketika aroma kayu cendana yang dirindukan itu menyapa hidungnya kembali setelah sekian lama. Dan kali ini ini aroma itu lebih pekat karena jarak tubuh mereka sangat dekat.

Dengan wajah yang semerah tomat rebus, Sevine bangkit dan menepis langsung lengan Jayden. Tanpa mengucapkan terimakasih, gadis itu berlari secepat kilat ke kereta kuda.
Ia meminta kusir kuda untuk segera pergi meninggalkan tempat ini.

Jayden bergumam kesal. " Apa gadis itu tidak tau cara berterimakasih ,Your Highness? "

Namun Reinhardt tidak menanggapi pertanyaan itu. Ia merasa dadanya tiba-tiba sakit melihat reaksi yang ditunjukkan Sevine kepada Jayden. Ia memang baru merasakan cinta pertama tapi setidaknya ia paham mengenai ciri-ciri umum orang jatuh cinta.

Reinhardt melihat pantulannya sendiri pada diri Sevine. Cara gadis itu memandang Jayden sama persis dengan caranya memandang Sevine. Penuh kekaguman dan pemujaan.
Reinhardt menahan diri untuk tidak mengepalkan tangan. Tiba-tiba saja ia memiliki keinginan kuat untuk memukul Jayden Winchester tepat di wajahnya.

Reinhardt mengambil nafas panjang. Ia tidak boleh terbawa perasaan dan kemudian berakhir merusak hubungan kerajaan dengan Winchester Duhcy. " Jadi, apa yang mau kau bicarakan padaku?" tanyanya kemudian kepada Jayden yang menatapnya bingung.

»»--⍟--««

Di dalam kereta kuda, Sevine sibuk mengutuk dirinya sendiri.

" Mengapaaaaaa kau tersipuuuu pada suamiiii oraaaaaang!!!!" erangnya frustasi.

Sekarang Sevine sadar kalau dirinya menyukai Jayden. Dan itu bukan sekedar perasaan kagum lagi mengingat Ia pernah merasakan perasaan serupa. Tapi ini bukan berita bagus. Ia tidak senang mengetahui dirinya jatuh cinta lagi.

𝐓𝐡𝐞 𝐕𝐢𝐥𝐥𝐚𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 𝐒𝐞𝐝𝐮𝐜𝐞 𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐢𝐝𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐃𝐮𝐤𝐞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang