Sevine Laurentia (23) tidak pernah menyangka hidupnya akan berakhir tepat di hari ulang tahunnya ke 23 setelah tunangannya Daniel, diam-diam meracuni kue ulang tahunnya.
Saat gadis itu membuka mata kembali, dia terkejut mendapati dirinya ma...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♡ ♡ ✧༺♥༻✧
Cinta bisa membuat seseorang lupa daratan
Itu adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan Reinhardt Baterville—putra mahkota—calon raja Baterville ke VIII yang berkeliling-liling ruang harta seperti orang gila.
Sesekali ia terlihat seperti ingin mengambil sesuatu tetapi mengurungkannya.
Reinhardt terus berkeliling ruang harta sambil mengumpat mengapa staff istana yang ditugasi untuk mengelola harta-harta kerajaan, tidak menempelkan kertas yang berisikan nilai historis dari masing-masing barang.
Ya, Reinhardt Baterville-putra mahkota yang dingin itu, kini menghadapi masalah pertama yang tidak bisa ia atasi selama 22 tahun hidupnya. Masalah memilih hadiah yang pantas untuk seorang gadis.
" Hey Sebas, menurutmu apa dia akan suka kalau kuberi kalung ratu Baterville-III?" tanya Reinhardt, memegang kalung bewarna perak yang dikeluarkannya dari kotak kaca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalung itu merupakan peninggalan ratu Baterville-III, istri dari Raja Baterville-III.
Sebastian mati-matian menghapus raut jengkel dari wajahnya. Mulut pria itu keram setelah menjawab pertanyaan yang sama untuk ke 20 kali.
" Saya pikir Lady Yelena akan menerima apapun yang anda berikan kepadanya Your Highness" ulang Sebastian untuk yang ke 20 kali.
Otot-otot wajah Sebastian mulai kaku karena kebanyakan tersenyum. Tidak, memaksakan senyum lebih tepatnya.
Sebagai teman masa kecil Reinhardt, Sebastian baru pertama kali melihat putra mahkota yang cekatan, pandai, dan bijak itu menjadi orang dungu.
Persoalan yang di hadapi teman masa kecilnya itu bukan masalah besar seperti diplomasi dengan kerajaan tetangga, membuat keputusan perang atau berdebat dengan bangsawann lain dalam pertemuan bulanan istana.
Ini hanya sebuah masalah kecil mengenai barang apa yang pantas dihadiahi kepada seorang gadis. Terdengar sepele, tapi bagi pemula seperti Reinhardt, jelas hal ini menjadi masalah besar.
