MINE | Chapter 32

160K 6.6K 403
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Nara memeluk Rios dari belakang saat pria itu sedang bertelepon. Ia mendusel dipunggung lebarnya sebelum melihat sisi wajah Rios.

"Om?"

Rios menoleh kebelakang, tangannya memegangi tangan Nara yang melingkar di pinggangnya, ia menjauhkan ponsel dari wajahnya sebentar untuk berbicara pada Nara.

"Sebentar ya Sayang," katanya, lalu ia kembali bertelepon.

"Om?" panggil Nara lagi.

Rios cepat-cepat menyelesaikan obrolannya dengan Aslan karena Nara terus saja mengganggunya.

"Jam setengah delapan, besok jemput saya dirumah," ucap Rios pada sang asisten.

"Bapak mau pulang ke rumah? Sama Nara juga?"

"Iyalah Aslan, nggak mungkin Nara saya tinggal."

"Baik, Besok jam setengah delapan saya jemput Bapak." Aslan menurut.

"Ya. Saya tutup teleponnya."

Rios mengakhiri panggilannya dengan Aslan kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

"Om?" panggil Nara untuk yang kesekian kalinya.

"Iya Sayangku, kenapa cantik?" sahut Rios lembut sembari memutar badannya menghadap Nara.

"Aku nggak mau sekolah."

"Eh, kok gitu? Kita udah ngomongin ini loh dari kemaren waktu pulang dari rumah ibu, katanya Iya tapi kok sekarang bilang enggak?"

"Nggak mau pokoknya." Nara bersikukuh.

"Sekolah Sayang, besok Om anterin sekolahnya, sekalian Om juga mau mampir."

"Mampir?" ulang Nara.

"Iya."

"Mampir kemana?"

"Sekolah mu."

"Om mau ke sekolahan? Mau ngapain?" tanya istri Rios itu begitu ingin tau.

"Ada perlu."

"Iya, tapi mau ngapain? Perlu apa?" tanya Nara tak sabar, "mau ngapain ih?"

"Nggak ngapa-ngapain ih, orang mau bisnis kok."

"Hah?"

"Bisnis Sayang, bisnis."

"Bisnis apaan di sekolah?"

"Adalah. Om mau bangun sekolahan buat kamu."

Nara makin jenuh, ia menabok dada Rios, ,"serius dulu, jangan bercanda!"

"Beneran, nanti kamu langsung jadi Direktur sekolahnya. Gimana? Mau kan? Bu Direktur?"

Nara makin menajamkan tatapannya. Ia sedang tidak mood untuk diajak bercanda.

MINE  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang