MINE | Chapter 57

85.8K 5K 578
                                    


Sangat memalukan.

Seumur hidupnya, baru kali ini seorang Manu Rios Fernandes merasa malu, malu yang teramat sangat. Ia pikir urat malunya sudah putus, tapi ternyata tidak, belum.

Ia benar-benar panik tadi sewaktu mertuanya menyelonong masuk ke dalam kamarnya dan nyaris saja memergoki dirinya dan Nara sedang berhubungan badan.

Pria itu cepat-cepat membanting badannya di sebelah Nara dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya sebelum Maya muncul. Ia meringkuk di balik selimut, tidak ingin melihat mertuanya atau dilihat mertuanya. Wajahnya memerah saking malunya, seperti kepiting rebus.

Tidak hanya Rios, Nara pun sama paniknya. Untungnya Rios belum menelanjangi tubuhnya, hanya celana dalamnya saja. Jadi gaun tidurnya yang sepanjang lutut bisa menutupi area kewanitaannya.

Nara langsung melompat dari tempat tidur sebelum bertatap muka dengan Maya yang langsung menuju ke arahnya karena pekikannya tadi.

"Kenapa sih Ra teriak-teriak???!!" panik Maya.

"IBU!!!"

Lalu yang terdengar hanyalah suara Nara yang tengah mendumel pada Maya sambil membawa ibunya itu keluar kamar.

Pria itu mengintip dari balik selimut untuk memeriksa.

Sepi, tidak ada siapapun, bahkan Nara. Tapi samar-samar telinganya mendengar suara Nara yang masih berbicara dengan Maya di pintu masuk kamar.

Lalu tanpa ingin menunggu Nara muncul, Rios cepat-cepat turun dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi dengan membawa serta selimut yang membalut tubuhnya. Tak lupa ia juga memunguti pakaiannya yang tadi ia kenakan sebelum dilucuti.

***

Nara memastikan sekali lagi bahwa ibunya benar-benar turun ke bawah sebelum kembali ke kamar, dan tak lupa mengunci pintu.

Alangkah terkejutnya ia begitu tidak mendapati Rios ditempat tidur, kepalanya langsung menoleh ke arah kamar mandi.

"Aih kan malah ditinggal!" gerutunya sambil menuju kamar mandi, ingin masuk tapi ternyata Rios mengunci pintunya.

"Lah, pake dikunci segala, astaga! Mas?!!"

Tidak ada sahutan.

"Mas?!"

Ketika Rios masih tidak mau menyahut dan kesabaran Nara mulai habis, perempuan itupun mengetuk pintu lebih kuat.

"Mas bukain pintunya aku mau masuk!"

Di bawah shower yang sedang menyala, Rios memutar kepalanya ke pintu, telinganya mendengarkan dengan seksama suara Nara yang tengah meneriakinya.

"Mas! Mas aku mau masuk, bukain pintunya! Ngapain pake dikunci segala sih?"

"Aku juga mau mandi tau!"

"Bukain bukain bukain!"

Langsung saja Rios mematikan shower kemudian menyambar handuk lalu membalut bagian bawah tubuhnya sebelum membuka pintu.

"Mas--"

Suara Nara terputus begitu Rios muncul di ambang pintu, dengan rambut basah yang airnya masih sedikit menetes-netes.

Nara langsung mengarahkan pandangannya ke tubuh pria itu.

Nara langsung mengarahkan pandangannya ke tubuh pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MINE  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang