MINE [21+⚠️] Chapter 22

238K 6.4K 1K
                                    


Desahan, lenguhan, erangan, bahkan isak tangis yang sangat pilu menyayat hati terdengar memenuhi kamar Rios.

Di lantai, disamping selimut tebal yang tergeletak, terdapat baju-baju yang berserakan, terutama baju Nara. Jeans, kemeja, bahkan pakaian dalam gadis itu berserakan di lantai.

Setelah melemparkan Nara dengan paksa dan kasar di dalam kamar terdekat yang bisa dicapainya, Galih dengan beringasnya menelanjangi Nara habis-habisan. Sedikit saja Nara melawan, tangan ringan Galih langsung melayang untuk menampar Nara. Ia tidak segan-segan melakukan kekerasan pada Nara kalau Nara terus melawannya.

Dan Galih benar-benar melakukannya karena Nara terus melawan. Galih menyiksa Nara cukup lama sampai Nara lemas dan tak punya tenaga lagi untuk melawan.

Setelah itu Galih menyeret Nara dengan bengis ke atas tempat tidur begitu dirinya berhasil menelanjangi Nara dengan susah payah karena perempuan itu terus saja memberontak meskipun telah ditampar berkali-kali.

Galih mengikat kedua tangan Nara kuat-kuat hingga membuat pergelangan tangan Nara lecet dengan ikat pinggangnya untuk memudahkannya melancarkan aksinya menjamah tubuh Nara tanpa gangguan.

Nara menjerit, ia melolong ketakutan, tangisannya terus pecah saat Galih menciumi wajahnya, menjilati kedua pipinya lalu melahap kasar mulutnya.

Nara mengepalkan tangannya kala mulut Galih menjamah lehernya, menjilatinya, mengigitnya kemudian menghisapnya. Saat mulut Galih mengulum buah dadanya dengan mulut buas laknatnya itu, air mata Nara merembes lagi. Semakin deras.

Desahan tertahan Nara dan suara pilunya membuat Galih semakin bernafsu untuk mencicipi area kewanitaan anak muridnya ini.

Dalam tangisannya, mata Nara mengawasi kegiatan Galih. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya seolah meminta Galih untuk berhenti. Namun Galih malah turun ke bawah sambil menciumi perut ratanya, paha rampingnya, hingga ke area kewanitaannya.

Nara siap menendang saat Galih membuka lebih lebar kakinya, namun Galih malah menghajarnya agar Nara berhenti berpolah.

Kemudian Galih mengarahkan kejantanannya yang sudah sangat tegang ke liang Nara.

Nara gemetar hebat membayangkan hal akan terjadi setelah ini, "Pak...jangaannn!" jeritnya.

Galih tak mendengarkan, dalam sekali hentakan ia berhasil memasukkan kejantanannya ke liang Nara.

"Akhhh...tholhong stophhh...!" pinta Nara memohon.

Namun lagi-lagi Galih tak menghiraukannya, ia lantas menyunggingkan senyum pada Nara yang kini menangis, "nikmat, Ra. Punya kamu lebih sempit dari gadis perawan manapun yang pernah saya cobain, Bahkan lebih sempit dari Nayla."

Nara terisak, dirinya tampak sangat berantakan sekali. Keringat membanjiri tubuh. Air mata terus mengalir tanpa henti hingga matanya terasa sakit akibat terlalu banyak menangis.

"Apa Rios udah masukin kamu, Nara? Rios juga gila seks kayak saya, jadi pastinya sering ya dia masukin kamu?"

Telinga Nara sangat panas hanya dengan mendengarkan mulut Galih berbicara.

"Berapa kali sehari si Rios masukin kamu?Kalo udah sering dimasukin tapi masih sesempit dan rasanya senikmat ini, nggak salah Rios beli kamu dengan harga yang fantastis," kata Galih, ia bermonolog ria.

Pria itu merendahkan tubuhnya untuk menindih Nara.

"Tolong lepasin saya Pak...hikss," pinta Nara dengan sangat sambil terus menangis, "kenapa bapak tega perkosa saya? Saya punya salah apa sama Bapakk??" tuntutnya dalam isak tangis.

Namun Galih tak ingin menjawab pertanyaan Nara itu.

Nara menahan isakannya, "saya nggak akan bilang ke siapapun soal perbuatan bapak ke saya, tapi tolong lepasin saya sekarang... saya mohon...tolong...lepasin!!"

MINE  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang