Halim Perdanakusuma International Airport Jakarta, pukul 20.00 WIB.
Sebuah Private Jet atau pesawat pribadi menunggu untuk lepas landas. 2 pilot dan 1 pelayan kabin sudah siap ditempatnya, begitupun dengan 3 penumpangnya--2 orang pria dan seorang perempuan.
Pesawat pribadi yang sering juga disebut jet pribadi itu diketahui ternyata adalah milik seorang Fernandes.
Ya, Manu Rios Fernandes, tidak salah lagi.
Pesawat pribadi seharga 1.5 triliun rupiah itu benar-benar milik Rios.
Jet pribadi itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti lemari pribadi, kamar mandi pribadi, akses bagasi langsung hingga exterior 3-camera system.
Kabin penumpang pun dibuat senyaman mungkin dengan konfigurasi sedemikan rupa. Penumpang juga tak akan bosan karena jet tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas hiburan, seperti DVD atau CD stereo, dan Inflight entertainment lainnya.
Cukup untuk membuat seorang istri Fernandes bernama Nara itu tidak mati kebosanan.
Jet pribadi itu bergerak cepat, terbang melintasi langit malam Jakarta menuju bandara Ngurah Rai, Bali. Dengan waktu keberangkatan pukul 20.00 dan sampai di tempat tujuan pada pukul 21.30.
Rios nyaris tepar selama perjalanan. Pria itu kelelahan rupanya. Bahkan ketika Aslan membawa mereka menuju resort dengan mengendarai Mercedes-Benz sewaan, Rios tidur.
Aslan mengintip melalui kaca dasbor.
Rios sedang tidur. Tidur disamping Nara yang masih terlihat segar bugar. Pantas saja sejak tadi area belakang begitu sunyi.
Setengah jam kemudian mereka sampai di Ayana Resort & Spa, sebuah hotel dengan akses langsung ke pantai di Bali.
Hotel tempat Rios biasa tinggal jika sedang ke Bali.
Ayana Resort terletak diatas tebing yang menghadap ke Samudera Hindia, dengan lokasi yang terpencil sehingga jauh dari aktivitas sehari-hari orang Bali yang ramai, cocok untuk para turis yang ingin beristirahat tenang.
Rios terjaga saat itu, merasakan pening yang amat sangat dan letih yang cukup parah. Matanya kemudian melirik tangannya. Ada tangan mungil yang sedang menggenggam tangannya dan ia pun menggenggam tangan itu.
Lalu ia menoleh ke samping, Nara tengah mengumbar senyum padanya.
"Mas ketiduran, ya?" bukan Nara, tapi Rios yang bertanya, matanya masih agak kabur.
Nara mengangguk, "pules banget."
"Oh ya?"
"Iya, aku panggilin dari tadi nggak bangun-bangun. Capek banget, ya?"
"Enggak," bohong pria itu.
"Ck, kalo capek itu bilang capek, jangan pura-pura gitu, keliatan loh dari mukanya."
"Kusut?"
"Sedikit," ucap Nara.
"Tapi tetep ganteng, kan?"
"Valid no debat!"
Ketampanan Rios memang tidak pernah luntur, meski brewokan ia tetap tampan, walaupun kelihatan agak sedikit tua. Tapi gurat keletihan nampak jelas di wajah tampannya itu.
Rios ingin tersenyum lebar, tapi kondisinya seperti tidak memungkinkan. Jadi ia hanya meraih rahang Nara, mendekatkan wajahnya dengan wajah Nara lalu mencium sudut bibir Nara.
Hanya kecupan lembut yang berlangsung tidak lebih dari satu detik.
"Aslan mana?" tanya pria itu saat melihat kabin sopirnya kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE [TERBIT]
RomanceSUDAH TERBIT DI FIRAZ MEDIA PUBLISHER *** "Saya nikahkan dan kawinkan Kyra Alinara binti Kaif dengan ananda Manu Rios Fernandes dengan mas kawin berupa cincin emas 24 karat, 100 triliun uang, 1 unit rumah mewah, 5 unit gedung apartemen, 50% saham da...