Di sebuah ruangan VVIP A rumah sakit, Nara terbaring dengan infus yang menusuk punggung tangan kirinya.Begitu Nara pingsan hampir satu jam yang lalu, Rios langsung melarikan Nara ke UGD rumah sakit. Ia meminta dokter kenalannya bernama Hana untuk secara khusus menangani Nara.
Setelah Hana melakukan semua pemeriksaan pada Nara, Nara dipindahkan ke kamar rumah sakit yang lebih pribadi.
Dan sejak terbaring diranjang rumah sakitnya sedari pukul dua siang sampai menjelang magrib, Nara masih belum sadar. Wajahnya terlihat sangat tenang tidak seperti siang tadi yang menangis ketakutan tanpa henti. Tapi entah jika ia bangun nanti.
Sementara itu, Rios masih setia menunggu Nara disisi ranjang. Ia duduk disana sembari menggenggam tangan Nara yang tak di infus. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya semenjak Hana menjelaskan bagaimana keadaan Nara sekarang. Ia berusaha untuk tetap tenang, namun sulit. Ia sangat mencemaskan Nara, ketakutannya terpancar sangat jelas di wajah keras nan tegasnya yang kini sendu.
Rios menggenggam erat tangan Nara. Matanya mengamati wajah Nara yang memar, melihatnya membuat amarahnya bergejolak.
Tidak hanya memperkosa istrinya, tapi dengan brengseknya Galih juga melakukan kekerasan pada Nara hingga meninggalkan luka memar hampir di sekujur tubuhnya. Dimana rasa kemanusiaannya? Dimana hati nuraninya?
Rios tahu, Galih memang brengsek sampai ke akar-akarnya. Dia adalah sarang masalah. Dia seorang pedofil dan karenanya Rios sama sekali tidak menyukainya. Seringkali Galih membuat masalah dan semuanya itu pasti berhubungan dengan seks.
Dan yang membuat Rios sangat membencinya setengah mati adalah karena dia yang berdosa itu tetap bersih tanpa disentuh hukum karena mendapat perlindungan dari Papanya, Pak Fernandes.
Pak Fernandes terlalu takut namanya akan tercemar oleh perbuatan bejat Galih. Jika semua orang tau anak tirinya telah berkali-kali melakukan tindakan asusila terhadap para gadis remaja, nama besarnya yang sangat terhormat pasti akan rusak.
Pak Fernandes tidak ingin citra keluarga besar terhormatnya hancur dimata publik, karenanya beliau menutupi semua kesalahan anak tirinya dengan rapi sehingga dia bisa hidup bebas dan melanjutkan karirnya sebagai guru.
Galih sudah pernah menghamili seorang siswinya tahun lalu, namun karirnya tetap aman karena Pak Fernandes membungkam para petinggi sekolah dan keluarga korban pemerkosaan anaknya dengan uang. Dengan uang Pak Fernandes menyelesaikan segala masalah yang ditimbulkan Galih tanpa tercium media.
Cuih.
Sayangnya, meski Galih sudah berjanji pada Pak Fernandes tidak akan melakukan kesalahan lagi, godaan penyakitnya terlalu sulit untuk dihentikan. Sekarang ia bahkan sudah menghamili Nayla. Seharusnya manusia keparat seperti Galih mendekam selamanya di dalam penjara atau dihukum mati saja, namun selama kekuasaan Pak Fernandes belum surut, dia akan tetap aman.
Tindakan salah Papanya itu menjadi salah satu alasan mengapa Rios merenggangkan hubungan dengan ayah kandungnya sendiri.
Rios frustasi. Ia merasa marah. Ia marah pada Galih, namun lebih daripada itu, ia marah pada dirinya sendiri. Ia merasa sangat bersalah pada Nara karena membiarkannya diperkosa oleh adik tirinya yang bejat itu.
Jika saja ia bisa datang lebih cepat dan tidak terlambat, mungkin Nara akan baik-baik saja. Atau jika saja ia tetap dirumah hari ini, kejadian buruk yang menimpa Nara siang tadi pasti tidak akan terjadi.
Sejak awal yang salah adalah Rios.
Semua kejadian buruk yang menimpa Nara adalah karena kesalahan fatalnya sendiri. Karena kebodohan dan kelalaiannya menjaga Nara lah yang membuat Galih berani memperkosa istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE [TERBIT]
RomanceSUDAH TERBIT DI FIRAZ MEDIA PUBLISHER *** "Saya nikahkan dan kawinkan Kyra Alinara binti Kaif dengan ananda Manu Rios Fernandes dengan mas kawin berupa cincin emas 24 karat, 100 triliun uang, 1 unit rumah mewah, 5 unit gedung apartemen, 50% saham da...