MINE [21+⚠️] Chapter 53

217K 6.2K 957
                                    

Pukul 03.00 pagi.

Malam itu berakhir dramatis.

Rios benar-benar ingin libur menjenguk jabang bayinya di perut Nara, tapi dengan tangan Nara yang nakal membangunkan adiknya, ia tidak sanggup menahan diri.
Godaannya sungguh diluar batas kemampuannya menahan nafsu.

Rasa-rasanya, mungkin dirinya akan khilaf lagi kali ini.

Bagaimana bisa ia tidak khilaf ketika kejantanannya saja sudah mengacung keras didepan wajah Nara?

Nara semakin nakal, membuat Rios kehilangan kata-kata untuk menghentikannya.

Sewaktu Nara mendaratkan kecupan halus pada ujung batangnya, bulu halus di tengkuk Rios sontak berdiri, ia merinding.

Lalu ketika Nara mulai mengulum ujung batangnya, desahan samar Rios lolos begitu saja.

"Masih mau puasa?" tanya Nara masih dengan posisi duduknya di tepi ranjang.

Rios mengangguk putus asa, terlihat sangat menyedihkan. Tapi kemudian tangan Nara menggerayangi kejantanannya.

"Nggak boleh Sayang," ucap pria itu memberitahu.

"Boleh, kata siapa nggak boleh?"

Rios membisu, mulutnya berkata tidak tapi juniornya bertingkah lain.

Dan Nara pun memulai kegiatannya untuk memanjakan batang pria itu.

Bulu halus di tengkuk Rios semakin meremang selagi saraf-saraf sensitif yang tersebar di kejantanannya bereaksi terhadap jilatan lidah Nara dan kuluman mulutnya dengan gerakan keluar masuk.

Agak samar, tapi telinga Nara menangkap nyata suara desahan Rios. Sambil terus merangsang kejantanan Rios, Nara mengangkat wajahnya untuk melihat pria itu.

Jelas sekali Rios terlihat sangat menikmati pelayanan Nara, bibir bawahnya digigit sementara wajahnya mendongak ke langit-langit, kerongkongannya melolong sunyi kesana.

Nara mengeraskan permainannya, mulut dan lidahnya bergerak semakin aktif mengulum kejantanan Rios. Ia tengah berusaha untuk memasukkan setengah dari batang Rios yang sangat panjang itu ke dalam rongga mulutnya.

Sulit, dan tidak berhasil karena daging itu panjangnya tidak umum, tapi mulutnya tetap menganga lebar mengikuti lingkar diameter kejantanan Rios yang bahkan lebih besar dari pergelangan tangan kurusnya sendiri itu.

Setelah menjilati batang Rios layaknya permen lollipop, Nara beralih mengocok batang Rios yang terlumuri salivanya dengan tangan. Dan kemudian mulutnya menuju testis (buah zakar), yang merupakan dua organ oval seukuran buah zaitun besar yang menggantung dibelakang penis Rios.

Tanpa ragu Nara memasukkan organ itu kedalam mulutnya, mengemut sempurna dan sedikit menariknya, sebuah perbuatan yang berhasil mengundang erangan nikmat dari mulut Rios.

Pria itu melihat ke bawah dimana wajah Nara berada tepat di depan selangkangannya dan tetap melakukan aksinya tadi. Desahannya tercekat di kerongkongan. Tangannya yang sedari tadi diam kini mulai bergerak. Satu di menjambak halus rambut Nara dan satu lagi menekan kepala Nara.

Kepala Rios mengangguk ringan, memberi isyarat pada Nara untuk terus merangsang testisnya——tempat dimana spermanya diproduksi, sperma yang akan menyembur kedalam mulut Nara begitu dirinya mencapai klimaks.

MINE  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang