MINE | Chapter 11

368K 10.2K 742
                                    


"Ini dokumen yang Bapak minta," kata Manager Luna sembari meletakkan sebuah dokumen tebal diatas meja Rios.

Rios yang sedang berkutat dengan komputernya segera menilik dokumen yang diberikan Luna. Ia memeriksa isinya sebelum bertanya, "Udah semuanya, kan?"

"Udah, Pak."

"Oke, makasih."

Luna menganggukkan kepala meski Rios tak melihatnya. Rios mengatakan beberapa hal lagi pada Luna sebelum memerintahkan Luna untuk meninggalkan ruangannya. Kini, ia kembali sendirian di ruang kerjanya. Ia melirik arlojinya yang sekarang menunjukkan pukul 14.25.

Aslan telah mengirimi Rios pesan beberapa menit yang lalu kalau dia sudah mendapatkan tiket pesawat untuk Rios dengan penerbangan malam ini. Baru saja istirahat beberapa minggu dan kini sudah ada perjalanan bisnis yang menantinya.

Rios membalik lembar demi lembar dokumen tadi setelah membacanya dengan cermat. Sesekali ia mengeryit dan memijat pelipisnya. Lalu, tiga puluh menit kemudian ia menutup dokumen itu dan meletakkannya di tumpukan paling atas bersama berkas-berkas pekerjaannya yang lain. Setelah menyambar jasnya dari tiang gantungan Rios melenggang meninggalkan ruangannya. Karena akan pergi malam nanti, sekarang ia harus kembali ke rumah untuk mengemas beberapa pakaiannya. Sekalian melepas rindu pada Nara.

***

Libur panjang setengah bulan terhampar didepan mata dan Nara tercekik bosan karenanya. Ia tidak memiliki kegiatan berarti dan hanya berleha-leha dirumah. Tidak ada yang bisa ia ajak bicara kecuali bibi. 

Salma sedang liburan ke kampung halaman neneknya di Solo, jadi mau sebosan apapun Nara ia tidak bisa healing bersama temannya itu. Bahkan membaca novel pun tidak bisa mengobati kebosanannya. Ponsel Nara berdering saat dirinya sedang membaca sebuah novel cerita roman picisan sambil rebahan.

Salmon🍣, alias Salma memanggil.

Nara mengangkat panggilan itu dan menutup novelnya. "Iya, Sal. Kenapa?"

"Lo dimana sekarang? Sibuk enggak? Keluar yuk jalan-jalan."

"Lah, katanya Lo lagi di Solo? Enggak emangnya?"

"Udah. Gue nggak betah jadi balik duluan. Emak Bapak gue masih disana."

"Sendirian dong dirumah?"

"Siapa?"

"Elo Nafisatun Salmahida. Siape lagi?!"

"Iyes, makanya Gue mau minta temenin Elo nanti malem. Temenin, ya?"

"Ngg ... Ntar mikir dulu."

"Ya Allah pake mikir segala?!"

"Ya kan gue harus izin dulu kali."

"Pasti dibolehin lah sama Tante Maya, kalo nggak dibolehin nanti biar Gue yang ngomong, atau Gue kerumah Lo sekarang buat minta izin langsung?"

Nara membatin, minta izinnya bukan ke Ibu, tapi ke Om Rios. Dan jangan sampai Salma mendatangi rumahnya untuk meminta izin pada ibunya. Bisa gawat kalau Salma datang kesana dan ibunya bilang bahwa dirinya tidak lagi tinggal disana karena sudah menikah jadi ikut suami. Celaka 12.

MINE  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang