SELAMAT MEMBACA DAN MENIKMATI HIDANGAN YANG ADA.
****
Tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk menemukan akun instagram milik Riza. Tiffani langsung mengecek dan beruntung jika akun tersebut tidak di privasi. Banyak foto yang terpampang jelas di sana dan tidak ada foto berdua dengan seorang perempuan dan hal itu membuat Tiffani merasa senang.
Walaupun Riza sangat jarang mengunggah fotonya di sosial media, tetapi Tiffani merasa bersyukur karena akun laki-laki itu tidak kosong dan masih ada foto yang baru saja di unggah.
"Semakin tampan saja," gumam Tiffani tidak sadar dan masih saja melihat-lihat foto Riza yang memakai jas formal.
Rasanya jari Tiffani ingin memencet tombol DM dan bertanya kabar laki-laki itu. Namun, tiba-tiba keberanian perempuan itu menciut karena ia mengingat wajah Feri yang tidak menyukainya. Jika Feri yang hanya teman Riza bisa membencinya sampai begitu apalagi dengan Riza?
"Tahan Tiffani, melihat fotonya saja kamu seharusnya sudah sangat bersyukur!" ujar Tiffani.
Semangat Tiffani untuk menggambar beberapa gaun semakin naik. Perempuan itu menuangkan idenya dalam gambar yang sengaja ia warnai. Banyak sekali model baju yang terlintas di idenya. Mungkin Riza adalah orang yang menjadi penyemangat Tiffani sampai sekarang. Walaupun Riza tidak menyemangati dirinya, tetapi perkataan laki-laki itu tetap Tiffani ingat sampai detik ini.
Sebentar lagi acara fashion week akan di adakan, Tiffani harus mempersiapkan dirinya untuk melakukan yang terbaik. Ada orang tua yang harus ia banggakan. Apalagi perkataan tetangga kepada Tanisha yang sempat Tiffani dengar membuat ambisi Tiffani semakin meningkat, ia ingin membuktikan kepada tetangga kompleknya bahwa Tiffani bisa sukses tanpa bantuan dari Genta.
Ting!
Calista: Tiffani, apakah kamu ingin bertemu dengan Riza? Aku bisa membantumu jika kamu ingin.
Tidak tahu harus menilai Calista bagaimana, yang jelas perempuan itu sangat membantu Tiffani untuk memberikan informasi tentang Riza. Tiffani tidak akan memanfaatkan kebaikan Calista kepadanya.
Tiffani: Tidak perlu, Cal. Aku tidak ingin merepotkanmu.
Calista: Aku tidak merasa di repoti. Ya sudah jika kamu butuh bantuanku tolong kabari saja.
Tiffani: Ya, kamu juga harus mengabari aku jika sedang membutuhkan bantuan.
Karena dibuat penasaran dan sibuk melihat-lihat foto Riza. Tiffani sampai melupakan ada chat dari Neon yang ia abaikan. Lagi pula tidak wajib membalas chat laki-laki itu, sehingga Tiffani tidak selalu fast respon terhadap Neon.
Entah sudah berapa lama Tiffani duduk di kursi kerjanya sampai perempuan itu merasa pegal di bagian punggung. Tiffani tersenyum melihat gambarnya sendiri, perempuan itu merapikan kertas, pensil dan pewarna yang berserakan di meja.
Lalu beranjak dari duduknya untuk membersihkan wajahnya sendiri. Hal itu sudah biasa Tiffani lakukan sebelum tidur dan memakai skincare khusus malam. Karena perempuan itu sangat menjaga tubuhnya, apalagi area wajah.
"Sepertinya Riza masih berada di kawasan Jakarta Utara," ujar Tiffani sambil menepuk-nepuk pipinya setelah ia mengeringkan wajahnya dengan handuk.
"Semoga saja Riza tidak membenciku," ujar Tiffani.
Walaupun Tiffani sangat mengenal karakter Riza. Tetapi tidak ada yang tidak mungkin sehingga Tiffani mempunyai pemikiran jika Riza membencinya, karena laki-laki itu bahkan menghindarinya selama 2 tahun dan benar-benar menutup akses informasi membuat Tiffani hampir putus asa.
![](https://img.wattpad.com/cover/289313151-288-k24223.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG DESIGNER
Ficção Adolescente[DILARANG PLAGIAT] Tiffani Prasasti, perempuan berusia 23 tahun yang berprofesi sebagai Designer. Di usianya yang sekarang, Tiffani selalu ditagih pertanyaan orang tuanya 'Kapan menikah?' Bagaimana bisa menikah kalau dirinya saja belum menemukan la...