40. Berkunjung

969 59 11
                                        

HAPPY READING. JANGAN LUPA PENCET TOMBOL VOTE, YA!

****

Setelah menyelesaikan pekerjaanya untuk membuat pesanan pelanggan. Risna dan Erika di perintahkan oleh Tiffani untuk istirahat lebih awal daripada karyawan lainnya. Sedangkan Tiffani melanjutkan pekerjaanya untuk membuat baju olahraga anak TK yang masih sebagian belum selesai.

Karena pihak yayasan TK meminta baju olahraga tersebut berwarna ungu. Tiffani dan karyawan pun menyanggupinya dan di belakang baju tersebut ada nama TK dengan cara di sablon. Tak lupa di depan baju ada gambar kartun supaya tidak polos.

Membuat baju olahraga dengan ukuran kecil seperti itu mempunyai kesan tersendiri untuk seorang Tiffani. Ia senang dan terlihat tidak lelah. Padahal Risna dan Erika merasakan punggung dan kaki mereka pegal karena terus-menerus menjahit.

"Bu Tiffani, maaf jika saya lancang ingin menasehati anda. Sebaiknya Ibu istirahat terlebih dahulu," ujar Erika.

Tiffani mengangguk. "Dua seragam lagi."

Mendapat jawaban seperti itu dari Tiffani. Erika pamit undur diri dan duduk lesehan bersama Risna di ruangan tersebut. Mereka berdua tidak berani makan, walaupun makanan sudah tersedia. Selain merasa tidak enak kepada Tiffani, Risna dan Erika pun harus menghargai karyawan lainnya.

"Risna, Erika. Karena sebentar lagi jam makan siang, kalian berdua bisa pindahkan makanan ke ruangan ini?" tanya Tiffani.

Risna mengangguk. "Bisa, Bu. Semuanya atau hanya beberapa saja?"

"Semuanya saja, kita makan di ruangan ini bersama-sama. Maaf karena telah mengganggu waktu kalian untuk beristirahat," ujar Tiffani.

"Tidak mengganggu sama sekali, Bu. Lagipula kami berdua yang merasa tidak enak karena Bu Tiffani bekerja sendirian," ujar Risna.

"Kalian semua juga bekerja, jangan lupa tutup Butiknya dan panggil teman-teman kalian," ujar Tiffani.

Jika tidak ada pekerjaan yang lebih Tiffani sukai membuat di ruangannya atau ada teman-teman dan tamu dadakan, Tiffani lebih menyukai makan bersama dengan para karyawannya. Walaupun mereka tidak berani bercanda gurau seperti biasa karena mungkin takut tidak sopan kepada Tiffani.

Mungkin bawaan dari diri Tiffani yang selalu bersikap serius terhadap orang-orang yang tidak terlalu dekat dengan dirinya. Jika sedang bersama teman-teman, Riza atau keluarganya Tiffani akan merasa lebih leluasa berbicara apapun karena ia sudah mengenal karakter mereka dengan baik.

Saat melihat para karyawannya datang ke ruangan dan membawa beberapa kotak yang berisi makanan. Tiffani memundurkan bangku dan meregangkan otot-otot tangannya.

"Kalian sudah cuci tangan?" tanya Tiffani.

Rena mengangguk. "Sudah, Bu."

"Silahkan duduk, nanti sebelum makan saya mau bertanya terlebih dahulu," ujar Tiffani.

Mereka berenam duduk dengan rapi dan di bagikan makanan oleh Risna dan Erika. Tiffani keluar ke kamar mandi terlebih dahulu dan mencuci tangannya supaya bersih. Lita dan Sofi saling membisikan sesuatu, menerka-nerka apa yang akan Tiffani tanyakan kepada mereka. Risna ingin menegur tetapi perempuan itu memilih diam dan duduk dengan tenang.

"Bagaimana dengan Butik hari ini? Ada pelanggan yang memberikan protes?" tanya Tiffani. Masih berdiri di depan mereka semua yang sedang duduk.

"Tidak ada yang memberikan protes, Bu. Tetapi ada Ibu-ibu yang bernama Uci ingin bertemu dengan anda," ujar Sofi.

"Ibu Uci? Lalu dimana dia sekarang?" tanya Tiffani.

"Sudah pulang. Tetapi beliau memberikan pesan kepada saya untuk di sampaikan kepada Bu Tiffani," ujar Sofi.

YOUNG DESIGNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang