Selamat Membaca^-^
***
Jessica belum mematikan sambungan video call dengan Belle yang masih menunggu keduanya mencari Virly dan Naomi. Tiffani ikut mengedarkan pandangannya ke sepenjuru ruangan yang khusus makanan. Karena banyak sekali tamu undangan yang datang dan memakai gaun berwarna biru. Mereka berdua harus lebih jeli ketika mencari Naomi dan Virly.
'Berisik sekali.'
"Ini di tempat pernikahan bukan di kuburan, Bel," ujar Jessica.
Ketika mata Tiffani mendapatkan Naomi yang sedang mencicipi kue basah dan kering. Tiffani langsung memberitau kepada Jessica supaya mereka berdua ke sana dan tidak kehilangan jejak Naomi. Karena Tiffani tidak akan mungkin berteriak memanggil nama Naomi di keadaan ramai seperti ini. Selain mempermalukan Naomi, ia akan mempermalukan diri sendiri.
"Naomi," panggil Jessica saat mereka sudah dekat dengan Naomi yang langsung menoleh.
"Kenapa?" tanya Naomi.
"Ini Belle," ujar Jessica sambil mengarahkan ponselnya untuk ketiga orang tersebut.
Danar hanya memperhatikan mereka bertiga tidak melarang Naomi. Walaupun Danar tidak terlalu dekat dengan teman-teman Naomi. Danar tidak pernah melarang pacarnya untuk berinteraksi dengan teman-temannya, atau bahkan sengaja mengajak Naomi berbicara terus-menerus saat mereka sedang berkumpul.
"Hallo Belle, bagaimana kabarmu?" tanya Naomi.
'Aku baik-baik saja, kamu?'
"Aku pun begitu," ujar Naomi.
"Dimana Virly? Apakah dia tidak bersamamu Naomi?" tanya Tiffani.
Naomi menggeleng. "Daritadi aku sedang bersama Danar. Virly pergi bersama Albert entah kemana."
'Ah mereka berdua sedang masa bucin, jangan di ganggu,' ujar Belle.
Daripada membuat keributan antara Jessica dan Virly. Lebih baik Belle mengatakan seperti itu padahal hatinya sangat ingin mereka berkumpul. Walaupun hanya virtual saja. Belle mempunyai teman di Amerika namun tidak seperti mereka berempat. Karena sifat manusia memang berbeda-beda.
'Tolong sampaikan salamku kepadanya ya, maaf aku matikan terlebih dahulu. Batrai ponselku habis.'
"Aku sedikit kecewa mendengar itu, tapi tidak apa-apa! Kita bisa melanjutkannya di lain waktu," ujar Tiffani.
"Jaga kesehatan di sana," ujar Naomi.
'Iya sayang-sayangku! Kalian juga harus baik-baik saja di sana ya?'
"Oke Belle."
Setelah Belle melambaikan tangan. Video call tersebut di matikan. Jessica langsung menyimpan ponselnya ke dalam tas dan mulai mencicipi kue-kue yang berada di hadapannya tanpa malu ada Danar.
"Oke Danar, bagaimana bisa kamu tidak bucin kepada Naomi?" tanya Jessica.
Naomi mendengkus. "Memangnya jika Danar bucin kamu harus melihatnya? Lagipula ini di tempat umum, kita belum menikah seharusnya tidak terlalu mengumbar kemesraan."
"Aku membenarkan perkataan Naomi," sahut Danar.
Jessica tertawa saat Naomi mengatakan kalimat sepanjang itu. Jarang sekali perempuan itu ingin repot-repot mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Naomi tidak terlalu dingin namun ia pendiam.
"Bisa saja, lihat temanmu yang satu itu. Apakah dia pernah berfikir sepertimu? Aku rasa tidak," ujar Jessica saat ia melihat Virly yang sedang berjalan ke mereka dengan bergandengan tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/289313151-288-k24223.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG DESIGNER
Fiksi Remaja[DILARANG PLAGIAT] Tiffani Prasasti, perempuan berusia 23 tahun yang berprofesi sebagai Designer. Di usianya yang sekarang, Tiffani selalu ditagih pertanyaan orang tuanya 'Kapan menikah?' Bagaimana bisa menikah kalau dirinya saja belum menemukan la...