Kinan seperti sedang mengikuti tour berkunjung ke istana sebagai tamu spesial yang tour guide-nya adalah sang rajanya sendiri. Lantai demi lantai, ruang demi ruang dipandu secara khusus dan istimewa berupa gandengan tangan.
"Nggak kebayang bersihinnya capeknya kayak apa? Mereka cuma berempat loh, mana cewek semua." Kinan menyuarakan apa yang menjadi tanyanya sejak mereka berkeliling. "Ini kolam renang, siapa yang kuras?"
Mereka sedang berada di lantai dua di mana ada sebuah kolam renang di beranda samping yang berbentuk L.
"Nyonya mau bantu mereka kuras kolam ini?" Gurau Bima. Tapi tak disangka Kinan malah antusias mengiyakan. "Aku cuma bercanda, Kinan."
Kinan mendesah kecewa. "Yah ... Padahal udah ngebayangin. Bisa main air seperti mandiin kerbau Paklik Danu di sungai seperti dulu."
Keduanya menyusuri kolam renang setelah Bima membawa Kinan berkeliling lantai satu dan taman yang ada air mancur yang semalam Kinan lihat.
"Apa perlu aku belikan kerbau juga?"
Kinan tergelak mendengar gurauan itu. "Rumah mewah lima lantai memiliki kerbau di dalamnya, apa kata dunia? Aku masih waras, Mas. Tak akan mempermalukanmu dengan jiwa kampunganku."
Bima melirik wanita di sampingnya itu dengan perasaan yang sedikit kaget. Apa maksud dari kata-katanya barusan? Hingga terdengar helaan nafas berat dari Kinan.
"Mas sudah sadar belum? Istri Mas ini siapa? Wanita dari kampung, yang kelas sosialnya jauh di bawah dari kelas yang Mas punya. Suatu saat nanti, jika aku tanpa sadar bikin kamu malu, maaf ya. Dari sekarang, pokoknya aku udah minta maaf. Nggak boleh marahin aku jika saat itu tiba."
Bima hanya diam tanpa merubah ekspresinya sama sekali. Tentu Kinan merasa aneh, lalu berusaha melepas kaitan tangannya dari kuatnya genggaman tangan Bima. Tapi tak bisa lalu menghentikan langkahnya, yang mau tak mau diikuti Bima juga.
"Mas?"
"Hmm."
"Kenapa diam aja?"
"Kamu juga diam aja daritadi."
"Barusan aku ngomong."
"Kenapa aku nggak dengar apa-apa? Tapi, aku dengar waktu kamu ngomong tentang mandiin kerbau. Mau mencoba?"
Dalam detik itu juga.
BYURRR
Keduanya sudah masuk ke dalam kolam renang, dan ketika kepala keduanya sudah muncul ke permukaan, Bima tertawa karena istrinya memasang wajah kesal.
"Kenapa?" tanya Bima.
"Iya kali, sepagi ini aku mandi tiga kali!"
Bima kian lepas tertawa dan malah membuat percikan air dengan tangannya yang mengarah ke wajah istrinya. "Gimana caranya mandiin kerbau? Begini bukan?"
"Mas nyamain aku sama kerbau lagi?" Wajah Kinan berubah makin kesal dan siap membalas pria yang membuatnya mandi tiga kali di hari pertamanya tinggal di rumah itu, padahal belum ada jam sepuluh pagi.
Setelah itu, keduanya hanya saling membalas keusilan dari yang lain. Hingga seorang tamu datang dan mengiterupsi candaan ala remaja baru baligh itu.
"Pagi, Bos!" Suara yang terdengar, membuat Kinan langsung bersembunyi di balik punggung suaminya. "Maaf mengganggu." Arman datang karena terpaksa, ada hal penting. Tapi dia tahu resiko dari kenekatannya itu. Bima bahkan seperti siap memakannya.
"Balik badan! Dan jangan berani lihat ke sini jika belum aku suruh!" Titah Bima yang berintonasi tinggi tak ingin pria manapun melihat istrinya dengan baju basah. "Kalo perlu tutup mata juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hubungan Bodoh ✔ LENGKAP
RomanceDisarankan sebelum membaca novel ini, lebih baik membaca lapak Romantic Rhapsody dulu ya ... BLURB Atas permintaan sang kakak, Bima Andika Tama harus menerima seseorang yang dia benci di masa remajanya untuk menjadi sekretarisnya. Wanita itu bera...