Beberapa hari ini selama perayaan Asian Games, Clarisa dan Karin selalu pergi ke istora untuk menonton pertandingan. Kadang mereka pergi ber 4 dan kadang juga hanya berdua. Beberapa hari ini juga Karin selalu mengajak Clarisa untuk pergi ke player's lounge setelah pertandingan selesai untuk menemui Mbak Wid tentunya.
Clarisa sudah sudah akrab dengan Mbak Wid dan juga beberapa atlet yang sudah ditemuinya. Jadi Clarisa sudah tidak canggung lagi untuk diajak ke player's lounge bersama Karin. Seperti hari ini saat babak semifinal, Karin mengajak Clarisa ke player's lounge untuk menemui Mbak Wid.
"Eh ada neng Clarisa cantik" sapa seseorang yang tidak lain tidak bukan adalah Fajar Alfian. Salah satu ganda putra andalan Indonesia.
"Lah Clarisa doang yang di sapa, gue kagak? Hantu kali gue" ketus Karin karena keberadaannya dihiraukan oleh Fajar.
Fajar hanya nyengir dengan senyuman andalannya yang membuat semua cewek klepek-klepek. "Iya iya, halo Karin bawel, yang bawelnya kayak Mbak Wid" kata Fajar.
Karin mendecak sebal dengan perkataan Fajar. Clarisa yang mendengar hanya bisa ketawa cekikikan karena tingkah laku mereka.
"Halo A Ajay, selamat ya tadi udah menang, keren banget emang mainnya, semangat buat finalnya besok" kata Clarisa.
"Makasih Clarisa cantik" Kata Fajar dan menampilkan senyum manisnya.
"Gombal terus lu Jay" kata Karin ketus.
"Bilang aja lu iri, pengen dibilang cantik juga, kan?" Kata Fajar.
Karin mendecak sebal dan pergi meninggalkan Fajar yang sedang menertawakan dirinya.
"Berantem mulu, ntar suka loh" sindir Clarisa.
Karin dan Clarisa menuju tempat Mbak Wid yang sedang berkutik dengan laptopnya.
"Kenape muka ditekuk gitu kayak ikan cakalang?" tanya Mbak Wid sesampainya Karin di tempat Mbak Wid duduk.
"Nggak papa" jawab Karin seadanya.
"Bantuin gue dong, Rin, Cla" kata mbak Wid yan melihat Karin dan Clarisa hanya memainkan hp nya.
"Di bayar aja enggak" ketus Karin.
"Yeee, iye dah ntar gue traktir sepuas kalian" jawab Mbak Wid.
"Widiihh, udah pensiun jadi presiden sobat misqueen nih, Mbak?" Bukan Clarisa ataupun Karin yang menjawab. Namun suara laki-laki yang sangat khas terdengar. Clarisa yang tadi hanya menatap hp nya, kini dia melihat asal suara. Laki-laki itu duduk di samping bangku Clarisa yang kebetulan kosong. Mendadak jantung Clarisa seakan lompat dari tempatnya. Berkali-kali dia mengatur nafasnya yang sudah tidak karuan dan mencoba untuk biasa dengan menscroll instagramnya.
"Tetep dong, Mpin, gue tetap presiden sobat misqueen, tapi ini terpaksa aja biar mereka mau bantuin gue, banyak banget soalnya" kata Mbak Wid.
Iya laki-laki itu adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo. Idola semua cewek-cewek di Indonesia termasuk Clarisa. Selama beberapa hari di player's lounge, Clarisa belum pernah bertemu dengan Kevin sama sekali.
"Yahh, kalau traktirnya terpaksa gue nggak jadi lah bantuin, orang nggak ikhlas gitu, ya nggak Cla" kata Karin.
"Haa, apa, e eh iya deh" Jawab Clarisa gugup dan sedikit serak karena dia benar-benar tidak fokus sekarang.
"Lu kenapa sih, Cla? Sakit lu?" Tanya Mbak Wid yang menyadari perbedaan suara Clarisa.
"Nggak, Mbak, nggak papa, cuma haus doang makanya agak seret nih tenggorokan" alasan Clarisa.
"Bilang dong kalau haus, eh Mpin tolong ambilin dong minum buat Clarisa" kata mbak Wid karena ada botol air mineral di meja dekat kevin.
"Kenapa gue sih?" Gerutu Kevin namun tetap saja dia mengambil satu botol air mineral dan memberikannya kepada Clarisa.
"Ma makasih" kata Clarisa tanpa menatap Kevin.
"Kayaknya gue pernah ketemu lu deh" kata Kevin setelah memberikan air mineral kepada Clarisa.
Clarisa langsung mendongak ke arah Kevin. Dia terkejut Kevin masih ingat kejadian yang memalukan harga diri Clarisa tersebut. Setelah itu dia langsung meminum minuman yang sudah diberikan Kevin dan tidak berani menatap Kevin yang sedang memperhatikannya.
"Dia sering gue ajak ke sini emang, Vin beberapa hari ini" kata Karin yang mendengar Kevin.
"Nggak, seinget gue, gue ketemu dia nggak di sini, tapi lupa di mana" kata Kevin dan terus mengingat ingat sambil melihat wajah Clarisa.
Jantung Clarisa berdetak sangat kencang, Clarisa pun bisa mendengar suara detak jantungnya. Dia benar-benar tidak karuan saat ini.
"Lu yang nabrak gue bukan sih, waktu final beregu kemarin?" Tanya Kevin kemudian seakan dia mengingat kejadian itu.
"Oh jadi yang lu cerita ke gue lu ditabrak ama cewek......" Belum selesai ngomong, mulut Mbak Wid sudah ditutup dengan tangan Kevin.
Mba Wid memukul tangan Kevin "Apaan sih, Vin, tangan lu asin, belum mandi kan lu habis tanding"
"Vin, Mbak Wid tadi belum selesai ngomong, cewek apaan? Oh jadi alesan lu habis pulang nonton final kemarin kaya kesambet setan istora tuh ini, Cla" kata Karin yang tidak tahu apapun.
"Btw, Vin, Clarisa tuh ngefans banget sama lu" kata Karin kemudian.
Clarisa yang mendengar penuturan Karin menatap sinis Karin. Jantung Clarisa tidak berhenti melompat-lompat, tangannya gemetar, pelipisnya penuh dengan keringat.
"Nggak penting" kata Kevin dan kembali duduk di samping Clarisa.
"Lu ngefans sama gue? Kenapa? Karena gue ganteng?" Lanjut Kevin setelah berhasil mendaratkan bokongnya di atas kursi.
Clarisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum menatap Kevin.
"Terus?" Tanya Kevin dengan menaikkan alisnya sebelah.
"Karena prestasi dan semangat kakak. Oh iya, kak, maaf ya kemarin gue nabrak kakak, hp nya aman kan? Apa ada yang rusak?" Tanya Clarisa sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Hai semua
Makasih ya yang udah kasih vote❤️
Selamat membaca🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Suppose - Kevin Sanjaya [END]
Teen FictionFOLLOW DULU YAHH❤️ . . . Terkadang definisi cinta itu bukan saling memiliki. Terkadang kita harus melepas orang yang kita sayang untuk kebahagiaan masing-masing. Kisah ini menceritakan perjalanan cinta Clarisa Ginanita Wijaya bersama kekasihnya. Wal...