7

646 36 0
                                    

Malam pun telah tiba. Sesuai ajakan Mbak wid, Clarisa dan Karin pun ikut bergabung untuk dinner bersama atlet dan para official. Clarisa canggung untuk ikut serta dalam acara ini, karena Clarissa sangat sadar dia bukan siapa-siapa di sini, berbeda dengan Karin yang memang adik dari salah satu staff PBSI yang semua orang sudah mengenalinya. Clarisa duduk di samping Karin yang duduk di samping Mbak Wid yang sudah siap dengan kamera besarnya. Untuk urusan ganti baju, Clarisa tiba-tiba mendapatkan hadiah dari Kevin Sanjaya berupa baju ganti yang baru dibeli, entah apa motifnya memberikan baju secara cuma-cuma, Clarisa juga tidak mengerti. Sedangkan Karin karena memikiki badan yang sama dengan Mbak Wid maka dia memakai baju Mbak Wid.

"Rin, nggak enak gue" bisik Clarisa saat mereka duduk diantara atlet dan official.

"Gue juga canggung, Cla, nggsk pernah soalnya ikutan dinner bareng mereka" balas Clarisa juga berbisik.

"Heh kalian kenapa sih bisik-bisik, dosa tahu!" Kata Mbak Naf yang kebetulan duduk di samping Clarisa.

Clarisa dan Karin hanya menggeleng pelan dan diakhiri dengan senyuman yang menurut mereka paling manis.

"Mbak, gue duduk situ lah, lu pindah sana, lu juga harus kerja foto-foto, kan?" Kata Kevin yang tiba-tiba datang membawa piring.

"Astaghfirullah, gue di usir dong, bilang aja lu mau modus sama Clarisa!" Kata Mbak Naf kemudian berdiri.

"Mbak Naf jangan pindah, sini aja" kata Clarisa memohon dan menahan lengan Mbak Naf yang hendak pergi.

"Daripada ngamuk, Cla, baik-baik ya dimodusin" kata Mbak Naf dan pergi mencari bangku yang kosong. Kevin pun akhirnya duduk di samping Clarisa.

Entah sudah pertemuan ke berapa kalinya, taoi masih sama saja, jantung Clarisa selalu berdegup kencang saat di samping Kevin. Apalagi saat ini Kevin sedang memperhatikannya, walaupun Clarisa tidak melihat tapi dia tahu dari ekor matanya.

"Kevin ngapain sih lihatin gue kayak gitu, bikin salting aja" batin Clarisa.

"Cantik" gumam Kevin namun masih terdengan oleh Clarisa. Sontak Clarisa tersedak saat dia menyuapkan makanannya.

"Ehh, kenapa, minum-minum" kata Kevin tapi dia tidak memberikan minuman kepada Clarisa, hanya menyuruhnya saja.

"Jangan geer, bajunya yang cantik" kata Kevin dan diakhiri dengan senyuman miring. Percayalah obrolan mereka hanya bisa didengar oleh 2 insan tersebut. Clarisa benar-benar kesal dengan Kevin kali ini. Clarisa seperti terbang ke langit ketujuh kemudian dihempaskan begitu saja. Memang salah Clarisa juga yang terlalu geer, lagian nggak mungkin seorang Kevin Sanjaya memuji Clarisa cantik, apalagi Kevin punya banyak teman wanita yang sering digosipkan dekat dengan Kevin yang lebih cantik dari Clarisa menurut penilaian Clarisa.

Makan malam telah usai, Karin dan Mbak Wid pulang terakhir karena masih ada beberapa pekerjaan Mbak Wid yang belum selesai.

"Ya udah gue nungguin kalian deh" kata Clarisa.

"Loh, bukannya lu jalan sama Kevin?" Tanya Karin.

Clarisa mendecak sebal. Sebenarnya Clarisa bimbang harus jalan berdua sama Kevin, karena Clarisa takut tercyduk hengpon jadul yang otomatis akan masuk ke akun lambe lambean, tapi di sisi lain Clarisa sebenarnya bahagia bisa jalan berdua sama Kevin yang notabane nya adalah idola dia. Siapa coba yang nggak mau jalan sama Kevin Sanjaya walaupun hanya untuk membenarkan layar ponsel milik kevin yang katanya retak.

"Kenapa sih? Bukannya lu seneng?" Tanya Karin yang melihat Clarisa uring-uringan.

"Bingung gue, satu sisi gue seneng bisa jalan bareng idola gue, tapi sisi lain gue takut" jawab Clarisa.

"Ck, katanya lu bukan orang yang suka ingkar janji, ya udahlah ntar kalo ada gosip-gosip bilang aja lu tanggung jawab buat kerusakan hp nya Kevin" saran Karin.

"Gimana yaa...."

Belum selesai menjawab, obrolan mereka sudah dihentikan oleh Kevin. "Ayo, Cla" ajaknya.

"Duh, Vin, bukannya gue nggak mau ganti, tapi gue takut kalo jalan sama lu, apalagi ini udah malem juga, gue ganti duit aja ya" kata Clarisa.

"Eh nggak bisa gitu dong, janji adalah hutang dan hutang harus dibayar, lu udah janji mau nemenin gue servis layar hp gue, nggak bisa batal" kata Kevin dan menarik tangan Clarisa.

"Ih, Vin lepasin, udahlah yaa gue ganti pakek duit aja, please"

Bukannya kevin melepas tangan Clarisa, tapi Kevin semakin menggenggam erat tangan Clarisa.

"Heii kalian, gandengan aja kayak mau nyebrang" kata Fajar yang tiba-tiba muncul.

"Tuhkan, Vin, lepasin dulu tangannya"

"Nggak mau, nanti lu kabur" kata Kevin semakin mengeratkan genggamannya.

"Aww, Vin sakit ih" Clarisa meringis kesakitan karena genggaman Kevin yang semakin kencang.

"Eh, sorry sorry" kata Kevin dan tangannya beralih menggenggam jemari Clarisa.

"Vin mau digandeng juga" rengek Fajar seperti anak kecil yang meminta permen kepada emaknya.

"Apasih, Jay, ganggu aja lu" kata Kevin "ayo, Cla disini banyak nyamuk" kata Kevin sambil melihat ke arah Fajar dan mengajak Clarisa pergi.

"Enak aja gue dikatain nyamuk" teriak Fajar.

Ceritanya gimana sih guys?
Jangan lupa vote dan komen ya
Selamat membaca :)

Suppose - Kevin Sanjaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang