20

408 23 0
                                    

Liburan, 1 kata yang membuat semua orang bahagia. Mulai hari ini libur natal dan tahun baru telah berjalan. Banyak atlet yang mudik karena merindukan suasana rumah, banyak juga yang liburan dan menghabiskan waktu dengan jalan-jalan. Seperti Kevin sekarang yang mengajak Clarisa untuk menikmati liburan dengan menghabiskan waktunya dengan jalan-jalan.

"Vin, tapi gue nggak kenal sama temen-temen lo, gue malu" cicit Clarisa saat berada di dalam mobil Kevin.

"Makanyaa, lo gue ajak biar kenal" Kata Kevin yang terus fokus menyetir mobilnya.

"Tapi gue insecure, Vin" kata Clarisa lirih.

"Apa yang membuat lo insecure, Cla? Mereka juga makan nasi kali, kalau mereka makan berlian tuh lo baru boleh deh insecure"

"Mereka semua terkenal, Vin, kalau diibaratkan nih, mereka tuh langit sedangkan gue inti bumi, nggak kelihatan dari sini" ketus Clarisa.

"Mau terkenal, mau nggak sama aja, sama-sama manusia biasa, sama-sama makan nasi"

"Ck, gue kira bakal liburan berdua doang, ternyata bareng-bareng, jangan ngarep deh, Cla" gumam Clarisa menggerutu dengan posisi Clarisa menghadao ke samping kenarah jendela, yang memungkinkan Kevin tidak mendengarnya dengan jelas.

"Hufftt tau gini gue pulang ke Bogor aja enak" lanjutnya.

"Lo ngomong apasih, Cla?" Tanya Kevin.

"Aa...ahh nggak, nggak ada ngomong apa-apa, gue.... Gue... cuma itu agak kesel sama orang-orang yang parkir di pinggir jalan, kan bikin tambah macet aja" kata Clarisa gugup. Kevin memgangguk angguk seakan mengerti.

Tak selang berapa lama kemudian, mobil Kevin sampai di tempat tujuan mereka. Kevin segera turun dari mobil namun tidak dengan Clarisa, dia benar-benar tidak punya keberanian untuk turun. Kevin berjalan beberapa langkah menjauh dari mobil, namun Kevin berbalik arah karena Kevin merasa tidak ada pergerakan makhluk hidup yang mengikuti langkahnya.

"Lo mau gue kunciin di dalem mobil?" Tanya Kevin ketus dan membuka pintu mobil bagian penumpang samping kemudi.

"Iyaaa, mendingan gue di mobil aja" kata Clarisa, dia benar-benar tidak mood sekarang.

"Cla, lo mau liburan apaan di mobil, panas juga, engap iya" kata Kevin.

"Gue mau keliling pantai aja, nggak ikutan sama lo" kata Clarisa dan turun dari mobil Kevin lalu segera pergi menuju pantai, namun dengan cekatan Kevin segera mencekal tangan Clarisa.

"Nggak bisa gitulah, Cla, lo ke sini sama gue, jadi lo harus ikut gue, gue nggak mau ambil resiko kalo sampai lo hilang" kata Kevin dengan nada sedikit membentak.

"Cla, Ayolah lo jangan kayak anak kecil, gue udah ditungguin sama yang lain, nggak enak kalau kesiangan" Kevin sangat jengkel dengan Clarisa saat ini. Clarisa mengehmpaskan tangannya sehingga cekalan Kevin terlepas.

"Iya, gue emang kayak anak kecil kenapa? Kalau gitu gue pamit, gue mau pulang, lo nggak pantes ngenalin anak kecil ke temen-temen lo" kata Clarisa dan pergi meninggalkan Kevin yang masih mematung menatap punggung Clarisa, tanpa di sadari air mata Clarisa luruh begitu saja, padahal itu cuma masalah kecil tapi entah hari ini Clarisa begitu kesal. Mungkin karena Clarisa sudah menganggap mereka akan jalan berdua saja, tapi Clarisa harus sadar sekali lagi, dia bukan siapa-siapa. Clarisa sadar dia sangat egois kali ini, dan mungkin Kevin sudah malas untuk sekedar menyapanya jika mereka ketemu lagi.

Kevin POV

Setelah punggung Clarisa tidak terlihat aku mengacak rambutku frustasi. Sebegitunya Clarisa tidak takut bertemu dengan teman-temanku. Aku tidak tahu harus bagaimana sekarang, mengejar Clarisa atau masuk menemui anak-anak ynag sudah menerror ponselku dengan berbagai spam chat dan telfon. Aku takut Clarisa kenapa-kenapa, tapi aku juga bingung mereka yang sudah menungguku kecewa karena aku tidak jadi ikut, lagi pula aku jaramg punya waktu untuk senang-senang dengan mereka. Akhirnya setelah bergulat dengan pikiranku, aku memutuskan untuk tidak mengejar Clarisa, semoga saja dia baik-baik saja.

Suppose - Kevin Sanjaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang