Clarisa PoV
Sebelum matahari menampakkan sinarnya, aku sudah terbangun dari tidurku dan segera ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan menunaikan solat subuh. Setelah solat subuh, aku menuju laptopku yang ternyata kehabisan batrei karena semalam aku biarkan menyala sedangkan aku ketiduran. Tiba-tiba aku teringat kejadian kemarin, aku takut ada hal-hal yang tidak enak nanti di kampus.
"Aaarrggghhh, bisa-bisanya gue keciduk sama mak lambe" gerutuku dan mengacak-acak rambutku.
Aku mencoba melupakan hal tersebut dengan mengetik kata demi kata agar skripsku cepat selesai. Tapi semakin aku berusaha untuk melupakan hal itu semakin aku terus mengingat gambar yang jelas terpampang bahwa itu aku, walaupun wajahku tidak terlihat.
"Clarisa, lo jangan mikirin itu lagi, please kerjain aja skripsi lo, inget ntar mau ketemu sama dosen pembimbing, inget temen-temen lo udah selesai semua skripsinya, semangat Clarisa" gerutu memyemangati diriku sendiri. Sampai akhirnya aku bisa melupakan foto di lambe badminton sejenak, dan tanpa ku sadari matahsri sudah meninggi. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh dering ponselku dan tertera nama KSS🖤 di layar. Tentu saja hal itu membuatku mengingat lagi, dengan malas aku mengangkat telpon dari Kevin.
"Halo" kata Kevin di seberang sana.
"Kenapa nelpon?" Tanyaku dengan nada yang sangat malas.
"Lo kenapa sih? Sakit?"
"Iya sakit jiwa gara-gara lo" batinku dalam hati.
"Nggak, kenapa nelpon? Kalau nggak penting udahan ya"
"Lo kepikiran postingan di lambe badminton ya, Cla?"
"Hmmm, nggak, pusing sama skripsi gue" elakku.
"Jangan bohong, gue tahu dari Fajar kalau gue keciduk di akun lambe gandengan sama cewek, terus kata Fajar banyak yang ngetag lo juga, sorry ya, Cla, pasti lo di terror sama banyak orang"
"Udah biarin, akun gue juga udah gue private, udah ya, gue mau siap-siap" aku benar-benar malas Kevin membahas itu. Kesel banget sama Kevin.
"Sebagai permintaan maaf gue jemput lo nanti ya"
"Sama aja lo cari mati, udah sekarang kita jaga jarak aja, gue nggak mau keciduk kedua kalinya di akun itu" kataku dan langsung mematikan panggilan dari Kevin.
Aku segera menuju ke kamar mandi dan segera membersihkan diriku lalu menuju ke kampus untuk bertemu dengan dosen pembimbing.
Sesampainya di kampus aku bertemu Karin, mungkin mau cari wifi gratis lagi, skripsinya kan udah selesai.
"Kariinnn" panggilku, Karin menengok ke arahku dan berhenti menungguku.
"Lo mau cari wifi gratis lagi?" Ledekku
"Hahahaah tau aja lo, eh btw itu beneran lo kan yang di akun lambe?" Tanya Karin.
"Ck, iyaaa, sebel gue, mana si Marsha Sama Dinda pakek tag gue segala, ini juga gara-gara lo, coba kalo lo nggak ngajakin gue kemarin"
"Yeee kok gue sih, harusnya lo bersyukur bisa gue ajakin ketemu Kevin" kata Karin
"Tapi jadi ribet gini urusannya, nanti kalo Marsha tanya gue kenal Kevin dari mana gue jawab apa coba, kan lo sendiri yang nyuruh gue buat nggak ngomong sama siapa-siapa kalau lo adiknya Mbak Wid"
"Mmmm bilang apa kek, yang penting jangan sampek bilang tentang gue sama Mbak Wid, awas lo" ancamnya.
Ck ini sekua juga gara-gara Karin. Bukannya bantu malah bikin tambah pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suppose - Kevin Sanjaya [END]
Teen FictionFOLLOW DULU YAHH❤️ . . . Terkadang definisi cinta itu bukan saling memiliki. Terkadang kita harus melepas orang yang kita sayang untuk kebahagiaan masing-masing. Kisah ini menceritakan perjalanan cinta Clarisa Ginanita Wijaya bersama kekasihnya. Wal...