38

239 24 0
                                    

Seperti pesan Mas Rendy bahwa ia akan menemui Clarisa di apartemennya. Perasaan Clarisa sudah tidak enak dengan kehadiran mas Rendy. Tidak biasanya Clarisa menjadi pendiam jika bersama Mas Rendy-kakak kandungnya. Pasti akan ada banyak hal yang ditanyakan kepada pria itu.

Berulang kali Clarisa menghela nafas panjang, gugup tak karuan, padahal Clarisa tidak tahu apa yang akan dibahas mengenai hubungannya dengan Kevin. Clarisa membawa nampan berisi air minum berwarna oranye ke ruang tamu apartemennya, di mana ada Mas Rendy yang menunggunya sedari setengah jam yang lalu.

Sengaja memang Clarisa mengulur waktu, agar ia bisa menetralkan detak jantungnya. Agar ia siap dengan apa yang akan dikatakan Mas Rendy.

"Mas, maaf ya lama" kata Clarisa canggung.

"Iya nggak papa" Rendy membalas dan mereka sama-sama canggung.

"Hm, Mas, tumben lo ke sini?" Setelah hening beberapa menit, akhirnya Clarisa memulai memecahkan keheningan tersebut.

"Emangnya nggak boleh kalau gue kangen sama adik gue sendiri?" Rendy terkekeh kecil, namun masih terkesan canggung. Clarisa tersenyum dan diam-diam dia menghela nafas panjang.

"Ca" panggil mas Rendy setelah keadaan hening beberapa menit.

"Iya, Mas"

"Bukannya gue mau ungkit privasi lo, atau hubungan lo, tapi gue ini keluarga lo yang berhak ikut campur karena lo masih di tahap belum menikah, jadi gue juga punya tanggung jawab terhadap lo, adik kandung gue sendiri" Clarisa mengangguk menanggapi.

"Lo ada hubungan apa sama Kevin?"

Clarisa bingung harus menjawab apa, di satu sisi Clarisa ingin menjawab pacar namun Clarisa takut jika kakaknya meminta Clarisa untuk putus dengan Kevin. Di sisi lain Clarisa ingin mengatakan teman tapi pasti kakaknya tidak mudah percaya begitu saja.

"Lo pacaran sama Kevin?" Tanya Rendy, menatap Clarisa tajam. Clarisa hanya bisa mengangguk pelan, air matanya pun ingin ia tumpahkan, tapi ia harus tahan.

Rendy menghela nafasnya panjang, ia menghempaskan tubuhnya kasar ke sofa dibelakangnya. Ia mengusap wajahnya kasar.

"Berapa lama?"

"Hampir 2 tahun" jawab Clarisa lirih hampir tak terdengar, namun karena suasana apartemen Clarisa begitu sunyi dan hanya ada 2 orang di dalamnya, Rendy bisa mendengar hal yang diucapkan Clarisa. Rendy melotot tak percaya dengan apa yang dikatan adiknya, Rendy menggelengkan kepalanya, ia benar-benar frustasi.

"Lo sayang sama dia?" Clarisa mengangguk ragu. Iya Clarisa ragu dengan hubungannya sekarang, karena Kevin yang mengatakan sudah bosan dengannya, membuat Clarisa ragu apakah dia harus mempertahankan hubungannya dengan Kevin.

"Kalau lo sayang, lo tinggalin dia"

Deg

Kalimat yang benar-benar tidak ingin didengar oleh Clarisa, ingin sekali Clarisa memutar waktu dan mengatakan dia dan Kevin tidak ada hubungan agar kakaknya tidak meminta untuk meninggalkan. Tapi nasi sudah menjadi bubur, Clarisa hanya bisa diam, air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya membasahi pipinya.

"Sebelum Papa sama Mama tahu hubungan kalian"

"Lo harus pikirin kata gue matang-matang, Ca. Lo tahu kan kalian itu beda? Dan lo tahu mama sama papa tidak setuju dengan hubungan beda keyakinan? Karena adiknya yang menikah dengan laki-laki yang berbeda keyakinan dan akhirnya dia mengikuti agama suaminya"

"Bukannya gue nggak seneng akhirnya lo menemukan seseorang di hati lo, Ca, tapi masalahnya lo menaruh harapan yang salah"

"Oke gue pamit, jaga diri baik-baik dan pikirin matang-matang, biar lo nggak salah langkah"

Suppose - Kevin Sanjaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang