Clarisa POV
"Claaaaaa" teriak seseorang yang mana aku sangat familiar dengan suaranya
"Apaan, Rin?" Iya itu adalah Karin, siapa lagi temanku yang teriak kayak toa masjid kalau bukan Karin namanya.
"Lo ada janji sama dosen emangnya? Bukannya lo udah kelar ya? Tanya Karin.
"Belum kelar gue, masih ada revisi sedikit sama diminta buat nambah daftar rujukan, makanya gue mau ke perpus cari buku referensi, lo ngapain ke kampus?"
"Mau cari wifi gratis, hahahahahahaha" tawa Karin pecah. Memang itu kebiasaan Karin di kampus, Karin kalau sudah betah di kampus bisa seharian sampai diusir sama satpam. Cari wifi gratis buat download drama Korea tentunya.
"Astaghfirullah, temen gue gini amat, adiknya Mbak Widya Amelia, memang bener-bener sobat misqueen" ejek gue
Karin tertawa mendengar ejekanku. "Gue ikutan lo deh ke perpus"
Di perpus, Karin sudah duduk dipojokan dengan ipad di depannya, sepertinya dia udah siap-siap mendownload drama Korea, kalau tidak dia pasti sudah streaming drama Korea. Sedangkan aku sibuk mencari-cari buku yang sesuai dengan judul skripsi milikku. Setelah menemukan beberapa buku aku menuju ke meja Karin yang sibuk dengan kegiatannya. Aku duduk di depannya dan membaca beberapa buku yang sudah aku dapat.
"Drakor terus lo, skripsi aman nggak?" Tanyaku.
"Aman boss, udah acc gue, tinggal nunggu jadwal sidang aja" kata Karin tanpa menatapku dan terus fokus menatap ipad miliknya.
Iri rasanya mendengar temanku sudah selesai semua skripsinya, tinggal menunggu sidang, sedangkan aku susah sekali meminta acc dari dosen pembimbing, padahal sidang tinggal beberapa minggu lagi.
"Laptop lo masih rusak? Tumben pakek ipad"
"Iyaaa, terus Mbak Wid kemarin ngamuk-ngamuk gara-gara memori laptopnya penuh sama drakor, jadinya gue udah nggak boleh bawa laptopnya ke kampus" kata Karin memelas. Hal itu membuatku tertawa.
"Eh, kemarin gimana lo jalan sama Kevin?" Tanya Karin kemudian yang membuatku berhenti tertawa.
"Nggak jadi, soalnya dia nggak jelas"
"Loh nggak jelas gimana?" Tanya Karin, dan menatap aku.
"Cuma muter-muter Jakarta doang, mana nyebelin banget, nyesel gue ngefans sama dia sumpah"
"Terus?"
"Nabrak" kata gue ketus.
"Yeee, terus gimana jadinya? Lo ganti pakek duit?"
"Nggak, dia nggak mau, terus nanti habis gue dari kampus mau dijemput, padahal gue mau nyelesaiin skripsi, gue udah bilang gue sibuk banget hari ini, ganti pakek duit aja terus beres nggak usah gangguin gue, tapi tetep aja tuh bocah nggak mau, nyebelin banget kan?"
"Kevin tuh emang gitu, Cla, sekali dia punya kemauan tuh harus dilaksanain, kalo nggak dapet terus dikejar sampek dapet. Bilangnya sebel, nyesel ngefans sama dia, awas aja ntar kalo lo jadi jatuh cinta" jelas Karin yang memang sudah mengenal Kevin dari lama.
"Cinta tapi nggak bisa bersama kali, Rin, gue sama dia udah beda segalanya. Dia tuh atlet, the world number one, crazyrich Ciumbrella, gue cuma remahan rengginang, jangan mimpi bisa sam Kevin"
"Kalau jodoh mah, mau gimanapun, sekuat apapun lo mau pergi, pasti akan kembali, Cla" kata Karin.
Saat aku dan Karin sedang membahas pembahasan dari penting sampai tidak penting sama sekali sampai aku melupakan kegiatan utamaku di perpustakaan dan Karin yang lupa akan drakornya, tiba-tiba seseorang datang membawa buku-buku tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suppose - Kevin Sanjaya [END]
Teen FictionFOLLOW DULU YAHH❤️ . . . Terkadang definisi cinta itu bukan saling memiliki. Terkadang kita harus melepas orang yang kita sayang untuk kebahagiaan masing-masing. Kisah ini menceritakan perjalanan cinta Clarisa Ginanita Wijaya bersama kekasihnya. Wal...