Beberapa bulan setelah Kevin dan Clarisa saling menguatkan, hubungan mereka justru semakin membaik, mereka sudah seperti prangko yang nempel terus kemana-mana. Di mana ada Clarisa di situ ada Kevin. Hal itu memang sengaja di lakukan mereka karena mereka ingin meyakinkan bahwa hubungan mereka walaupun terdapat perbedaan yang menjadi penghalang, mereka tetap baik-baik saja. Publik bahkan sudah tahu hubungan mereka, banyak artikel-artikel berita yang menuliskan tentang hubungan mereka walaupun mereka tidak terang-terangan mengatakan yang sebenarnya. Clarisa juga menjadi saksi dibukanya bisnis Kevin yang baru yaitu bisnis minuman. Banyak yang mengambil foto kemesraan mereka secara diam-diam saat launching bisnis barunya Kevin.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu bulan berganti bulan. Hari ini Kevin pamit untuk pergi ke pulau, seperti biasa Kevin menghabiskan waktu di pulau untuk bermain jetski bersama teman-temannya. Sebenarnya Clarisa sedikit was-was mendengar Kevin yang akan bermain jetski, dia takut kejadian yang terjadi pada kakaknya akan terulang lagi pada Kevin, tapi Clarisa segera membuang pikiran buruk itu, Clarisa sangat tahu kalau Kevin sudah sangat pandai dalam bermain jetski, tidak seperti kakaknya dulu yang baru pemula.
Seharian tanpa kabar dari Kevin membuat Clarisa uring-uringan di apartemen. Tidak mungkin dong bermain jetski sampai malam hari, apalagi udah hampir jam 9 malam. di chat hanya bertanda abu-abu bercentang 2, yang berarti sudah ada sinyal di tempat Kevin, tapi tak kunjung di baca. Clarisa sudah menelfonnya berkali-kali namun tetap saja tidak ada jawaban. Dia hanya takut kekhawatirannya terjadi, Clarisa tidak mau Kevin kenapa-kenapa. tanpa diminta air mata Clarisa luruh begitu saja, dia benar-benar sangat khawatir dengan keadaan Kevin, karena bisa saja ponselnya dibawa oleh temannya sehingga mendapatkan sinyal.
Tak lama setelah itu, ponsel Clarisa berbunyi, ada sebuah pesan masuk dari Karin ternyata. Bukan pesan dari Kevin yang sudah ditunggunya seharian ini. Dengan malas Clarisa membuka pesan dari Karin. Karin mengirimkan foto di mana ada Kevin bersama teman-temannya. Clarisa lega melihat Kevin yang baik-baik saja, namun tentu bukan itu maksud dari Karin mengirimkan foto tersebut.
Karin
Cla, itu Kevin ya? Cewek samping Kevin siapa sih? gue dapet dari akun fanbasenya Kevin ituClarisa membesarkan foto tersebut, matanya memanas melihat foto Kevin yang sedang bermesraan dengan cewek lain, cewek di foto itu tampak bergelayut manja pada Kevin, dan Kevin juga menerima perlakuannya yang Clarisa sendiri tidak kenal dia siapa, air mata yang tadi sudah kering kini kembali mengalir deras lagi. Clarisa membuang ponselnya ke sembarang arah, ternyata itu alasan Kevin tidak membalas chatnya dan mengangkat telfonnya.
"Apa Kevin udah bosen sama gue?" gumam Clarisa. Clarisa terus menangis sepanjang malam, dia sudah tidak memperdulikan ponselnya yang berdering terus menerus, kalaupun itu panggilan dari Kevin, Clarisa sudah tidak berminat mengangkat panggilan ataupun membalas chat dari Kevin, sampai akhirnya Clarisa lelah menangis dan dia tertidur.
Esok harinya, Clarisa merasa ada sesuatu yang menyentuh pipinya, sangat lembut membuat Clarisa enggan membuka matanya.
"Hei bangun"
Clarisa membuka matanya setelah menyadari bahwa tadi adalah sentuhan dari manusia, terlihat Kevin sedang duduk di tepi ranjang Clarisa. Clarisa sangat susah membuka matanya yang sangat lengket akibat menangis semalaman.
"Ngapain kamu ke sini?" Tanya Clarisa ketus saat dia sudah sadar seratus persen dan matanya sudah berhasil ia buka.
"Kangen, semalem aku telfon nggak diangkat, aku chat nggak dibales, kamu ketiduran ya nungguin aku, maaf"
"Aku tahu, padahal kamu bawa hp, tapi kenapa kamu nggak angkat telfonku, kamu nggak bales chatku, kamu tahu aku khawatir setengah mati. Tapi aku udah tau alesannya tanpa kamu jelasin, ternyata kamu lagi mesra-mesraan sama cewek cantik, maaf ya kalau aku ganggu kamu semalam"
Kevin terkejut mendengar Clarisa yang sudah marah-marah pagi hari. Kevin masih mencerna ucapan Clarisa tentang mesra-mesraan sama cewek cantik, kapan dia melakukan itu, semalam memang Kevin sengaja belum membalas dan menerima telfon dari Clarisa karena dia ingin menikamati waktu bersama teman-temannya tanpa ada gangguan dari siapa pun, termasuk Clarisa yang notabene nya adalah kekasihnya sendiri.
"Cewek siapa sih, Cla? Aku nggak ngerti"
"Pura-pura nggak ngerti, story instagram temen kamu itu udah nyebar sampek mana-mana, udahlah nggak usah banyak alesan lagi"
Kevin segera membuka ponselnya, dari semalam Kevin belum membuka instagramnya dan tidak tahu story apa saja yang dibuat temannya sehingga Clarisa marah seperti itu. Beberapa menit kemudian, Kevin tahu penyebab Clarisa marah, Kevin justru tersenyum melihat Clarisa yang cemburu, dia terlalu menggemaskan saat marah.
"Kamu cemburu?" tanya Kevin dan tertawa ngakak. Clarisa semakin kesal karena Kevin yang malah tertawa, bukannya menjelaskan.
"Kamu tahu nggak dia siapa?" Clarisa menggelengkan kepalanya, bibirnya sudah merengut seperti ikan cucut.
"Dia itu sepupu aku namanya Indira, dia kebetulan main ke Jakarta nyusulin mama sama papa, dari kecil aku sama dia memang udah deket banget, jadi ya wajar kalau dia kayak gitu ke aku, lagian kamu percaya aja sama akun lambe-lambean nggak mau dengerin penjelasan aku dulu"
Clarisa malu sekali mendengarnya, mana udah habisin tenaga buat nangis semalaman ternyata yang ditangisin sepupunya Kevin, lagian Kevin punya sepupu cantik nggak pernah dikenalin, kan jadi menimbulkan fitnah.
"Kamu nih habis-habisin tenaga sama air mata aja nangis semalaman, matanya udah nggak keliatan tuh" Kevin terkekeh meliat wajah Clarisa yang entahlah sudah seperti wajah manusia pada umumnya. Clarisa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan berlari menuju kamar mandi untuk mencuci muka. tawa Kevin pecah saat melihat Clarisa malu seperti itu. Kalau bukan gara-gara Karin Clarisa tidak jadi sepeti ini, memang Karin sialan.
"Mau jalan nggak?" tanya Kevin saat melihat Carisa keluar dari kamar mandi.
"Nggak mau, malu" kata Clarisa dan duduk di sofa samping Kevin. Clarisa memeluk Kevin erat menyembunyikan wajahnya di dada bidang Kevin. Kevin yang mendapat perlakuan secara tiba-tiba dari Clarisa mendadak tegang, padahal sudah sering mereka sepeti itu, tapi tetap saja dag dig dug rasanya. Kevin membalas pelukan Clarisa.
"Maaf ya, Vin udah nuduh kamu sembarangan"
"Nggak papa, aku juga salah nggak ngenalin kamu ke Indira"
"Ya udah, kamu mau makan apa? Pesen aja ya kalau kamu nggak mau keluar" Clarisa mengangguk, Kevin menyerahkan ponselnya agar Clarisa membuka aplikasi untuk memesan makanan lewat online, dengan cekatan Clarisa segera memilih makanan yang dia ingin makan saat ini juga. Tak lama setelah itu, pesanan mereka datang, Clarisa begitu antusias melihat beberapa makanan yang sudah dia pesan, Clarisa memang benar-benar kelaparan saat ini karena kehabisan tenaga dan energi buat nangisin hal yang tidak penting sama sekali.
"Pelan-pelan, Cla makannya, kayak udah nggak makan setahun aja" kekeh Kevin melihat Clarisa begitu lahap memakan makanannya.
"Lapwer bwanghet" Kata Clarisa dengan mulut yang penuh dengan makanan. Kevin mengacak rambut Clarisa gemas. Ada kalanya Clarisa menjadi anak kecil yang menggemaskan, ada kalanya Clarisa menjadi sangat dewasa saat memberikan nasehat dan semangat untuk Kevin dan ada saatnya pula, Clarisa menjadi wanita yang begitu cantik saat dia diam.
"Jadi kapan aku dikenalin ke orang tua kamu?" Clarisa yang sedang menikmati makananya tersedak membuat tenggorokannya sakit sekali, makanannya tidak masuk ke kerongkongan melainkan menuju hidung.
"Eh pelan-pelan" Kevin menyodorkan air putih di dekat Clarisa dan menepuk punggung Clarisa pelan agar Clarisa merasa lega.
"Maaf, Vin, aku belum siap" cicit Clarisa.
"Iya aku tunggu sampai kamu siap" Kevin tersenyum ke arah Clarisa, mendadak nafsu makan Clarisa hilang begitu saja, memang benar tidak baik ngobrol saat makan, jika obrolannya membuat mood menjadi buruk, kasihan makanan yang tidak berdosa itu hanya bisa dipandang. Tapi Clarisa tidak mau membuang makanannya dia harus tetap memakan itu semua, tinggal sedikit lagi makanan itu habis. Clarisa menyemangati dirinya di dalam hati.
Hai selamat membaca semua
Jangan lupa vote dan komenSee you next part🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Suppose - Kevin Sanjaya [END]
Teen FictionFOLLOW DULU YAHH❤️ . . . Terkadang definisi cinta itu bukan saling memiliki. Terkadang kita harus melepas orang yang kita sayang untuk kebahagiaan masing-masing. Kisah ini menceritakan perjalanan cinta Clarisa Ginanita Wijaya bersama kekasihnya. Wal...