Sudah lebih dari 5 bulan ini Kevin menjomblo dan selama itu pula Kevin belum juga move on atau mendapatkan seseorang yang baru di hatinya. Entah untuk membuka hatinya untuk orang baru itu sangat susah, Clarisa masih tersimpan rapi di dalam hatinya.
"Vin" panggil Rian saat mabar bersama Kevin di kamar.
"Hmm"
"Gue mau minta izin"
"Yaelah, Jom, ntar dulu, nanti kalah kalo lo afk"
Rian meringis, kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.
"Mau ke mana sih? Kamar mandi? Makan? Kencan? Kemana? Tanya Kevin dengan pandangan yang tak lepas dari layar ponselnya memainkan game mobile legend di ponsel pintarnya.
Rian menghela nafas panjang "Bukan izin mau keluar game, Vin". Kevin mengangkat alisnya sebelah seolah bertanya apa.
"Mmm, gue.... Gue mau...."
"Yaelah Jom, mati kan gue, lo sih"
"Lo mau ngomong apa? Izin kemana sih?"
"Nggak jadi, ntar aja habis main"
Sekitar 3 jam, dua insan itu terus bermain game, hingga malam semakin larut, untung saja mereka ingat kalau hari sudah gelap dan hampir pagi lagi, akhirnya Kevin dan Rian menyudahi aktivitas bermain game di ponselnya. Kevin segera beranjak dari kasurnya untuk mencuci muka dan sikat gigi sebelum tidur.
"Vin" panggil Rian lagi. Jawaban Kevin masih sama dengan berdeham.
"Kalau ngomong yang jelas, ngantuk gue" peringat Kevin.
"Lo... Masih sayang sama Clarisa?"
Kevin memiringkan tubuhnya yang semula terlentamg ke arah Rian yang duduk di pinggir ranjang.
"Kenapa?"
"Nggak papa, mau tahu aja". Kevin mengangguk sebagai jawaban.
"Lo.. nggak mau perjuangin lagi?" Tanya Rian.
"Nggak ada gunanya juga gue berjuang yang nggak perlu diperjuangin, Jom, buang waktu, tenaga, energi, sia-sia, Jom. Tapi yang penting walaupun gue sama Clarisa udah nggak ada hubungan apa-apa, ternyata dia masih mau negur gue, yaaa kayaknya emang lebih baik gini aja, Jom. Kita berdua sama-sama nggak punya tekanan apapun, kalau suatu saat emang takdir berkata kalau gue sama dia jodoh ya pasti akan balik lagi"
Rian mengangguk mengiyakan.
"Eh lo tadi mau izin kemana? Udah mau tengah malem, nih, nggak besok aja?"
Rian menarik nafasnya kuat-kuat, sebenarnya Rian ragu akan mengatakan ini, karena Rian tahu kalau Kevin masih sangat menyayangi mantannya itu. Tapi Rian sudah tidak sanggup memendam perasaannya terlalu lama. Dulu, saat pertama kali Rian kenal Clarisa, ternyata Kevin lebih dulu deketin Clarisa dan akhirnya mereka terikat dalam suatu hubungan yang membuat Rian semakin melangkah untuk mundur, dan memilih untuk menjadi teman curhat, yang penting masih berguna bagi Clarisa.
"Gue mau izin sama lo, gue mau nembak Ica"
"Ica? Siapa tuh? Kenapa lo izin gue? Gue kan bukan emak lo, Jom"
"Lo pacaran sama Clarisa udha 2 tahun tapi lo nggak tau panggilan dia di keluarganya?" Tanya Rian dan Kevin menggeleng.
"Ica itu Clarisa, vin, keluarganya manggil dia Ica". Kevin membelalak kaget, kenapa dia baru tahu sekarang, dari Rian pula.
"Kok gue nggak tau apa-apa sih, Jom", Rian mengedikkan bahunya.
"Gue minta izin buat nembak dia, boleh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suppose - Kevin Sanjaya [END]
Teen FictionFOLLOW DULU YAHH❤️ . . . Terkadang definisi cinta itu bukan saling memiliki. Terkadang kita harus melepas orang yang kita sayang untuk kebahagiaan masing-masing. Kisah ini menceritakan perjalanan cinta Clarisa Ginanita Wijaya bersama kekasihnya. Wal...