42

350 25 0
                                    

Clarisa mulai terbiasa tanpa hadirnya Kevin, namun semua kenangan tentang Kevin masih tersimpan rapi di dalam memorinya.

Setelah beberapa bulan ini Clarisa harus bekerja di rumah dan menimbulkan kebosanan, hari ini Clarisa dengan senang hati karena mulai bekerja di kantornya. Clarisa sudah bersiap-siap memakai kemeja warna abu-abu dan jeans warna hitam, rambutnya ia kuncir kuda dan tak lupa memakai sneakers warna putih.

Clarisa berangkat menuju pelatnas dengan perasaan bahagia, senang akhirnya bisa berkumpul lagi dengan anak-anak, rasanya rindu melihat atlet berlatih. Tiba-tiba Clarisa memikirkan Kevin yang sedang latihan.

"Ayo, Cla, move on, lo pasti bisa" gerutu Clarisa.

"Kayaknya gue harus bener-bener kuatin hati nanti"

Tak begitu lama Clarisa sampai di pelatnas PBSI Cipayung, hari ini jalanan cukup lenggang karena tidak terlalu banyak kendaraan yang melintas, mungkin karena masih banyak yang bekerja dari rumah. Clarisa segera menuju ke ruang kerjanya yang sudah sangat ia rindukan.

"Good morning, Mbak Mbak" teriak Clarisa saat sampai di ambang pintu ruangannya.

"Ee ciyeee yang udah jomblo, seneng amat, Buu?" Clarisa tidak menghiraukan perkataan Mbak Wid dan terus menampilkan senyumannya. Lalu berjalan menuju meja kerjanya.

"Lo pagi-pagi kesambet apaan, Cla?" Kini Mbak Naf yang bertanya dengan tatapan curiga.

"Gue seneng banget akhirnya kerja lagi, udah kangen banget kerja bareng kalian, kangen banget pegang-pegang kamera juga, aaahh semua tentang pelatnas Cipayung gue kangen"

"Ehm, awas gagal move on" sindir Mbak Wid.

"Ck, apaan sih, Mbak? Kan gue kangennya sama pelatnas PBSI Cipayung, nggak bisa move on kalo sama itu mah"

"Kalo sama yang itu? Udah move on?" Ledek Mbak Wid.

"Mbaaaaakkkk" rengek Clarisa.

"Masih proses tahu!" Clarisa mengerucutkan bibirnya karena kesal.

"Hahahaha, udah lo hari ini ke lapangan gih sama Mbak Naf"

"K..kkok gue?" Tanya Clarisa ragu.

"Iyalah, katanya lo kangen sama semua tentang PBSI"

Dengan terpaksa Clarisa pun menuruti perintah seniornya. Clarisa dan Mbak Naf pergi ke lapangan untuk mengambil beberapa foto.

Sesampainya di lapangan, pandangan pertama Clarisa jatuh pada Kevin. Jujur Clarisa sangat rindu dengan dia, benar-benar gagal move on kalau begini caranya. Menurut Clarisa setekah sekian lama tidak pernah bertemu dengan Kevin, Kevin semakin ganteng aja, memang ya mantan itu setelah ditinggal makin glowing.

"Mbak, gue ambil foto anak tunggal putri aja, ya?"

"Kenapa? Takut gamon lo?" Ledek Mbak Naf. Mbak Naf dan Mbak Wid ini sama saja suka ngeledekin orang.

"Belum siap gue kalau harus berhadapan langsung sama mantan"

Mbak Naf cekikikan mendengar Clarisa. Lalu berjalan meninggalkan Clarisa menuju anak-anak ganda putra yang sedang berlatih. Clarisa mengehla nafasnya berat, lalu berjalan menuju area lapangan anak tunggal putri. Clarisa memotret beberapa aksi dari anak-anak tunggal putri, setelah di rasa cukup, Clarisa memutuskan untuk duduk di pinggir lapangan dan menikmati pemandangan shuttlecock yang berterbangan.

"Woy, Kak, nglamun aja!" Teriak Grego, menyadarkan lamunan Clarisa. Clarisa tidak sadar kalau dirinya sedang melamun dan tanpa dia sadari juga sedari tadi dia menatap ke arah Kevin yang jauh dari tempat duduknya.

Suppose - Kevin Sanjaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang