🌿CA-07🌿

79.8K 10.5K 440
                                    

Tekan vote dan ramaikan komen🌿

~~~~~~

Langkah kaki digenangan air terdengar tenang, gelapnya kamar dimalam ini menambah kesan menyeramkan.

Bisikan-bisikan jahat mulai merasukinya, mulai membisikan semua hal yang sudah biasa dia dengar.

Seringai lebar terluas diwajahnya begitu foto gadis yang sudah masuk ke dalam obsesinya itu terlihat.

"Sangat cantik.." bisiknya dalam, suaranya berat, berbeda dengan apa yang didengar selama ini.

Senyum tipis dia berikan, tatapannya tertuju pada sinar bulan di malam hari ini, menerpa wajah tampan dan rambut putih keperakannya.

Rahang yang terbentuk sempurna, hidung mancung yang sangat mempesona.

Bibir merah ranumnya yang indah.

Mentalnya masih hancur, namun di tengah malam seperti ini, dia bisa mengatur semua.

Mengatur amarah, mengatur rasa sedih dan mengatur napsu.

Mungkin benar kata orang, dia memang sakit jiwa. Namun dia akan kembali ke diri nya yang lama di malam gelap tak ada siapapun disekitarnya.

"Malam sunyi..ku impikanmu..kulukiskan kita bersama..namun selalu..aku..bertanya..adakah aku..dimimpimu.." nyanyinya lembut seraya menatap foto gadis tersayangnya.

"Dihatiku..terukir namamu..cinta rindu..beradu satu..namun selalu aku bertanya..adakah..aku..dihatimu.." lirihnya.

Senyum tenang dia berikan, akankah Alena membencinya saat tau dirinya yang asli bagaimana?

Seorang remaja korban pelecehan, mental yang hancur dan tekanan dari orang sekitar.

Kini Aman tau darimana asal suara jahat itu, Aman menatap tenang puluhan sosok gelap yang melayang di kamarnya.

Senyum miring dia berikan. "Kalian kira, aku akan menuruti permintaan kalian untuk membunuh Alena? Hahaha tidak, sampai kapanpun itu tidak akan terjadi." bisiknya dingin

Puluhan sosok hitam itu nampak tertawa senang.

"Kau pikir kau bisa? Lihat saja, suatu saat nanti, gadis itu akan terluka karena mu."

Dan sosok itu pun menghilang, meninggalkan Aman dengan kegelapan kamarnya malam ini.

Saat matahari kembali naik, pikiran Aman akan kacau kembali..kenapa harus saat malam pikiran Aman bisa normal.

Aman juga mau memperlihatkan sosoknya yang normal pada Alena, sosoknya yang dewasa, bukan sosok memalukan.

Yang membersihkan diri sendiri saja tidak bisa.

"Tahan sedikit lagi ya Alena..aku akan segera sembuh. Aku janji padamu." bisiknya tulus.

Demi Alena, Aman akan berusaha kembali sehat, demi bisa bersanding dan memiliki Alena.

Aman akan mempercepat pemulihannya, trauma nya sedikit demi sedikit mulai hilang, hanya tinggal beberapa pemulihan.

Tapi 1 yang tidak bisa disembuhkan.

Yaitu Obssesife objective nya, kini Alena sudah masuk ke dalam obssesi Aman.

Berdoa saja, semoga tak akan ada masalah kedepannya.

Aman sangat berharap bisa bersama Alena, bisa menikahinya, bisa membiayai hidupnya, bisa membuatnya bahagia.

Bisa membuatnya menjadi pantas untuk Alena.

®^^®

Bersambung😾

Childish Aman [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang