🌿CA-15🌿

68.3K 9.4K 309
                                    

Capek banget sama yang suka spam next atau spam lanjut😭🙏

Tekan vote dan tembuskan 70 komen.

~~~~

"Aman gak mau pulang..hiks..Aman mau sama Alena aja disini..hiks.."

Aman menggeleng ribut sembari memeluk kaki Alena erat, sudah jam 9 malam dan Aman harus segera kembali ke Rumah Sakit.

Alena tertawa pelan, dia mengelus rambut Aman pelan lalu melepaskan pelukan Aman di kakinya. "Aman, sayang dengerin Alena ya."

Aman mendongak begitu Alena menangkup wajahnya, air mata terus mengalir dipipinya, dia masih sesenggukan.

"Besok kan Alena sudah bisa ke tempat Aman, jadi hari ini Aman harus nurut ya. Pulang sama Perawat Grace, okey?" ujar Alena memberikan pengertian.

Aman bukannya diam, malah menangis semakin keras sembari memeluk Alena erat. "Gaaamauuu pulaaaaang huaaaaaaaa." menggemaskan.

Alena tak tahan jadinya. "Aku bawa bius, apa aku bius saja?" tanya Grace tanpa suara.

Alena bisa baca gerakan bibir itu, sebenarnya dia kasihan kalau Aman harus disuntik, tapi ini demi kebaikan bersama.

Gadis itu mengangguk pelan, Grace mengeluarkan benda yang akan dia suntikan di tubuh Aman agar remaja itu tertidur.

"Gausah bius Aman!..hiks..ayo pulang."

Eh...dia sadar rupanya. Grace menahan tawanya dan kembali menyimpan suntikan itu ke saku nya.

Alena juga ikut tertawa pelan, dia mengelus pipi Aman. "Anak baik, makin sayang Alena jadinya." pujinya tulus.

Aman merengut sebal, dia menunjuk pipinya. "Kiss dulu pipi Aman." pintanya.

Dengan senang hati, Alena mencium pipi Aman kanan dan kiri. Aman mengangguk puas, dia mencium dahi Alena pelan.

"Cepat sembuh." bisiknya lembut.

Alena terpaku sejenak, mulai berdebar kembali pada mode dewas yang Aman miliki. Aman bangkit dan mengelus rambut Alena pelan.

"Aman pulang ya, Alena besok harus datang."

Alena tersadar kemudian. "Iyaaaa besok Alena datang kok."

Aman puas mendengarnya, akhirnya dia dan Perawat Grace kembali ke rumah sakit, jalan kaki loh.

Apalagi jalan setapak menuju ke sana harus melewati taman dan lahan parkiran, uu untung saja Perawat Grace sudah terbiasa dengan hal ini.

"Kau sangat menyukai Alena ya?" tanya Grace begitu mereka berjalan menelusuri gelapnya malam.

Aman tertawa pelan, dia menghela napas dan tersenyum memandang langit malam yang bertabur bintang.

"Aku mencintai nya Perawat Grace, bukan hanya menyukainya." jawab Aman lembut.

Grace tersenyum simpul, dia tau bagaimana sosok Aman kalau di malam hari.

"Kau bukan mencintainya, kau terobsesi padanya. Lupa kalau kau itu punya penyakit obssesif objective." cibir Grace.

Aman mendelik tak suka. "Gausah sok tau." ketusnya kesal. Aman yang tau isi hatinya, jadi orang lain gausah sok tau.

Grace mengangguk pelan, Aman versi malam sangat sensitive kalau sudah membahas penyakitnya yang satu itu.

Grace kasihan pada Alena, gadis baik itu sudah masuk ke obssesi nya Aman, tak ada jalan keluar baginya.

Tapi bisa, Alena kan akan pindah minggu depan. Jadi kemungkinan Aman akan jauh dari Alena dan membebaskan Alena dari obssesinya.

Semoga saja bisa, karena Grace juga tidak yakin.

Aman masih tersenyum senang, seharian ini dia bersama Alena dan saling bercerita, Alena menyuapinya makan.

Ah, sudah seperti istri saja.

"Istri..Alena akan jadi istriku.." bisik Aman senang.

Dia tertawa lagi.

"Sudah gila kau?"

Aman merubah raut wajahnya jadi datar lagi, emang kuntilanak suka ngerusak momen bahagia aja.

"Apa sih, ganggu aja kau." cibir Aman.

Kuntilanak terbang itu hanya cekikikan saja, banyak sekali hantu disekitarnya tapi Aman tak masalah sama sekali.

Karena terkadang mereka masih bisa diajak kerja sama.

Tapi Aman tak tau, kalau segala sesuatu akan ada pertanggung jawabannya.

Yaitu, nyawa seseorang.

Bukan sekali atau dua kali Aman meminta roh-roh jahat itu mengusik orang, tapi belum sekalipun Aman memberikan balasan.

Dan balasannya akan datang, sekarang atau beberapa tahun lagi.

"MAU NIKAHIN ALENA!! AMAN HARUA CEPAT SEMBUH!!" teriak Aman semangat.

Grace menggeleng pelan, ada-ada aja Aman.

"Cepat sembuh dah, biar bisa nikahin Alena."

"Heeum! Benar!"

Grace mengusak pelan rambut Aman pelan, lucu sekali melihatnya. Seperti melihat putra nya sendiri.

🌿Bersambung🌿

Childish Aman [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang