🌿CA-17🌿

59.8K 8.2K 118
                                    

Stop komen next atau lanjut, jangan pernah komen next di lapak Ryn, auto hapus.

Tekan vote dan tembuskan 70 komen.

~~~~~~

"Alena..cantik sekali." tenang, itu hanya ucapan lirih seorang Aman di gelapnya malam.

Ditemani sinar rembulan yang masuk di celah-celah jendela, Aman tersenyum lembut menatap foto Alena yang dia letakan dengan aman disuatu tempat.

Kalau sudah semalam ini, sudah saatnya Aman sibuk pada dunia nya, sibuk berbincang pada makhluk yang selalu membisikan kata buruk padanya.

Sibuk memandangi seisi kamar nya, sibuk memikirkan rencana selanjutnya.

Aman, selalu sibuk, isi kepalanya selalu berisik tanpa orang bisa ketahui.

Aman menunduk, menggigit ujung jari telunjuknya sampai mengeluarkan darah, lalu menuliskan sesuatu di cermin yang selalu dia sembunyikan.

Sama seperti hari sebelumnya, Alena, kata itu selalu dia tulisnya dicermin, tidak tau apa maksudnya yang pasti nama itu sudah menjadi kunci hidup Aman.

"Alena sangat cantik..Alena sangat baik..aura Alena sangat hangat..Alenaku..gadisku..milikku.." bisik Aman segaris dengan tulisan yang dia buat di cermin.

Seulas senyum tipis terbentuk, Alena pasti tak akan menyangka sisi Aman yang seperti ini, sisi yang mengerikan.

"Ah benar, pria itu, bagaimana kabarya?" tanya Aman tenang pada sekumpulan makhluk hitam di kamarnya.

Tawa-tawa mengerikan mulai terdengar bersahutan.

"Dia sudah gila, dan memilih bunuh diri." sahut salah satunya.

Aman tersenyum puas, dia merogoh kantung celananya dan mengambil sebilah pisau kecil bersarung.

Ukiran nama Alena sudah dia buat dipisau itu, Aman yang membuatnya sendiri.

"Kerja bagus." gumamnya.

"Kau tidak lupa kan? Kami menginginkan balasan."

Aman tertawa pelan, kemudian menatap makhluk-mahkluk itu remeh. "Kalian kira, aku akan memberikan kalian bayaran? Dasar makhluk bodoh." ejeknya.

Tentu saja, itu membuat mereka murka, ingin menghancurkan Aman tapi tak bisa.

"Lihat saja, 5 nyawa akan hilang ditanganmu dan itu adalah keluargamu!"

"Ya ya ya, terserah. Asal bukan Alena."

"Tentu saja dengan gadismu itu."

PRANG!!

"Jangan main-main!" bentak Aman setelah memecahkan cermin ditangannya tadi.

Tatapan matanya mengerikan, kedua tangannya mengepal kuat dengan napas yang memburu.

Tawa mengejek mereka berikan melihat Aman, lihat saja, gadis bernama Alena itu akan celaka tak lama lagi.

🌿Bersambung🌿
Penutupan untuk hari ini, aku udah up 5 kali ya.

Childish Aman [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang