Tekan vote dan tembuskan 100 komen tanpa spam next, tanpa spam huruf, tanpa spam lanjut, tanpa spam semangat.
Apapun yang menjurus seperti spam, akan dihapus.
~~~~~
"Perawat Lena, temani Afqa ke taman yuk." Alena, perawat anak berusia 23 tahun itu tersenyum lembut.
Sudah 3 tahun dia bekerja sebagai Perawat Anak di rumah sakit khusus Kanker.
Dan kebanyakan Alena selalu menangis melihat anak-anak yang diusia kecil mereka sudah memiliki kanker.
Afqa, adalah pasien yang Alena jaga untuk kesekian kalinya, bocah berusia 7 tahun itu menderita Kanker otak dan usianya memang tak lama lagi.
Alena selalu menyaksikan kematian pasien yang dijaga nya. Hati Alena sudah kebal, sudah merasa kuat kala melihat tangan mungil mereka lemas tak berdaya lagi.
"Ayo sayang, mau mbak gendong?" tawar Alena lembut.
Afqa menggeleng, dia menggenggam erat tangan Alena dan berjalan menuju taman bermain. Alena tersenyum tipis, anak-anak penderita Kanker selalu semangat.
Walau mereka tau, waktu mereka sudah hampir habis tapi mereka tetap semangat menjalani hari.
"Perawat Lena, pernah suka sama orang?" tanya Afqa.
Alena tersenyum tipis, dia mengelus rambut Afqa yang sudah menampakan kulit kepalanya.
"Pernah dong, mbak kan manusia."
"Siapa laki-laki yang beruntung itu mbak? Afqa kalau besar mau nikah sama mbak Lena."
Alena tertawa pelan, padahal hati moengilnya tengah tersayat mendengar ucapan Afqa. Hidup sampai besok saja belum tentu bisa kamu Qa.
"Namanya, Aman Janitra. Pria tampan berambut putih keperakan yang harus terkurung di dalam ruangan selama 2 tahun, hidup yang dirusak membuatnya trauma, dan Mbak sangat mencintainya."
Benar, sudah 3 tahun dan Alena tak tau kabar Aman sampai sekarang.
Apa Aman sudah melupakannya? Atau malah sudah mendapat pengganti Alena disana.
Entahlah, Alena mendoakan yang terbaik untuk Aman, semoga dia bisa menjalani hidupnya dengan baik tanpa adanya trauma masa lalu.
"Pasti Perawat Lena sangat sayang dia kan?"
"Iya, kenapa kamu bisa tau?"
Afqa tersenyum manis, dia menepuk punggung tangan Alena. "Afqa bisa rasain dari genggaman tangan Perawat Lena." bisik Afqa lembut.
Alena tertegun, apa perasaannya segitu mudahnya ditebak? Wah..
Alena harus berhati-hati.
....
Cklek.
"Permisi Tuan Muda, ada harus segera bangun karena jadwal anda hari ini sangat padat." seorang Butler Tua berusia 54 tahun nampak memasuki sebuah kamar mewah.
Kamar, yang seisi nya dipenuhi dengan foto seorang gadis cantik.
3 tahun sejak kepulangan Tuan Muda tunggal mereka kembali ke Mansion megah ini, memperbaiki hubungan dengan keluarga dan menggantinya Kepala keluarga memimpin Perusahaan.
Menjadi pewaris tunggal Keluarga besar Janitra.
Rambut hitam ke abu-abu annya berantakan, pelukan diboneka patrick yang menjadi hadiah gadis tersayangnya mengerat.
Wajah yang semakin tampan diusianya kini, membuat banyak sekali orang mengincarnya.
Tapi sayang, hatinya sudah terpaut dan terkunci untuk Alena seorang.
Perawat baik hati yang berhasil membawa Aman keluar dari dunia kelamnya.
"Berisik..hari ini aku gak ke kantor, mau ketemu gadisku." usir Aman malas, dia mengibaskan tangannya.
Benar, kamar Aman penuh dengan bingkai foto Alena.
Foto yang dia ambil diam-diam selama 3 tahun belakangan ini. Aman menjadi stalker demi Alena.
Dia tak berani menunjukan diri, karena saat itu perusahaan yang dia pegang sedang dalam masalah besar.
Dan sekarang masalah itu sudah selesai, Aman akan segera menemui Alena lagi.
Dan menjadikannya milik Aman selamanya.
"Maaf Tuan Muda, jadwal dipindahkan 4 hari lagi. Anda bisa berlibur selama 3 hari untuk menemui Nona Alena." butler bernama Ahmat itu tau sekali bagaimana kisah cinta Tuan Muda nya.
Karena Aman selalu menceritakannya pada Ahmat. Orang tua Aman sendiri sudah sibuk berbulan madu diusia tua mereka.
Jadi Aman dibebaskan mau melakukan apapun, asal jangan melecehkan orang.
"Ya, keluar sekarang. Aku masih mau tidur." tak hanya foto Alena, di ruangan lain di kamar Aman juga ada banyak koleksi hewan-hewan kecil.
Hewan-hewan itu diawetkan dan dipajang di dinding. Memang secinta itu Aman pada hewan kecil.
"Sabar sayang..Aman mau bobok dulu..nanti sore kita ketemu." gumam Aman sembari mengusakan wajahnya pada boneka Patrick.
Aman selalu membawa Patrick kemana pun, bahkan saat bekerja pun boneka itu ada dimeja kerja nya.
Karena benda itu adalah benda berharga Aman.
Hadiah pertama yang Aman terima dari seorang gadis baik berhati tulus bernama Alena Alhambira.
Gadisnya, miliknya.
🌿Bersambung🌿
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish Aman [End]
RomanceGanteng sih, manja juga, tapi sayang pasien RSJ. Aman Janitra, didiagnosa memiliki penyakit mental akut yang mengharuskan dirinya dirawat di RSJ Kota. Apa itu cinta? Aman tak tau. Tapi semua dia dapatkan saat perawat barunya datang, Alena si gadis...