🌿CA-39🌿

47.7K 5.1K 472
                                    

Halo guys, grup tadi habis ghibahin setan🙏

Selain itu ada kue gosong juga hahahha.

tekan vote dan tembuskan 60 komen oke.

~~~~

Alena meringis merasakan emutan Aman diputingnya, dia menunduk pelan, ah masih tidur makhluk berambut putih kesayangannya ini.

Perlahan Alena melepas putingnya dari bibir Aman, kram sudah karena semalaman setelah main Aman langsung minta nen.

"Ugghh, pegalnya." Alena meregangkan tubuhnya sejenak, lalu bangun dari tidurnya.

Dia menyelimuti tubuh Aman sampai leher, baru setelahnya turun dari kasur guna membersihkan diri dari sisa permainan semalam.

"Aih, sakit nya." lirih Alena merasakan perih dibagian kewanitaannya.

Tapi gak papa, semalam Aman pingsan duluan daripada Alena, Alena menang hoho.

Alena berjalan ke arah kamar mandi, dia harus cepat mandi lalu membuat sarapan, untung saja mereka kini ada di rumah baru mereka.

Semalam setelah resepsi, mereka langsung pindah ke rumah baru, agar tak diganggu gugat.

"Ternyata, badan Aman itu bagus banget." badan Aman sudah penuh dengan bercak merah dan dadanya bengkak.

Alena ganas sekali semalam, mengerikan. Aman sampai nangis, karena Alena terus memaksanya bahkan saat Aman memohon untuk berhenti.

Aman capek katanya, padahal yang goyang Alena, yang capek Aman, hebat sekali.

"Gausah minum pil kb, biar aja langsung jadi." guman Alena, dia kan mau punya anak dan hidup bahagia bersama Aman.

Dan bahagia juga bersama anak-anak mereka nantinya.

....

Alena sudah selesai mandi, dia keluar dari kamar perlahan, dia kaget saat mendengar tangisan dari arah kasur.

"Loh? Kamu kok nangis?" pertanyaan itu diabaikan Aman, dia masih menangis.

Alena mendekati Aman dan duduk disebelahnya, dipeluknya tubuh polos suaminya itu. "Kenapa sayang? Kok nangis?" Aman menatap Alena lirih.

Bibir mungilnya mengerucut pelan, alisnya luyu. "Hiks..masa semalam Aman pingsan..hiks..ayo ulang lagi.." rengeknya manja.

Alena diam, what? Ulang? Dikata siaran apa diulang.

"Nanti malam lagi mau?"

"Ndak mau..hiks..maunya sekarang ayooooo."

Alena menggeleng. "Aku baru selesai mandi." bujuknya.

Bibir Aman melengkung kebawah, dia menidurkan diri dan menutup seluruh tubuhnya lalu menangis lagi.

"Hiks..jahat..Aman mau main lagi padahal..hiks.."

"Sayang-"

"Awas! Aman gamau disentuh Alena..hiks..Alena jaat!"

Gemas, Alena gemas sekali. "Mau main?"

"Heeum..hiks.."

"Yaudah ayo."

Aman membuka selimutnya semangat, dia menatap Alena berbinar dan langsung melompat menerjangnya.

"Ah..sayang sebentar—"

Chup.

Oke sudah, Alena pasrah aja saat Aman melahap bibir Alena dan mulai meraba dada Alena.

Biar saja lah, sesenang Aman saja.

...

"Mau kesana, ayo kesana." Alena mengangguk pasrah saat Aman menariknya menuju kursi taman.

Mood Aman bagus sekali setelah selesai main tadi pagi, sekarang sudah sore, mereka main sampai siang lalu istirahat sebentar.

Lalu sore nya jalan-jalan di taman.

"Aku mau beli jajan, kamu tunggu sini." Aman mengangguk patuh, mereka sore ini pakai hodie couple yang berwarna abu-abu.

Aman menatap Alena dari tempatnya, dia merasa senang melihat punggung Alena.

"Heh, ingat balasan untuk kami."

Aman abai, dia sibuk memandangi Alena, tanpa tau kalau perkataan teman ghaibnya tadi adalah sebuah peringatan yang tak boleh diabaikan.

"Hehe, Alena cantik banget ya." gumamnya senang.

Yah, senang aja dulu ya kamu, akan ada saatnya kamu menangis pilu dan berlutut di kaki Alena karena kesalahanmu.

🌿Bersambung🌿

Childish Aman [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang