🌿CA-32🌿

46.3K 6K 221
                                    

Lama banget, seharian aku gak up Aman huhuu. Btw cerita Hirtia sama Gerri udah up ya, judulnya Gerri is Hirtia's.

Tekan vote dan plis banget cepetin komennya ya, tembus 60 aja deh.

~~~~

Aman menendang pintu rumah mewah yang ditinggali 3 keluarga tiri milik Papa Aman, Shafar adalah anak tunggal dan orang tuanya mengangkat 3 orang anak yatim untuk dijadikan saudara Shafar.

Otomatis, Aman punya 3 paman tiri dan sepupu Tiri.

Langkah kaki Aman menggema di rumah 3 tingkat itu, suara canda tawa di ruang keluarga merusak pendengaran Aman.

"Cih, dasar gatau malu." mereka semua terdiam, semua sepupu Aman adalah laki-laki dan seumuran dengan Aman.

Yang bernama Logra menatap Aman tenang, penuh tanya. "Ada apa lo? Berisik." ketusnya.

Aman mengulas senyum miringnya, dia mencengkram kuat kerah kemeja Logra dan menghantam pipi Logra dengan kuat.

BUAGH!

"Kalian semua, salah karena sudah berani menyentuh gadisku, dia sekarat karena racun yang kalian berikan, kalian kira aku akan diam?" desis Aman, tatapan matanya gelap sekali.

Mereka tidak takut, malahan mereka hanya tertawa mengejek. "Haha, jadi cewek itu gadismu? Boleh buat ku tidak? Lumayan loh cantik." kepalan tangan Aman menguat.

Dia tak mau melukai tangannya, seulas seringai terpatri diwajahnya, auranya sedikit menggelap ditambah tatapan penuh emosinya.

"Kalian, memilih untuk mati secara perlahan, tenang saja. Akan aku kabulkan." Aman tak perlu mengotori tangannya, masih ada teman ghaibnya.

"Apa lagi yang harus kami lakukan?"

"Buat mereka gila, seperti yang mereka lakukan padaku dulu, menyuruh guru sialan itu untuk memperkosaku, kini buat saja mereka gila sampai memohon untuk kematian mereka."

Benar, guru yang memperkosa Aman adalah suruhan dari keluarga tiri Aman, sehingga membuat Aman gila dan masuk RSJ.

Awalnya Aman gamau balas dendam, tapi mereka menyentuh Alena sampai dia masih terlelap padahal sudah 4 hari lamanya.

Aman akan berikan mereka balasan yang pas, yaitu teror dari yang tak bisa dilihat.

"Bodoh, Alena itu cantik dan masih bagus kalau dia bersamaku. Aku masih lebih normal." cibir Vanzo.

Aman diam, dia berbalik dan berjalan pergi, tersenyum puas saat pecahan vas terdengar. Teman ghaibnya sudah mulai beraksi.

Aman hanya tinggal menerima hasilnya, benar kata mereka, enemy to friends. Kini apapun yang berani mengusik Alena maka Aman akan memberikannya hadiah dari alam sana.

Kring.

Aman merogoh kantung celana nya, ponselnya ternyata mendapat panggilan masuk. "Halo, ada apa Ahmat?" Ahmat ada di kamar Alena, dia meminta Ahmat menjaga Alena.

Sampai sekarang Aman belum memberitahu orang tua Alena, semoga saja tak ada masalah.

"Nona Alena sudah sadar Tuan,"

Senyum Aman mengembang sempurna, dia bahagia mendengar hal itu dari Ahmat.

"Jaga dia, aku akan segera sampai."

"Tapi Tuan, ada kabar buruknya."

Langkah kaki Aman terhenti, dia menanti ucapan Ahmat yang entah kenapa membuat jantung Aman deg-deg kan.

Takut, cemas dan merasakan hal tak baik dari ucapan Ahmat yang belum selesai itu.

Semoga bukan hal buruk.

"Saat nona Alena sadar, dia tak tau siapa anda Tuan, dan juga orang tua Nona Alena datang menjenguknya."

JDER!.

Aman membeku, hah!? Bagaimana bisa Alena lupa padanya!

Bukannya sianida..kata Dokter sianida!! Lantas kenapa ALENA BISA MELUPAKANNYA!!

Ah tidak, ada satu kata yang terlupakan dikepala Aman.

"Benturan kuat terdapat dikepala belakang Nona Alena, membuat sistem memorinya sedikit terganggu, bukan efek permanen namun tidak tau sampai kapan."

Berarti..Alena tak tau siapa Aman? ALENA AKAN MELUPAKAN AMAN!?

Gelengan kuat Aman berikan, dia berlari menuju mobilnya dengan cepat, dia harus segera ke Rumah Sakit!!

🌿Bersambung🌿

Childish Aman [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang