🌿CA-40🌿

53.9K 5.6K 531
                                    

Tekan vote dan tembuskan 80 komen🌿

~~~~~

Bertahun-tahun pernikahan Aman dan Alena berjalan, yang dari awalnya mereka hanya dikarunia kan 1 anak, sekarang sudah memiliki 7 orang anak.

Hebat sekali, walau jarak diantara anak 1 ke anak yang lain hanya berbeda 1 tahun saja.

Pagi ini, seperti biasanya mereka akan sarapan bersama, ruang makan selalu ramai kalau sudah jam nya sarapan.

Dari ke 7 anak mereka, hanya 1 yang perempuan.

Nama nya adalah Haira Janitra, putri satu-satunya mereka yang sama seperti Papa nya, iya dia indigo.

Rambut yang menuruni rambut Aman hanya 5 orang, sementara 2 lainnya menuruni rambut Alena.

"Mama, Tio mau itu." Alena mengangguk, itu tadi putra bungsu nya. Usianya 6 tahun.

Pernikahan mereka sudah berjalan 15 tahun lamanya, langgeng juga ya.

"Ma, bisa gak nama Jamal diganti aja?"

"Lah? Kenapa bang?" itu tadi Jamal Alhambira Janitra, putra pertama nya.

Yang memberikan namanya itu Aman sendiri, jadi jangan heran kenapa namanya malah jadi Jamal. Jamal merengut sebal.

"Jamal diejek terus, katanya nama Jamal kayak nama arti korea yang versi indo." rajuknya.

"Ih bagus tau bang." sahut Haira.

"Apanya yang bagus?" sahut Haikal, saudara kembar Haira.

Haira menoleh. "Bagus, kan abang Jamal emang mirip sama Jaehyun, cuma bedanya Jaehyun putih kalau abang agak kecoklatan."

"Tuhkan Maaa iih abang mau ganti nama ajaaaaa."

"Mana bisa sayang." jawab Alena lembut.

"Bisa tau Ma, kan abang belum buat Ktp." cetus Mahen.

"Haah, bisa aja loh Ma." sambung Rehan.

"Kalian nyahut aja ya." cetus Alena geli.

"Yeu, namanya juga punya mulu Ma." celetuk Cakra.

Yah, sarapan mereka berjalan seperti biasa, tapi yang tak biasa adalah Papa mereka, Aman.

Dia dari tadi diam saja, biasanya dia akan ikut bicara tapi saat ini hanya diam tak bersuara. Aneh, tapi tak Alena berusaha mengenyahkan perasaan itu.

Dia mengelus bahu Aman pelan.

"Kamu butuh sesuatu?" tanya nya lembut. Aman menoleh, dia menggeleng pelan kemudian mencium pipi Alena.

"Enggak sayang, aku cuma lagi mikirin sesuatu aja."

"Ooh, apa tuh?"

"Ada deh."

Alena menjawil pelan hidung Aman, kemudian tertawa bersama, ah hangat sekali.

Childish Aman [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang