"Rio, kamu kenapa enggak mau menemui Om"
"Om, daripada nanti menunggu lama, Om masuk aja dulu pesan yang mau dibeli. Lihat tuh bejubel yang antri" kataku.
Apa gak dilihat begitu banyak yang antri."Ok ok...tunggu disini. Jangan pergi sayang"
Uhhhh...sayang sayang....makan tuh sayang pria priamu.Sampai di pintu masuk dia masih menyempatkan nelihatku.
Aku kembali ke kesibukanku melihat lihat barang yang ditawarkan aplikasi yang kubuka. Diskon akhir tahun.
"Rio, lama nih menunggu. Tapi gak papalah. Ada kamu ini"
"Emang kalau ada Rio pengaruhnya apa Om"
"Pasti ngaruhlah. Pria muda nan tampan yang masih tersimpan dihati, bahagia itu pengaruhnya sayang"
"Bisa gak Om kalau tidak pake kata sayang sayang?. Rio tidak suka"
"Rio, Om masih mencintaimu"
"Cinta apa Nafsu Om. Karena di hati Rio tidak ada kata cinta buat penghianat macam Om"
"Rioooo...pria yang kamu lihat itu hanya selingan buat Om."
"Oh selingan? Jadi Om minta Rio disaat Om mau aja? Selingannya banyak sekali ya"
"Om masih cinta sama kamu. Itu yang pasti"
"Pria selingan juga dibilang begitu kan. Maaf Om gak niat melayani Om. Telpon aja pria pria selinganmu buat Om ajak ngobrol. Rio gak minat"
Kubuka pintu mobilku dan aku masuk.Kaca pintu mobilku diketuk ketuk. Tapi gak kugubris. Emang enak dipermainkan. Makan tuh cinta...hahahahaha.
Dia masih berdiri di dekat mobilku melihat ke arahku. Tapi aku fokus ke aplikasi di hpku.
Tok
Tok
Tok
"Buka Rio...Rio....." dia masih mengetuk ngetuk kaca pintu mobilku. Tetap tidak kugubris.
Akhirnya dia menuju ke mobilnya.
Setelah 1 jam lebih menunggu antrian, aku masuk ke dalam menanyakan pesananku.
Ternyata masih 5 orang lagi.
Kuputuskan keluar mau dan menunggu di mobilku.Ketika pintu ku dorong, aku tertegun memandang sosok yang aku rindukan, Om Adi.
Tapi aku tidak menyapanya. Aku berjalan bergegas menuju mobilku.
"Rio...Rio...."serunya mengejar aku. Tapi tidak kujawab.
Om Ripto keluar dari mobilnya.
Memperhatikan aksi kami.Karena sudah illfeel, kunyalakan mobilku dan aku keluar dari sana.
Sekitar 300 meter menjauh dari sana, kuhentikan mobilku. Dadaku sesak. Mataku panas lagi.Om Ripto yang membuat aku kecewa harus bertemu. Om Adi yang aku cintai tapi tidak digubris sama sekali harus bertemu juga.
"Aaaaccchhhhhhh....." aku teriak."dilema baget ya cinta gue"
Setelah kuperkirakan pesananku sudah selesai, aku kembali lagi. Kali ini kuparkirkan mobil ku kira kira 20 meter dari aku memesan.
Segera aku melangkah melewati mobil mereka.
"Rio....Rio...."tegur Om Adi. Aku berhenti.
"Tadi namamu dipanggil tapi tidak ada struknya gak bisa Om Ambil"
"Makasih Om"
"Rio...tunggu Rio. Om mau bicara." Om Ripto mengikutiku.
Diikuti Om Adi"Rio jangan pergi dulu setelah ambil pesananmu. Om masih ingin bicara" Om Ripto disamping kiriku dekat kasir. Om Adi di samping kananku. Mereka saling pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME AND MY GIRLFRIEND'S FATHER ( BISEX )
FantasyRio yang Gay suka kepada Om Adi ayah dari "teman"nya yang bernama Pratiwi. Apakah Rio bisa menaklukkan Om adi yang Straigh? Dalam perjalanan cinta, Rio sering tersandung oleh indah cinta. Tapi Rio bisa menemukan keinginannya tanpa embel embel cinta...