45. DI RUMAH TANTENYA PRATIWI

1.3K 74 32
                                    

Tidak biasanya aku bangun pagi pagi, seperti yang aku lakukan kali ini. Kubangunkan Iqbal agar memakai pakaiannya, karena semalam kami tidur dalam ketelanjangan kami.

"Apaan sih Rio...masih pagi ini. Baru jam 05.00. Gera kemana sih lu" Iqbal sambil menggeliat memandang aku.

"Pake pakainamu, bisa ketahuan kalau pembokat gua mau ambil pakaian kotor" kataku pelan.

Bukannya memakai pakaiannya malah memelukku.

"Iqbaaaal....."

"Masih mau"

"Mau gua jedotin?"

"Sadis"

"Pakai cepat. Gua mau ke bokap neh. Mau minjam mobil buat kita ntar"

"Ok..ok..Rio ganteng. Gimana? Puas gak semalam"

"Biasa aja. Lobang lu dah Dol. Sering dipake sih"

"Rio...cuma Om Adi doang Ama lu. Kontol lu ber dua gede gede sih, ya ancur lah"

"Dasar...."

"Abis dah suka sih"

"Udah ah....gua mo ke bokap dulu  ya. Abis pakai pakaian, tidur aja lagi. Semalam lu ampe 2 kali ya"

"Hehehehe.....buat stock nanti. Abisnya lu susah sih Rio"

Aku tidak membalas omongan Iqbal lagi, aku ke Papaku mau pinjam mobilnya.

"Pah...Papa...." Panggilku didepan kamar Papa Mamaku.

"Iya Rio....Papa lagi mandi" sahut Mamaku.

"Rio tunggu di luar ya Ma"

"Iya..."

Aku ke dapur menemui Bi Endah untuk dibuatkan sucok ( susu coklat ) panas kesukaanku.

"Bi....bikinin sucok ya" kataku.

"Tumben jam segini dah bangun den. Bentar ya den, bibi bikinin"

"Iya Bi, ada urusan ama Papa"
Duduk di bangku meja makan menunggu Papa ku keluar kamar, kunikmati susu coklat buatan Bi Endah.

Saat aku menikmati minum susu ku, Papa ku menghampiriku.

"Tumben anak Papa dah bangun. Biasa geh...."

"Pah, pinjam mobil ya hari ini aja"

"Gak bisa sayang. Papa pake apa?"

"Nebeng Mama, Pah"
Aku memberitahu, bahwa aku, bang Rexa dan Iqbal mau ketemu Pratiwi.

"Kalian naik Online aja. Papa gak bisa kasih mobilnya, banyak urusan hari ini"

"Jiahhh Papa....sehari ini aja"

"Tidak sayang. Naik Online aja"
Papaku mengambil dompetnya dan mengeluarkan uang buat ongkos kami.

"Pelit ihh Papa. Sama anak nya aja gak kasih mobilnya" gerutu meninggalkannya."btw...thanks ya Pah uangnya" kataku berlalu dan membawa gelas susuku ke kamarku.

Aku memandangi wajah tampannya Iqbal dari bangku meja belajarku sambil memegang gelas susuku.

"Kamu tampan Bal. Kenapa kamu lebih dulu merasakan Om Adi, padahal gue yang mengejar ngejarnya. Apa benar Om Adi mencintaiku bila dia selalu ingin menikmatimu sahabatku?!" dalam hatiku. Aku menghela nafasku.

"Shabat, teman dan lawan dalam bercinta kamu Bal. Sayang gue gak mencintaimu. Cintaku masih tanda tanya untuk Om Adi" pikiranku ke Om Adi.

Saat aku menghayal tentang Om Adi, Iqbal menggeliat dan membuka matanya.

"Heiii sayang, lagi ngapain" katanya.

ME AND MY GIRLFRIEND'S FATHER ( BISEX )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang