Setelah ngobrol ngobrol, aku mengingatkan Iqbal apa pulang atau nginap.
"Gua nginap aja ya Rio" begitu katanya.
"Ibumu gimana?"
"Sudah aku izin sebelum kesini. Gua dah niat banget soalnya"
"Lu disaat mau aja...."
"Lu yang gak ngasih gua kesempatan Rio. Gua dah bilang, lu mau jadiin gue ape kek, gua ikhlas"
"Suara.....suara...jangan kencang kencang"
"Lu sih gak pernah mau ngertiin gua, Rio"
"Biar kata gua ngertiin lu juga, gak mungkinlah gua kawinin lu"
"Kenap enggak?"
"Dasar monyet lu. Lu punya otak gak sih"
Tiba tiba bang Rexa membuka pintu.
"Loh...Iqbal belum pulang?" Tanyanya. Aku berharap bang Rexa tidak mendengar obrolan kami.
"Nginap bang"Jawab Iqbal.
"Emang rumahnya jauh? Apa gak dicariin Ibumu?"
"Udah permisi tadi bang"
"Pada tidur dah Sono. Dah malam ini" anjur bang Rexa.
"Bentar lagi bang. Lagi asyik ngobrol nih. Eh bang, gimana si Tiwi. Cantik kan?" Tanyaku. Apa bang Rexa suka apa tidak.
"Kenapa?"
"Abang suka gak? Dia suka sama bang Rexa loh"
"Dianya maunya ama lu Rio adekku cakeeeep. Lu aja yang di ceritain dari tadi"
"Masa sih bang. Maksud Rio, Abang suka gak Ama dia. Kalau Rio kan dah jelas gak boleh pacaran sama Mama"
"Baru sekali bertemu, gimana Abang bisa bilang suka apa enggak"
"Mau ketemuan lagi gak bang. Besok kita ke rumah Tantenya"
"Emang boleh"
"Bang Rexa kuncinya. Kalau Abang mau besok kita kesana. Mumpung masih libur. Rio, Iqbal sama Abang. Kita pake mobil Papa aja."
"Boleh deh. Tapi kamu yang izin sama Papa ya"
"Beres soal itu. Yang penting Abang mau pergi kesana itu aja"
"Iya udah, Abang tidur duluan ya. Kalian juga jangan begadang terus. Ntar tampan lu pada luntur"
"Hahahaha...Abang bisa aja. Bang Rexa tuh yang tampan." Imbuh Iqbal.
"Abang duluan tidur ya"
"Ok bang. Mimpiin bidadari Tiwi ya" candaku.
Bunyi hp Iqbal membuatku ingin tau siapa yang menelpon.
"Siapa Bal"
"Om Adi" bisiknya sambil memperlihatkan layar hp nya.
"Terima"
"Hallo Om"
"..............."
"Kenapa Om. Iqbal mau nginap"
".............."
"Lah, kenapa Om melarang Iqbal" Iqbal menajuh dari aku. Dia kearah pintu gerbang. Kuikuti dia.
"Tidak ada lagi hak Om melarang Iqbal. Om sudah membuat Iqbal sakit. Sakit fisik, sakit phisokologi....semua karena imbalan yang Om minta."
"........."
"Maksud Om tidak tau diri.....?."
"........."
"Iqbal bukan milik Om. Iqbal bukan siapa siapanya Om. Iqbal bebas"
![](https://img.wattpad.com/cover/292483828-288-k771769.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ME AND MY GIRLFRIEND'S FATHER ( BISEX )
FantasyRio yang Gay suka kepada Om Adi ayah dari "teman"nya yang bernama Pratiwi. Apakah Rio bisa menaklukkan Om adi yang Straigh? Dalam perjalanan cinta, Rio sering tersandung oleh indah cinta. Tapi Rio bisa menemukan keinginannya tanpa embel embel cinta...