49. CIUMAN TIWI

1.2K 76 32
                                    

"Orang enggak mau dipaksa sih bang" elakku. Karena aku tau akan ada omongan Om Adi bila aku bertemu.

"Rio, Om Adi itu udah seperti keluarga. Mama dan Papa yang ngomong gitu. Panggil lagi sana" Rexa memaksa.

"Udahlah bang. Ayah udah makan tadi" Tiwi yang menjawab.

"Kalian ini ya, seperti sepaham gitu"

"Iya iya Rio panggil" agak sewot aku.

Aku ke keluar lagi menemui Om Adi. Tapi dia enggak ada diteras.
Ternyata dia ada didalam mobilnya.

"Om, bang Rexa maksa Om harus ada bersama kami" kataku agak mendekat ke kaca mobilnya dan sedikit menunduk untuk melihatnya.

"Oh begitu" dia membuka pintu. Dia keluar dan mendekatiku. "Ini yang Om mau antara Om dan kamu Rio" katanya dan memelukku erat sekali. Dia hendak mencium ku, tapi kuelakkan.

"Mau ribut silahkan. Om tidak perduli. Sengaja Om datang kemari hanya untuk bisa melihatmu Rio" katanya. Kepalaku diraihnya dan bibirku diciumnya. "Om tidak akan bisa lupa akan kekasihku. Kamu adalah cintaku" katanya setelah mencium bibirku.

"Kekasih bayangan Om. Yang real itu Iqbal" kataku menyindirnya dan hendak meninggalkannya.

Tanganku diraihnya dan digenggamnya.

"Om tau kamu sakit hati. Tapi sakit hatimu akan sembuh bila kamu tau sesungguhnya betapa Om mencintaimu Rio"

"Au ahhh....cintaku sudah luntur" kataku menepiskan tangannya dan masuk ke rumah.

Aje gileeeee.....anaknya cinta, aku tau itu tulus. Om Adi?? cinta apa itu, bikin sakit hati.

TIDAK ADA KATA CINTA LAGI BUAT OM ADI. JUGA TIWI. Gimana bisa aku menerima cinta Tiwi??? Asemmm.

Dimeja makan aku tidak bicara sama sekali, aku fokus ke makananku.

"Rio, dari tadi diam terus. Sariawan lu?" Bang Rexa menegurku karena diam.

"Ini lagi makan bang. Takut garpunya nyangkut di kerongkongan" kataku asal. Malah bikin tertawa. Nyesel juga aku asal ngomong.

"Rio...Rio....kalau garpu gak ditelan ya enggak nyangkutlah" Om Adi dalam tawanya.

"Bisa aja lah, kalo ngomong terus salah makan gimana" kataku tanpa melihat wajahnya

"Enggak habis pikir dah lu Rio, gak pernah baca tuh, ada korban selagi makan garpu nyangkut saat makan" Tiwi yang cengengesan.

"Baru aja mau terjadi. Udah dah pada habisin makannya." Kataku.

"Den, jangan sungkan sungkan, masih banyak persediaan garpunya" bibi Endah ikut nyeletuk.

"Maksud loh...."

"Iya iya...bercanda den Cakep. Ganteng ganteng emosian ihhh" balas Bi Endah.

"Nih...." Kataku mengacungkan tinjuku. Kuhentikan makanku. Aku pusing mikirin Tiwi yang bilang cinta. Pusing mikirin Om Adi yang mencipokku tadi.

Udah gak suka masih mencium. Uhhh....enak sih hehehehe...tapi gak mau ngerasain lebih lama.

Aku masuk kamarku dan meraih hp ku yang kutinggal.

"Rio, sebelum masuk sekolah, gua mau ketemuan ya ama Lu, boleh ya" WA Iqbal yang belum aku baca. "Riooo jawab dong"

"Minggu pagi kalau mau" balasku. Langsung direspon sama Iqbal. Aku gak tau kenapa aku langsung membalas WAnya Iqbal. Padahal aku sudah tidak mau ketemuan sama dia. Entah apa lagi yang mau dibicarakan.

Dalam diamku setelah membalas WA Iqbal, aku berfikir, kenapa Om Adi lebih memilih Iqbal kalau bercinta. Apa karena Iqbal pure sebagai bot nya atau apa.

Sedangkan aku, aku mau meminta Om Adi jadi bot aku jadi Topnya. Iqbal......lu itu ganteng jangan mau diperbudak jadi perempuan.....Bal.

ME AND MY GIRLFRIEND'S FATHER ( BISEX )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang