60. PAK ANSEL DAN AKU

1.5K 76 25
                                    

Sesuai dengan janjinya Pak Ansel menelpon ku untuk mengingatkan bahwa kami akan bertemu.

Herannya aku, waktu yang kami sepakati untuk bertemu malah lebih maju. Pkl 14.00 aku disuruh datang ke sebuah alamat.

"Rio, jam 2 kita ketemu ya. Naik On line aja"

"Bukannya nanti sore Om"

"Jam 2 aja biar cepat bertemunya"

"Ok Om. Rio datang"

Menerima telpon Om Ansel, hatiku bahagia sekali. Ibarat seorang yang jatuh hati, aku langsung prepare. Karena aku sudah izin dengan orang tuaku dengan alasan ada acara sekolah. Bohong dikit.

Setelah ready to go, aku pesan ojek online biar tidak terlambat.

Menunggu motor yang kupesan, Bi Endah mengingatkan aku untuk berhati hati.

"Den ini 2 hari loh. Bibi sendirian lagi nih. Hati hati ya den"

"Pasti Bi. Tenang aja" kataku sambil melihat ke arah gerbang rumahku berharap cepat datangnya si ojek online.

Bertemu di depan cafe

Tiba dilokasi, aku merasa heran.
"Cafe dan coffee shop?. Apa gak salah ini?" Tanyaku dalam hati. Ini Mengingatkan aku dulu bertemu dengan Om Ripto ketika pertama kali aku mengenal sex.

Segera aku WA pak Ansel memberitahu bahwa aku sudah tiba.

"What? Satu jam lebih awal ya Rio. Om baru jalan" katanya "kamu boleh santai santai Rio terserah mau ngopi atau ke cafe" katanya.

"Kecepatan ini Rio ya Om. Tapi gak papa Om, tak tunggu" kataku.

"Sabar ya. Om segera disana" katanya menentramkan hatiku.

"Baik Om, Rio tunggu" jawabku.
Menunggu pak Ansel, aku mencoba membuang bosan dengan bermain game di android ku.
Tapi baru seperempat jam, yang ditunggu sudah menongolkan dirinya.

Aku sedikit kaget karena aku pikir dia akan datang seperti yang dijanjikan.

"Loh kok nunggu diluar Rio, gak takut kecantol" tegurnya.

"Eh, Om Ansel. Sudah datang rupanya" jawabku."sama aja Om nunggu dimana. Tapi emang ada aja yang negur gitu"

"Tuh kan. Perempuan atau laki" tanyanya ingin tau.

"Ada cewe ada juga laki laki" kataku ingin mencoba memancingnya.

"Cewenya pasti cantik"

"Enggak Rio perhatikan, Om"

"Yang cowok?"

"Kalau itu sih ganteng Om, tampan. Masih muda orangnya" kataku sambil meliriknya untuk mengetahui reaksinya. "Lama juga ngobrol. 5 menitan"

"5 menit? Tanya apa saja dia sampe bisa ngobrol"

"Ini, Om mau ajak jalan, atau...?"

"Oh iya. Jalanlah. Kita beli keperluan dulu buat 2 hari Rio"

"Keperluan? Buat apa Om. Rio bawa semua, dari odol, sikat gigi dan sabun mandi. Sampho juga ada" kataku.

"Wah wah lengkap juga ya" Om Ansel menepuk pundak ku dan memijitnya.

"Kan 2 hari Om"

"Senang mendengarnya. Tapi tetap beli makanan dan minuman ringan buat di mobil"

"Terserah Om aja" kataku.
Mampir di minimarket, aku tidak turun.

"Rio, ayo ikut"

"Disini aja Om. Biar Rio tunggu disini"

Pak Ansel sedikit kecut wajahnya. "Mana tau Om mau beli yang Rio suka. Ayolah..." Pintanya.
Aku menolak permintaannya karena malas. Aku tidak terbiasa makan makan jajanan. Kalau waktunya makan ya udah makan.

ME AND MY GIRLFRIEND'S FATHER ( BISEX )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang