38. MENGHINDARI OM ADI

1.6K 68 10
                                    

Mengingkari janji, itu yang kulakukan ketika janji bertemu pagi itu.
Aku berfikir ada baiknya aku tidak menemuinya karena kadung memutuskan hubunganku dengan nya.

Rasa inginku untuk bertemu memang sangat menggebu. Kutahan rasa ini walau sakit di rongga dadaku.

Saat ketemu di Mall dan makan malam bersama waktu itu, ingin rasanya menumpahkan rasa rinduku. Itu yang membuatku sakit sendiri. Tak bisa kutepiskan bahwasanya aku masih menyimpan rasa cinta yang sangat dalam ke Om Adi. Tapi melihat kemesraan mereka waktu itu, membuatku tidak ingin mengganggu hubungan mereka.

"Rio sayang, kamu dimana?"
Begitu bunyi WA Om Adi.

"Maaf Om, Rio lupa ada janji hari ini" balasku.

Tidak berapa lama setelah membaca WA ku, Om Adi menelponku. Tapi tidak kuangkat.

Tiga kali bunyi nada sambung di hpku sekali melalui WA dengan Video Call dan dua kali pake provider.

"Rio, sebentar saja, kamu datang ya sayang. Om Rindu"

"Maaf Om, Rio sama bang Rexa mau liburan selama 3 hari"

"Sebelum kamu pergi, barang sekejab saja sayang, temui Om iya. Om ingin memelukmu"

"Maaf Om. Mungkin lain kali"

"Rio, kamu kenapa? Disaat Om menginginkan mu, kamu seakan menghindar"

Diam.

Aku hanya diam. Rasanya hati ini teriris iris membaca WAnya. Bagaiman perasaannya, seperti itu yang kurasakan dulu waktu mengejar ngejar Om Adi.

Aku tidak balas dendam. Sumpah. Aku hanya tidak ingin mengganggu ketenteraman hubungan Om Adi dan istrinya yang sedang hamil muda.

"Riooooo.....Jawab sayang"

Diam.

Aku hanya diam memandangi hpku yang kulemparkan diatas kasurku. Tarikan nafasku yang seakan memenuhi rongga paru paru ku, kuhembuskan dengan harapan bisa sedikit lega. Tapi justru membuatku tersesak.

Aku telah mengingkari kata hatiku. Aku telah membunuh rasa cintaku secara perlahan. Tapi rasa ini semakin menumbuhkan nya kembali hingga aku menangis telungkup, bantalku menutupi kepalaku.

Tidak. Ini bukan Rio. Ini bukan aku.

Kuambil kembali hpku dan kubalas WAnya

"Berikan Rio waktu Om. Om, Rio malu, malu pada diri Rio sendiri"
WA ku dengan cepat dibalasnya.

"Kenapa harus malu sayang. Om sudah bilang, kamu tidak boleh tinggalkan Om. Om mencintaimu Rio"

"Rio juga masih Cinta Om. Masih"

"Terus kenapa kamu tidak mau bertemu sama Cintamu ini sayang?"

"Nanti Om. Rio pasti menemui Om. Rio ingin, Perhatian Om ke istri Om selama dalam kehamilannya. Itu saja"

"Jangan terlalu memaksakan alasan Rio. Om menderita."

"Iya Om. Rio akan menemui Om. Tapi tidak sekarang. Rio akan menghubungi Om"

Diam.

Sekarang Om Adi yang diam tidak membalas WA ku.

Saat aku menunggu balasan dari Om Adi, pintu kamarku di ketuk.

Tok

Tok

Tok

"Deeeeenn....Den Rio, ditunggu Den Rexa buat sarapan" suara Bi Endah dibalik pintu.

"Iya Bi. Rio keluar" sahutku.
Saat kubuka pintuku, Bi Endah memandang heran ke aku.

"Kenapa lu Bi. Mandangi ketampanan gue lu" candaku.

ME AND MY GIRLFRIEND'S FATHER ( BISEX )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang