Tertidur karena lelah setelah main dengan Iqbal, aku terbangun sore itu sekitar pkl 18.10.
"Busyeet...."gumamku setelah melihat jam tanganku. Segera aku mandi.
Lapar kurasakan setelah berpakaian.
Keluar dari kamarku, kulihat belum ada orang, "Belum balik mereka" aku bergumam.
"Ma, Pa lama amat sih" telponku.
"Abangmu ajak jalan jalan Rio. Kami pulang agak telat ya. Kalau mau makan beli di luar aja"
"Emang kemana sih Ma?" Tanyaku.
"Ke Kota"
"Ya udah Ma. Rio mau makan dulu" kataku pamit makan diluar.
Motor kesayanganku kustarter setelah membuka gerbang rumahku. Aku keluar menuju Mall yang sering ku kunjungi.
Dengan santai aku memasuki Mall hendak makan di kulineran.
Mataku kuarahkan ke sekitar area.
Saat mau kakiku menginjak tangga menaiki eskalator, tak sengaja aku melihat ke atas, ternyata Om Adi ada disana bersama istrinya hendak turun. Hanya berdua.
Kami saling pandang saat berpapasan dan kusapa dengan baik.
"Eh Om Adi, Tante" kataku.
Mereka melihatku hingga aku berada di lantai 2. Aku berhenti sejenak menunggu reaksi Om Adi sambil melihat kebawah.
Ternyata mereka naik lagi.
"Tunggu" begitu kira kira ucapan bibir Om Adi yang tanpa suara itu di belakang istrinya.
"Om, Tante, selamat ya. Tadi Rio gak ikut kerumah" kataku setelah menyalami mereka setiba di lantai 2.
"Gak papa Rio" kata istrinya."Mau kemana" lanjutnya.
"Mau makan Tante. Papa sama Mama langsung jalan jalan diajak bang Rexa, Bi Endah juga kan ikut, jadi Rio sendirian."
"Oh gitu. Kirain langsung pulang. Soalnya cuma bentaran doang mereka di rumah" lanjut istri Om Adi
"Om sama Tante juga udah lapar Rio, mau makan. Bareng Om aja. " pinta Om Adi.
"Rio sih senang Om, tapi apa tidak mengganggu?"
"Enggaklah Rio" jawab istrinya.
"Iya udah Om, Rio ngikut Om sama Tante saja" kataku mengekor dibelakang mereka.
Om Adi menoleh ke arahku saat berdiri di eskalator karena aku dibelakang mereka dan tersenyum. Senyumnya tidak kubalas. Karena aku merasa ketakutan sendiri ada istrinya
Setelah tiba di top floor, Om Adi memilih kuliner yang lumayan terkenal karena keberadaan kulinernya di setiap mall.
"Ayo Rio, pesan makanan kesukaanmu."begitu perintah istri Om Adi menyodorkan menu makanan ke aku.
Langsung kusambut tanpa melihat mereka dan membaca baca menu makanan yang hendak aku makan.
"Nasi goreng spesial aja, Tante" ujarku. Aku pilih yang simpel aja biar cepat makannya.
"Gak mau yang lain, Rio" tanya Om Adi menatapku.
"Cukup Om. Minumnya aja. Mineral" jawabku tanpa membalas tatapannya.
Pramusaji yang melayani mencatat pesanan kami dan segera membawanya meninggalkan kami.
Tiba tiba istrinya muntah muntah dan setengah berlari menuju toilet. Om Adi mengikuti dari belakang. Tinggal aku sendiri melongo menatap mereka meninggalkanku.
"Heeemmm....gimana mau bisa ketemuan sama dia lagi" gumamku. "Buat apa juga dipikirin. Aku yang mutusin ini"
Agak lama juga aku menunggu mereka. Hidangan pesanan kami sudah berada diatas meja kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME AND MY GIRLFRIEND'S FATHER ( BISEX )
FantasyRio yang Gay suka kepada Om Adi ayah dari "teman"nya yang bernama Pratiwi. Apakah Rio bisa menaklukkan Om adi yang Straigh? Dalam perjalanan cinta, Rio sering tersandung oleh indah cinta. Tapi Rio bisa menemukan keinginannya tanpa embel embel cinta...
