Suasana resto tradisional dengan ruang makan privat itu terasa cukup mencekam, empat orang pria duduk di sana saling berhadapan.
"Kita harus melakukan audit laporan keuangan." Naruto tak ingin berbasa-basi dan langsung menyampaikan keinginannya.
"Kau mencurigai kami?" Neji kini membalas sama dinginnya. Itu terdengar seperti tudingan. Tiba-tiba ingin melakukan audit adalah sebuah penghinaan.
"Dana yang hilang bernilai puluhan juta Yen. Ini bukan hal main-main." Kakashi kini ikut buka suara, karrna ini masalah pekerjaan maka dia berhak ikut campur.
"Kau tidak perlu khawatir, staf keuangan kami sedang melakukan penghitungan ulang soal biaya pembangunannya. Mungkin ada kesalahan input data." Hiashi mengakui kalau sepertinya ada kelalaian dalam pembuatan laporan oleh perusahaannya.
"Agar lebih transparan, aku ingin pemeriksaan itu dilakukan oleh auditor, bukan oleh staf keuangan perusahaanmu." Naruto berujar tegas kali ini, dia tak ingin dikelabui. Semakin banyak staf keuangan Hyuuga memeriksa laporannya, maka semakin besar kemungkinan data itu di menipulasi.
"Investor akan menarik Investasinya kalau tahu ada audit di tengah pembangunan, apa kau mengerti?" Sekarang Neji meragukan keprofesionalan Naruto dalam menjalankan bisnis.
"Itu bukan masalah, siapapun yang kedapatan menyelewengkan uang, harus mundur dari project ini dan membiarkan separuh modalnya tetap tertanam." Naruto telah melakukan meeting dengan para Executive tadi siang dan mendapatkan ide ini.
"Kau mencari celah untuk menjatuhkan kami, Naruto?" Hiashi bisa menangkap siasat busuk Naruto di balik ini semua.
"Menjatuhkan apa? Aku hanya butuh transparasi." Naruto tak pernah menginginkan keluarga Hyuuga jatuh sejak awal, dia hanya ingin project ini berjalan lancar hingga akhir.
"Kau mengadakan audit secara terbuka sama saja kau memulai peperangan lagi di tengah project itu." Kini Hiashi mulai marah.
"Aku tidak masalah kalau harus berseteru lagi, karena aku tidak sudi bekerja sama dengan penyeleweng." Naruto kini berujar tajam, dia geram dengan kelakuan keluarga Hyuuga, mereka memang memiliki harga diri yang tinggi padahal sudah jelas bukti penyelewengannya.
"Baiklah, kita lakukan audit itu dan buka rapat terbuka bersama semua Investor." Neji kini tak peduli pada reputasi setelah harga diri Hyuuga diinjak barusan oleh Naruto. Padahal dia yakin tak ada penyelewengan yang terjadi, kemungkinan hanya kesalahan pengolahan data oleh staf keuangan Hyuuga. Tapi Naruto sudah kepalang curiga dan emosi.
Kakashi mengangguk setuju "itu lebih baik dilakukan, jika memang tak ada penyelewengan kita bisa langsung menjelaskannya pada semua Investor." Audit dan rapat terbuka ini harus tetap di gelar.
"Naruto, karena kau berani bertindak sejauh ini. Aku ingin kau menceraikan Hinata setelah audit itu selesai. Aku muak dengan sikapmu sebagai menantu, kau tidak tahu diuntung." Hiashi telah mengambil keputusan malam ini. Dia rasa perang dingin ini akan terus berlangsung dan pernikahan bisnis itu tidak ada gunanaya sama sekali.
Naruto tahu Hiashi akan berlindung di balik pernikahan bisnis itu. "Kita putuskan setelah hasil auditnya keluar, aku akan bicara dengan Hinata."
Neji menarik sudut bibirnya "kau pikir aku akan percaya bahwa kau benar-benar akan menceraikannya?" Dia tahu benar, mungkin Naruto sedang menyusun rencana lain agar tetap dapat bersama Hinata namun juga menghancurkan Hyuuga di saat yang bersamaan.
"Kita buat perjanjian kalau begitu." Naruto merasa percaya diri soal ini.
"Apa maksudmu?" Hiashi kembali berujar. Semua mata menatap ke arah Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agreement
FanfictionTiga tahun mungkin bukan waktu yang sangat lama, tapi mampu menjungkirbalikan kehidupan sepasang manusia yang tak saling mencintai tersebut.