"Ingin pergi ke rumah sakit?" Hinata memijat pelipis suaminya. Pria itu mengeluh sakit kepala sejak semalam dan dia memang mulai demam sekarang.
"Tidak, aku hanya butuh tidur." Naruto membalikan tubuhnya dan menenggelamkan wajahnya di pangkuan Hinata.
"Demamnya belum turun juga, aku khawatir." Hinata mengusap punggung suaminya. Pria itu bahkan nampak pucat pagi ini.
Selama seminggu penuh pria itu bekerja keras di kantor, Hinata tidak tahu apa yang suaminya tengah kerjakan karena pria itu tak banyak memberitahunya. Jadi dia tak begitu terkejut saat suaminya jatuh sakit karena pria itu memang kurang beristirahat meski sudah dia wanti-wanti untuk tidur dan makan dengan cukup.
Naruto hanya bergumam sambil memejamkan mata. Kepalanya benar-benar terasa berputar dan dia sudah menelepon Kakashi pagi tadi, mengatakan bahwa dirinya tak bisa datang ke kantor.
Hinata lalu memindahkan kepala suaminya di atas bantal dan dia bangkit berdiri untuk bersiap-siap. "Kita harus ke rumah sakit sebelum kondisimu memburuk."
"Baiklah." Naruto tak bisa mengelak daripada berakhir dimarahi istrinya jika terus menolak.
Hinata lalu menyiapkan pakaian untuk dirinya sendiri dan pria itu, lalu menitip pesan pada pengasuh untuk menjaga Bolt dan Hima sementara mereka pergi ke rumah sakit.
...
"Hasil auditnya sudah keluar, ini laporannya." Kepala auditor itu memberikan hasil laporan audit untuk perusahaan Uzumaki. "Apa milik Hyuuga juga sudah keluar?"
"Ya, sudah keluar secara bersamaan hari ini." Ujar pria bertubuh tinggi dengan setelan jas hitam tersebut.
"Bisa beritahu aku secara singkat hasil auditnya selagi aku memeriksa laporan ini?" Kakashi duduk di kursi kerjanya berseberangan dengan kepala auditor. Hari ini dia menggantikan Naruto karena sedang sakit sekarang.
Memang dirinya, Naruto, dan beberapa staf keuangan, dua malam berturut-turut tidur di kantor selama proses audit berlangsung untuk memantau. Tidak disangka Naruto cukup lemah sampai jatuh sakit padahal dia hobi berolahraga di Gym. Hasil olahraganya itu ternyata cukup sia-sia.
"Terbukti benar ada penyelewengan dana sebesar puluhan juta Yen oleh perusahaan Hyuuga." Ujar kepala auditor itu sambil menunjukan laporan lain yang ada di tangannya.
Kakashi nyaris bersiul saat mendengarnya, "holy crap! Padahal mereka sudah sangat kaya tanpa perlu melakukan penyelewengan macam ini."
"Tapi aliran dananya masuk ke rekening pribadi kepala staf keuangan mereka yang bernama Danzo." Temuan yang sangat mengejutkan terdapat di hasil audit perusahaan Hyuuga dan berita ini cukup menggemparkan.
Kakashi terbelalak "Danzo?" Pria tua itu adalah orang kepercayaan Hiashi, rasanya nyaris mustahil dia melakukan penyelewengan.
"Ya, tapi saat diperiksa tak ada jumlah kredit sebesar itu di rekeningnya. Sepertinya dia melakukan pencucian uang pada aset pribadi miliknya." Kepala auditor sengaja menemui Kakashi setelah menemui Hyuuga agar mereka bisa mengurus soal koruptor itu lebih awal.
"Ini benar-benar di luar dugaan dan biar kutebak Hiashi dan Neji juga tidak tahu kalau ada koruptor di perusahaan mereka?" Sekarang Kakashi tahu alasan kenapa Hyuuga tetap percaya diri melakukan audit. Pasti karena mereka tidak tahu apa-apa dan dikhianati orang kepercayaan.
"Ya, mereka segera melaporkan ini ke kepolisian hari ini juga." Kepala auditor itu mengangguk. Tadi sebelum kemari dia mendapati kekacauan di perusahaan Hyuuga. Semua orang terkejut akan hasil audit terutama Hiashi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Agreement
FanfictionTiga tahun mungkin bukan waktu yang sangat lama, tapi mampu menjungkirbalikan kehidupan sepasang manusia yang tak saling mencintai tersebut.