Omake

4.4K 429 34
                                    

Naruto membubuhkan tanda tangannya di atas meja resepsionis Daycare di mana anak-anaknya dititipkan di sana. Tanda tangan itu jelas dibutuhkan sebagai bukti bahwa dia telah menjemput anak-anaknya dari Daycare hari ini.

"Di mana mereka?" Naruto bertanya pada Suster yang sudah dia dan Hinata kenal di Daycare itu karena anak-anaknya mulai mendaftar di sini sejak tiga bulan lalu. Alasannya agar mereka bisa berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan mulai belajar beberapa hal sebelum masuk taman kanak-kanak nanti.

"Bolt nyaris seharian ini ada di rumah susun, dia senang membangun kubikal-kubikal kecil di dalam sana." Suster itu menjelaskan soal kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak dari klien Daycare tempat dia bekerja.

Naruto tersenyum simpul "kalau Hima?" Dia lalu mendapati putranya benar tengah ada di rumah susun berwarna warni yang ada di salah satu sudut ruang bermain Daycare itu.

"Hima ditemani Suster untuk melipat kertas dan mewarnai. Kurasa dia lebih suka seni daripada Bolt." Jelas Suster itu dengan bersemangat "dia mulai menempel kertas sesuai bentuknya seperti puzzle."

Naruto rasa Hima memang lebih bisa berkonsentrasi meski melakukan kegiatan yang serius dalam waktu lama sedangkan Bolt akan mudah bosan dan memilih berkeliling sambil mencari hal menarik untuk dimainkan. "Ah, kenapa bisa mereka bertolak belakang begitu." Dia tertawa pelan.

"Tapi mereka memiliki kesamaan yang sangat mencolok. Keduanya sama-sama sangat ceria dan mudah tertawa." Suster pikir, sepasang kembar Uzumaki itu adalah anak-anak paling ceria di Daycare ini.

"Ya, Istriku juga bilang begitu." Naruto tertawa pelan.

Suster itu mengangguk lalu bertanya "dimana Nyonya Uzumaki, biasanya beliau yang menjemput Bolt dam Hima." Dia sebetulnya lebih sering bicara dengan Ibu Bolt dan Hima ketimbang dengan Ayah mereka.

"Istriku sedang ada pekerjaan, jadi dia minta aku menjemput anak-anak hari ini." Naruto tidak keberatan kalau harus pulang kantor lebih awal untuk menjemput anak-anaknya, kebetulan pekerjaannya di kantor sedang tidak begitu padat.

"Ah begitu." Suster mengangguk.

Lalu tak lama kemudian, Hima menyadari kedatangan ayahnya di tempat ini dan berlari menghampirinya. Bolt yang mendengar adiknya memekik sambil berlari ikut menyadari bahwa ayahnya ada di sini lalu mereka bersama-sama menghampiri ayahnya.

Naruto berlutut di atas karpet karet itu lalu menangkap tubuh anak-anak yang berlari ke arahnya. "Hey."

Keduanya lalu mengerubungi ayah mereka dan dengan brutal pipi mereka dikecupi hingga memerah.

"Hari ini bermain dengan menyenangkan huh?" Naruto lalu menatap bola mata safir anak-anaknya secara bergantian.

"Sangat, sangat menyenangkan." Keduanya berseru. Sejak keduanya bisa bicara, Naruto rasa rumahnya jadi dua kali lebih ramai oleh celoteh anak-anaknya. Meski ucapannya kadang masih berantakan tapi keduanya sangat pintar dan suka meniru, maka dirinya dan Hinata sangat berhati-hati tiap kali bicara di depan anak-anak mereka.

"Ibu, Ibu ada di mana?" Bolt lalu melompat di pelukan ayahnya saat tak mendapati ibunya yang menjemput.

"Ibu sedang bekerja, jadi hari ini Ayah yang menjemput." Naruto lalu menggendong kedua anaknya bersamaan, satu di lengan kiri dan satu di lengan kanan.

Pria bertubuh tinggi itu lalu berpamitan pada Suster di Daycare lalu meminta anak-anaknya mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih." Bolt dan Hima melambaikan tangannya ke arah Suster dan Penjaga Resepionis.

AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang