SATRU CHAPTER 2

207 12 0
                                    

Happy Reading♡♡

"Setiap wanita itu cantik di mata mereka yang tepat." [Nada Naila Nur Habibah]

Mulai saat itu aku memiliki satu jadwal acara dalam diary-ku. Ya, mendadak stalker, mencari segala informasi yang berhubungan dengan kakel itu.

Entah mengapa kali ini aku begitu bersemangat dari pada sebelumnya yang hanya sebagai pengagum rahasia.

Aku mencoba mencari tahu apakah dia itu termasuk manusia seperti Dito atau tidak. Karena setahu ku Dito itu salah pilih teman yang seperti aku.

Seharusnya dia bahagia bisa di kerumuni cewek cantik setiap saat, tapi nyatanya Dito malah terlihat risih dan lebih menghindar. Mungkin dia mempunya kecenderungan yang tidak aku ketahui.

Rencana ku di awali dengan melihat dan memandanginya meski dari kejahuan. Walaupun kondisi di tengah ramai warga sekolah yang berkunjung di kantin, aku malah merasa kesunyian kala melihat senyum manis yang terukir di bibir kakel itu.

Mungkin aku sudah gila membayangkan sesuatu yang belum tentu aku ketahui, tapi yang pasti dalam kamus ku tertulis 'belum tahu kalau belum dicoba.'

"Nada ... hei, anaknya orang!" ujar Dito melambaikan tangannya tepat di muka ku hingga membuyarkan segala lamunanku.

"Apaan sih, Dito? Ngadi-ngadi banget!" ketusku tiada henti.

"Woy, mbak! Lagi PMS ya? Ngamuk mulu kayak gorila!" Dito segera duduk di sebelahku seperti biasanya di kantin. Emang ya, punya teman kayak Dito kadang untung kadang juga rugi, dah kayak obralan baju.

"Aku punya kabar baik buat kamu," sambung Dito seraya melahap syomai yang ia beli.

"Apa? Jangan bilang kalau ayam sekarang bisa bertelur." dengus ku.

"Idih, muke gila ... " Dito mencubit lenganku.

"Aku mau kasih tahu kalau kakak kelas yang kamu idolakan itu nama nya Setia." sambung Dito dengan malasnya.

Seketika mataku berbinar-binar selayaknya kaca spion habis di laudry. Kinclong!

"Yang bener?" balasku kembali bersemangat.

"Huhh ..." Dito menarik napas panjang,

"Nad, bukannya aku nggak suka kalau kamu punya sesuatu yang bisa buat kamu semangat, tapi kali ini aku saranin kamu berhenti deh, ngejar_"

"Bilang aja kamu iri ..." sela ku dengan kecepatan 5G.

"Terserah kamu deh, kalau ntar kamu menyesal jangan cari-cari aku. Huh!" dengus Dito mulai mengeluarkan sungut kebesarannya.

Dari pada aku menggubris Dito yang tiba-tiba kenak serangan virus PMS, lebih baik aku mencari cara jitu untuk mendekati kakak Setia.

Tapi jujur, aku juga merasa insecure, karena sainganku itu bukan cewek abal-abalan. Selain berbadan kurus, mereka juga hobi memoles wajahnya agar tetap cantik, salah dikit aja harus ngulang dari awal. Sedangkan aku mah apa atuh?

Muka penuh jerawat, tembolok lebarnya kaya lapangan, ditambah pipiku mirip dua bakpau isi dua.

Untuk saat ini aku tidak terlalu memikirkan hal itu, karena pepata pernah berkata, "setiap wanita itu cantik di mata mereka yang tepat."

~*~*~

HAI READERS ...

GIMANA NIH, KALIAN SATU PRINSIP NGGAK SAMA NADA ATAU DUKUNG SI DITO? ATAU JANGAN-JANGQN DITO ADA PERASAAN SAMA BAKPAU?

WAH WAH, INI SIH KALAU NGGK LANJUT BERABEH NIH ...

SATRU || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang