Happy Reading♡♡
" Perkenalkan nama saya Dika Surya Mahardika. Teman-teman saya biasanya memanggil Dika. Tapi khusus ibu guru cantik, boleh panggil saya Diyang. " [Dika Surya Mahardika]
Sesampainya di depan kelas, Nada berhenti sejenak untuk berdoa sebelum memasuki kelas. Dari balik kaca terlihat jelas keramaian yang menggembirakan. Tapi, tiba-tiba sunyi ketika pintu terbuka.
"Yyaaaahhhhh ..." teriak penghuni kelas ini, mereka mengira kepsek killer yang akan mengisi pelajaran BIN mereka. Ternyata eh, ternyata yang datang guru cantik.
"Kita kira si Killer, ternyata bidadari hati ku menjemput," racau Dika, sang ketua kelas yang bandelnya minta ampun.
Namun Nada hanya tersenyum miris mendengar curhatan muridnya yang satu ini. Ia berjalan lalu duduk serta mengucapkan salam yang dibalas dengan semangat oleh anak muridnya.
"Baik, sampai mana pel_"
"Perkenalan bu!" seru salah satu murid, berhasil menginstrupsi ucapan Nada.
"Iya, bu!"
Karena banyak yang meminta perkenalan, mau tidak mau Nada harus mengalah dan membiarkan dua jam pelajaran terbuang sia-sia.
"Ekhem, perkenalkan nama saya Nada Nailah Nur Habibah. Bisa di panggil bu Nada," jelas Nada sembari berjalan ke tengah, "Ada yang di tanyakan?"
"Umur, bu?"
"Alhamdulillah, umur saya 21 tahun." jawabnya singkat.
"Status?"
Pertanyaan itu lebih mirip, kapan kawin?
"Status saya ..." Nada sengaja menggantungkan ucapannya agar sedikit dramatis. "Mengajar." lanjutnya membuat seisi kelas kecewa.
"Yaahhh ..." geruru mereka serentak.
"Ibu lulusan mana?" tanya satu murid yang mengingatkan akan dirinya dulu. Dikucilkan, hingga duduk menyendiri.
"Saya lulusan S-2 jurusan Sastra Indonesia di Universitas Indonesia."
Seketika suara tepuk tangan menggemah di kelas ini. Mereka tidak percaya guru muda mereka berhasil lulus di perguruan tinggi negeri yang sulit di masuki, bila mereka tidak mempunyai kecerdasan di atas rata-rata jangan berharap bisa menandang gelar itu.
Karena hari ini adalah firts day Nada mengajar, jadi ia ingin memberikan tugas menulis saja.
"Mana ketua kelasnya?" tanya Nada lalu seseorang berdiri karena mereasa dirinya di panggil. Dengan PD nya ia memperkenalkan diri sebelum Nada memberitahu tugas nya kali ini.
"Perkenalkan nama saya Dika Surya Mahardika. Teman-teman saya biasanya memanggil Dika. Tapi khusus ibu guru cantik, boleh panggil saya Diyang." cerocos Dika yang di sambut anggukkan pelan kepala Nada.
"APA TUHH ...!!" seru serentak satu kelas.
Dika menjawab seenak jidatnya, "DIKA SAYANG, ASEEEKKKK ..." semua warga kelas ini tertawa lepas.
Nada hanya menyangga kepalanya melihat sikap anak didiknya ini. Sungguh tidak ada akhlak! Mungkin ia harus menghadapi suasana seperti kedepannya, semoga saja ia bisa mengontrol emosinya.
~*~*~
Setelah mengajar, Nada berjalan menyusuri koridor menuju ruang guru untuk mencari meja nya. Nampak sepi karena para guru sedang melakukan KBM sedangkan dirinya hanya dua jam di pagi hari.
Entah mengapa tubuhnya giba-tiba terasa lemas dan tidak kuat berjalan. Apa ini efek karena Nada tidak mau sarapan pagi? Dari dulu Nada memang pantang makan sarapan karena sering di kejar deadline.
Tapi sungguh kali ini tolong, ada yang harus menolong Nada yang hampir ambruk.
Bugh!
Tubuh Nada terhuyung kebelakang hingga ia tidak merasakan apapun selain pusing di kepalanya.
~*~*~
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRU || End
Romance《Genre: Perjodohan, islami》 Nada Naila Nur Habibah, cewek dengan julukan G3B1C (Gendut, Bobrok, Bucin, Baper dan Cerdas). ♡ ♡ Pas jatuh cinta ditolak habis habisan! Di tambah lagi masalah perjodohan saat beranjak dewasa, banyak rintangan mulu hidup...