Happy Reading♡♡
"Belum coba, belum tahu" [Nada Naila Nur Habibah]
Teettt ... Teetttt ...
Bel pulang berbunyi nyaring ke seluruh penjuru sekolah, semua siswa berhamburan keluar kelas dengan riang gembira. Aku pun mengikuti arus kemana gerombolan siswa mengajakku ke arah yang benar.
Namun, entah keajaiban atau memang kebetulan. Jalan yang biasanya aku lalui di sana terdapat malaikat tak bersayap dalam wujud cogan ku.
'Pliiss ... aku nggak lagi mimpi, kan?' batinku kegirangan.
Jika saja Dito ada di sini, mungkin aku akan memakan lengannya karena gemas melihat wajahnya.
Bayangkan saja, cowok yang menjadi alasan dirimu tak lagi di bully dan di sakiti, sekarang tengah duduk manis di depan kelasnya.
'Samperin nggak, ya? Duh bingung bingit say ...' gerutuku dalam hati.
Dengan modal nekat, aku mulai melangkahkan kaki menuju malaikat hatiku.
"Hai, kak Setia!" sapa ku saat sampai di depan cogan nomor satu itu.
Kak Setia spontan melihat ke arahku serta menyungging senyum manisnya.
"Oh kamu, hai juga."
"Oh iya, aku mau berterima kasih sama kakak, karena pernah nolongin aku." ucapku sedikit grogi karena bisa memandangnya dari kedekatan.
"Ohh ... nggak masalah, lagian itu udah jadi tugas semua orang buat stop pembully-an." jelasnya.
'Iiihhh ... bijak banget, sih.'
"Kamu mau pulang?" lanjutnya seraya kembali menatap layar laptop.
"I-iya, sambil nunggu jemputan, hehehe ..." jawabku mulai salah tingkah kayak habis mabuk air putih.
"Kalau kakak, nggak pulang?" lanjutku.
"Belum, soalnya aku harus nyicil tugas dulu," ujarnya membuat ku ingin membantunya.
"Mau aku bantuin nggak?" tanya ku.
"Nggak perlu, lagian ini udah jadi tanggungan ku. Kamu pulang aja." pintanya yang masih fokus pada laptop nya.
"Yakin?" tanya ku seakan sudah akrab dengan orang yang aku ajak bicara ini.
"Iya ..."
"Kalau gitu aku duluan, ya kak," pamitku lalu mulai berjalan menjauh.
Namun sebelum bayanganku mulai hilang, tiba-tiba aku merasakan bila kak Setia tengah berbicara dengan seseorang setelah kepergianku.
Segera aku menyelipkan tubuh jumbo ini dibalik persimpangan agar bisa melihat siapa orang yang tengah bercanda dengan kak Setia.
Mataku tidak henti melihat adegan yang membuat sesak dadaku. Aku mencoba untuk bertahan dan segera memahami segalanya.
Cewek yang tengah bergurau riah dengan kak Setia adalah salah satu primadona sekolah. Ya bagaimana kak Setia tidak meninggalkan aktivitasnya jika yang menghampirinya adalah cewek cantik.
Bukannya sadar aku malah mempunyai ide tergila menurut versiku. Ya, aku harus mencobanya jika ingin dekat dengan sosok kak Setia. Semoga saja ini berhasil, meski rencana ini di luar kemampuanku tapi karena aku keseringan bertindak dulu baru berfikir.
~*~*~
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRU || End
Romance《Genre: Perjodohan, islami》 Nada Naila Nur Habibah, cewek dengan julukan G3B1C (Gendut, Bobrok, Bucin, Baper dan Cerdas). ♡ ♡ Pas jatuh cinta ditolak habis habisan! Di tambah lagi masalah perjodohan saat beranjak dewasa, banyak rintangan mulu hidup...