SATRU CHAPTER 4

127 11 0
                                    

Happy Reading♡♡

"Bagaikan air dan minyak yang tidak pernah bisa menyatu." [Sanjaya Hadi Wijaya]

Senja telah berganti malam. Di tengah kesunyian malam aku tengah mempersiapkan mental untuk menjalankan rencana. Tapi sebelum itu, aku mencium bau-bau tidak sedap dari balik pintu kamarku. Dengan langka perlahan tapi pasti, aku mencoba membuka pintu secara mendadak, dan yang benar saja tiba-tiba tubuh tersangka itu tersungkur di hadapanku.

"Ngapain?" dengus ku kesal bila ada yang mengintai setiap kegiatanku, meski itu adikku sendiri.

"Yaelah, bantuin bangun dulu napa?!" sewotnya tidak mau kalah.

"Dasar manja!" ledek ku lalu mengulurkan tangan untuk bocah tengik tidak tahu malu itu.

"Ngapain kemari? Nguping ya ..." lanjutku sembari menunjuk-nunjuk adik semata wayangku.

"Idiihh ... kurang kerjaan banget!"

"Terus ngapain kemari?"

"Emm ... ma-mau berak," ketus Sanjay seenak jidatnya.

"Kalau mau POOP itu di toilet bukannya nguping orang, Anjay." cibirku.

"Sanjay, bukan Anjay!" peringatnya.

"Ya ... gue kira nih kamarnya gorila!" sambungnya lalu berlari sekencang mungkin dari hadapanku.

Terkadang aku merasa heran dengan hidupku yang di penuhi orang-orang super aneh bin ajaib. Di sekolah ada Dito yang tak henti berdakwa di depanku, sementara di rumah ada bocah tengik super menjengkelkan. Tapi untuk sekarang akan aku pendam sejenak segala rasa penasaran itu dan memulai rencana gilaku.


~*~*~

Selesai sarapan pagi, aku segera naik ke kamar dan mengeluarkan barang hasil berburu kemarin malam, memang tidak banyak tapi setidaknya ini bisa merubah penampilanku hari ini. Mungkin sekarang pemilik barang-barang ini sedang berpusing riya mencari alatnya yang hilang di curi kucing sebelah.

"Kalau tutor dari YouTube sih, radak ribet." gerutuku memandang setan gepeng.

Tangan ini mulai bergerak mengikuti alur kisah yang terjadi dalam video singkat itu.

Tak terasa waktu telah berjalan 30 menit, dan sekarang jam di tanganku menunjukkan pukul 06.30 tepat. Jika aku tidak segera merayap mungkin gerbang sekolah akan tertutup untuk ku, alias aku is telat, sayang.

Dengan sekelebatan aku membereskan segala kekacauan di kamar, lalu bergegas menuju ke sekolah tanpa melihat hasil karya ku dari balik cermin, karena aku merasa telah melakukan segala tutor dari YouTube dengan seksama. Seharusnya ini akan berhasil.

Namun anehnya Mama serta Ayah terlihat tercengah saat melihat aku turun dari tangga selayaknya adegan di film barbie. Mereka hampir tidak berkedip melihat perubahan yang aku buat. Keduanya saling melempar tatapan aneh hingga membuat otakku tidak menjangkau logika ini.

"Astagfirullah ..." ucap Mama Kirana saat bayangan putrinya telah lenyap.

"NADAAA!!!" teriak mereka secara bersamaan.

~*~*~

HAAYYYOO ... SIAPA NIH YANG PINGIN PUNYA ADIK KAYAK SANJAY?

ATAU DI RUMAH UDAH ADA YANG NGUSILIN KAYAK SANJAY? HAAHHH ... ITU TINGGAL BANTAI AJA DEH! HIHIHI ...

LANJUT YA, MARI KITA LIHAT APA YANG AKAN DI LAKUKAN NADA ...

SATRU || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang