SATRU CHAPTER 8

123 9 0
                                    

Happy Reading♡♡

"Meski baperan, tapi dia adalah motivatorku untuk semangat belajar." [Sanjaya Hadi Wijaya]


6 tahun kemudian ...

Sinar mentari pagi menandakan kedatangannya pesawat dari tujuan kota Jakarta ke Surabaya. Setelah pesawat berhasil mendarat, seluruh penumpang segera keluar dan melakukan check out lalu mulai berjalan menuju ruang tunggu.

Di tengah keramaian orang yang halu lalang, cewek ini sempat menjadi sorotan akibat dari yang ia lakukan saat ini. Bukan membuat konten video atau pun berteriak-teriak seperti orang gila, melainkan dirinya dengan suka rela membantu wanita tua untuk berjalan. Dengan didampingi cogan seumuran anak kuliah, ia menuntun nenek itu ke kursi ruang tunggu.

Sembari menunggu kedatangan keluarga dari nenek itu, cewek berhijab dengan penampilan modis ini ingin menelepon seseorang yang sedari tadi menunggu kabar dari dirinya.

"Hallo,"

"Hei, kenapa baru telepon?!"

Sepertinya orang yang ia telepon sangat marah akibat menunggu kabar darinya.

"Iya-iya, ini juga baru mendarat," balasnya mencoba untuk menahan emosi saat bicara dengan sahabatnya ini.

"Lo masih di Bandara? Kok kayak rame banget,"

"Iya, aku masih di Bandara."

"Lo tahu, gue dapat tugas mulu dari dosen killer. Berasa kerja berat bagai kuda nil." curhatnya.

"Kuda kalik! Mangkanya cepetan skripsi nya, biar bisa lulus."

"Heh, jangan samain gue sama lo yang lulusan UI cuma nempuh waktu satu setengah tahun,"

"Nyadar, kan? Gue emang pinter!" balasnya setengah meledek.

"Iya, Nada Nailah Nur Habibah! Lo itu cantik, pinter, sekarang bisa jadi guru, udah nggak kayak paus terdampar!"

"DITOO!!"

Tutt ... Tuutt ...

Panggilan terputus sebelum Nada mengeluarkan sungutnya. Walaupun sekarang Dito berada di Yogyakarta dalam rangka menuntut ilmu, tapi Nada ingin sekali menjitak kelapa Dito.

Benar yang dikatakan Dito. Paus terdampar kini sekarang menjadi bidadari tak bersayap, penampilan serta postur tubuhnya telah berubah selama 6 tahun silam. Kini ia menjadi mahasiswa terbaik di UI dan sekarang menjalani profesi sebagai guru.

Sembari menunggu kelulusan dari adiknya, Nada untuk sementara mengajar di sekolah elite yang ada di Jakarta. Tapi sekarang ia kembali pulang ke kampung halaman untuk mendedikasikan dirinya di kota Surabaya.

Setelah Nada selesai berbincang riya dengan sobat karipnya, ia melihat adiknya tengah duduk di kerumuni banyak jones. Nenek tua tadi juga menghilang, apa nenek itu tergusur oleh kerumunan cewek ganjen ini?

"SANJAY!!" panggil Nada dengan wajah super menakutkan hingga membuat kerumunan cewek itu seketika balik kanan bubar jalan!

Sedangkan Sanjay hanya bisa diam dan menunggu omelan dari kakak perempuannya yang super baperan. Tapi di sisi lain, Sanjay juga mendapat berbagai motivasi semangat belajar dari kakaknya itu.

"Hehehe ... namanya juga cogan, jadi mohon maklumi." celetuk Sanjay disambut tonyoran indah dari Nada.

"Hmmm ... nenek yang tadi kemana?" tanya Nada seperti layaknya introgasi polisi.

"Oh, tadi ada anaknya yang jemput."

"Terus?"

"Aman kok, gue udah introgasi kayak mbak sekarang, kok." jelas Sanjay pada kakaknya yang memiliki aura-aura unik.

Setelah perdebatan layaknya anggota DPR, Nada dan Sanjay mulai bergerak meninggalakan lokasi ruang tunggu. Seperti biasa kedatangan mereka di sambut hangat oleh para supir taksi yang tengah mengais rezeki yng halal.

Akhirnya setelah penantian lama, sebuah mobil berhenti tepat di depan Nada dan Sanjay berdiri sekarang. Kaca mobil mulai terbuka dan menunujukkan wajah di pengemudi yang tidak asing bagi kedua remaja ini

"Mang Ujang?" kejut Nada melihat seseorang yang selalu membuatnya tertawa saat mendengar logat bicaranya.

"Aduhh ... maaf atuh, nden sama non teh pasti nunggu lama," balasnya dengan wajah memelas.

"Santai aja Mang Ujang," balas Sanjay membuat hati pria setengah baya itu sedikit lega

"Kalau gitu, Mang buka_" ucapan Mang Ujang terintrupsi saat melihat cah bagus lan gelis itu naik mobil tanpa harus dibukakan pintu olehnya.


~*~*~

HAII READERS ...

SETELAH TIME SKIP, NADA AKHIRNYA BALIK LAGI.

GIMANA NIH, AUTHOR MAU SPIL FOTO NADA SAMA SANJAY SI PANTAT AYAM.

TAK KASIH INFONE BESTIEE, CEITA INI SAMA SEKALI NGGAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN PEMILIK FOTO.

NADA NAILA NUR HABIBAH

SANJAYA HADI WIJAYA

SATRU || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang