SATRU CHAPTER 11

110 8 0
                                    

Happy Reading♡♡

"Ajine Raga Saka Busana." [Damar Langit Guntur P.]

Suara bel berbunyi dua kali, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengisi perut dengan berbagai makanan yang tersedia di kantin serasa cafe itu. Karena para siswa siswi yang sambang kantin, mereka tidak hanya sekedar makan, ada yang sibuk gosip atau pun selfi di sana bahkan tak jarang hibernasi di pulau kapuk untuk sementara.

Mari kita tinggalkan keramaian kantin, karena di lobi ruang guru lebih ramai dan sumpek akan kedatangan orang tak dikenal karena penampilannya yang acak kabur, kayak cosplay orang gila deh.

Sepanjang sejarah SMA Expro Brawijaya, baru kali ini satpam membiarkan orang gila masuk sekolah elite ini. Sungguh sulit di percaya akal sehat, tapi untungnya ada Pak Parto selaku guru BK meredamkan suasana dan meminta para muridnya kembali melanjutkan aktivitasnya.

Pak Patro menatap intens wanita di hadapannya ini seperti mirip seseorang.

"Nada?" tebak Pak Patro tepat sasaran.

"Assalamualaikum, pakde." salam Nada meraih tangan pamannya.

"Waa'alaikum salam ... Ya Allah ndok, ndok. Baju sama wajah mu kok nggak beda, kotor!" cibir pak Parto melihat keponakannya yang bulepotan seperti habis main lumpur.

"Hehehe ... tadi Nada bantu anak kecil sampek jadi kotor," jelas Nada cengegesan.

"Udah telat, cepetan masuk ke ruang kepala sekolah! Paman mau ke ruang BK."

"Loh, tapi Nada_"

"Masuk saja, tidak ada orang kok. Ruang kepsek di pintu sebelah kanan." ucap pak Parto berjalan menjauh dari Nada.

Nada menghirup napas lalu memegang gagang pintu dengan rasa gugup, karena baru pertama kali ia melakukan begitu banyak kesalahan. Mulai dari terlambat, bantu bocil sampai bulepotan dan paling nggenes, Nada sempat di kira orgil sama satpamnya. Sungguh hari yang sial.

Dengan berat hati Nada harus meneruskan jalannya yang sudah sampai di ujung.

"Permisi ..." ucap Nada saat membuka pintu itu.

"Masuk!" balas seseorang yang sekarang duduk di kursi kebesaran seraya fokus pada labtobnya.

Satu hal yang membuat Nada terkejut sampai terheran-heran. Bukannya jajaran piala serta sertifikat, melainkan mayoritas seseorang yang menjadi kepsek pasti identik dengan dua kata, tua dan botak. Tapi kepsek yang satu ini lain dari yang lainnya, beliau terlihat muda dan kekar, atau mungkin beliau orang tua yang oplas?

"Selamat pagi, pak." sapa Nada tidak se-sedap bau petualangannya yang membelegar seluruh ruangan hingga kepsek cogan itu menutup lubang hidungnya.

"Anda siapa?" tanya nya dengan suara berat yang khas.

"Saya_"

"Wali murid atau ..." pria itu tidak menggantungkan ucapannya, "Keluar atau saya panggil satpam!" ancamnya membuat mulut Nada membulat sempurna.

'Buset dah! Nih orang, kalau bukan kepsek udah aku unboxing.' maki Nada dalam hati.

"Tapi saya_"

"Tolong keluar!"

"Tapi_"

"Saya bilang, KELUAR!!" teriaknya hingga membuat Nada ketakutan dengan nada bicaranya itu.

Dengan wajah tenang, Nada mulai angkat kaki dari ruangan kepsek killer nya minta tonjok. Bukannya Nada tidak ingin melanjutkan sesi debat itu, tapi ia merasa kesal saja jika ada yang membentaknya sekasar itu. Bayangkan saja jika setiap ucapan mu di sambar terus kayak petir di siang bolong. Hati siapa sih, yang nggak sakit?

~*~*~

NIH NIH ANGEL WIS ANGEL. ADA YANG PENASARAN NGGAK SAM SOSOK GUNTUR?

EH SORY MAKSUDNYA SI KEPSEK KILLER. NIH NAA KASIH FOTONYA.

DAMAR LANGIT GUNTUR

DAMAR LANGIT GUNTUR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SATRU || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang