Happy Reading♡♡
"Bukan menangisi penolakan atau rasa malu, melainkan kebodohanku dalam menilai nya." [Nada Naila Nur Habibah]
Sepanjang perjalanan, banyak orang yang halu lalang menghentikan langkanya sejenak untuk memandangku, tak sedikit dari mereka seperti menahan tawanya. Apa yang terjadi? Aku sungguh tidak memahami segalanya.
Sampai akhirnya seseorang yang ingin aku temui muncul dengan sendirinya. Dirinya tengah duduk bergurai dengan teman-temannya. Awalnya aku merasa sedikit takut untuk mendekatinya, tapi entah dari mana rai-rai ghedek ini datang hingga aku memiliki keberanian untuk mendekatinya.
Kedatangan ku diarak satu sekolah, sepertinya mereka mengetahui tujuanku saat ini. Tapi, kak Setia dan kawan-kawannya merubah raut wajahnya 180 derajat setelah kedatanganku. Sungguh aku tidak bisa menerjemahkan hal itu.
"Hai, kak." sapa ku dengan suara sedikit centil.
Namun kak Setia tak kunjung membalasnya, dia malah asik berbisik riya dengan teman-temannya, tidak seperti kemarin.
Kerumunan siswa siswi SMA Samudra semakin ramai, seakan mereka tengah menunggu serta nobar serial TV favorit mereka.
"Gimana kak? Aku cantik nggak kalau gini?" tanya ku dan masih belum mendapat respon darinya.
Bukannya menjawab, kak Setia malah berdiri tegap sembari memasukkan tangannya kedalam saku celana. Ia menatapku secara intens, dari atas sampai bawah.
"Lo ngapain?" ujarnya dengan wajah super datar dan nada suaranya sangat berbeda dengan waktu ia menolongku tempo hari.
"Apa di rumah lo kagak ada kaca?" lanjutnya.
Serius, kali ini aku sama sekali tidak menduga respon dari sosok yang selama ini aku anggap sebagai orang tulus.
"Kakak kenap_"
"Lo yang kenapa? Pakai make up kayak ondel-ondel di Pancoran, noh!" sela kak Setia secepat petir yang menyambar di siang bolong.
"Ini semua karena kakak!" teriak ku semakin membuat banyak kerumunan berkumpul melingkari kami.
"Ak-aku suka sama kak Setia," lanjutku membuat semua diam membisu lalu tertawa dengan keras.
"Bentar, apa lo bilang tadi? Suka sama gue?" kak Setia menunjuk dirinya sendiri.
"Dari mana muka tebel kayak dinding itu lo dapetin, hah?"
"Tapi kakak pernah bantu aku dari_"
"Ohh ... jadi lo ngira gue suka sama lo karena gue pernah tolong sama belain lo?" sekali lagi ucapan ku terintrupsi oleh kak Setia.
"Gue tolong lo itu karena gue kasihan aja lihat cewek gemuk kayak lo di bully banyak orang. Kalau boleh jujur, gue tuh males tolongin lo."
Semua tertawa, mereka menertawakan kepolosanku yang berujung kebodohan yang sangat memalukan. Bayangkan saja kau di caci maki di depan umum, hati siapa sih yang nggak sakit?
Aku hanya bisa berdiri sembari meremas ujung rok ku sebagai pelampiasan, air mata yang aku tahan perlahan keluar membasahi pipiku. Hati terasa sakit, bahkan lebih sakit dari seribu tusukan jarum.
Seakan momen ini adalah kenangan terburuk yang akan terus terukir dalam-dalam di lubuk hati ku.
"Cup, cup, cup, adek manis jangan nangis ..." ledek kak Setia lalu mengambil kaca mataku dari tempatnya.
"Gue heran sama pipi bakpau kayak lo, berani banget bilang cinta sama gue," kak Setia menginjak kaca mata kesayanganku hingga hancur, itu adalah kenangan terakhir dari nenekku.
"Orang tua lo pasti sengsara kalau punya putri kayak_"
"CUKUPP!!" teriak ku memecahkan riuh tawa atas cibiran yang aku terima.
Jujur, aku akan menerima setiap cibiran dengan lapang dada, tapi jika ada yang berani mempertanyakan tentang kedua orang tuaku. Cukup, aku tidak akan mengampuninya!
Karena kondisi semakin memanas, para guru yang baru datang langsung melerai keadaan yang meminta setiap murid untuk kembali ke kelasnya.
Para guru memintaku untuk bangun dan pergi ke kelas, tapi aku sendiri tidak sanggup memopong rasa malu ini. Sadar akan keadaan, para guru itu pun meninggalkan ku sendiri di depan kelas cowok bermuka dua itu.
Bukan menangisi penolakan atau rasa malu, melainkan kebodohanku dalam menilai nya.
~*~*~
SATU KATA BUAT BAB INI!!!
PLISS GUYS AUTHOR PINGIN BANGET BEJEK-BEJEK COWOK KAYAK SETIA!!
ANDAI YA BISA MASUK KE DALAM CERITA, KALIAN MAU NGAPAIN NIH?
LANJUTTT ...
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRU || End
عاطفية《Genre: Perjodohan, islami》 Nada Naila Nur Habibah, cewek dengan julukan G3B1C (Gendut, Bobrok, Bucin, Baper dan Cerdas). ♡ ♡ Pas jatuh cinta ditolak habis habisan! Di tambah lagi masalah perjodohan saat beranjak dewasa, banyak rintangan mulu hidup...