Perempuan itu meletakkan cermin di meja, lalu menghela nafasnya. Rasanya dia sudah lelah memandangi bayangan buruk rupa di cermin itu. Bayangannya!
Entah bagaimana ceritanya dia bisa kena penyakit terkutuk ini. Guruminda yang berasal dari Kahyangan, mengatakan dia kena penyakit kulit yang bisa diobati dengan cabe cengek. Cukup mengerikan terdengar, tetapi dia akan berusaha mencoba agar sembuh. Serta bisa kembali ke Kerajaan untuk membalaskan sakit hatinya, kepada Kakak sulungnya, Purbararang.
Purbararang, memang memiliki watak keras kepala, pembenci, pendendam, iri dengki dan sangat ambisius. Dia sangat ingin berkuasa sebagai Ratu di Kerajaan Pasir Batang, menggantikan Ayah mereka, Prabu Tapa Agung.
Sedikit berbeda dengan kelima kakaknya yang lain yaitu, Purbadewata, Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik, dan Purbaleuih. Tetapi mereka ini juga, tidak bisa dikatakan lebih baik.
Terbukti, saat Purbararang mengusir Purbasari, mereka hanya bersikap diam membisu. Seakan tidak mau bermasalah dengan Purbararang, juga khawatir bakal diusir dari kerajaan dan kehilangan nikmat kehidupan mewah. Di samping itu, mereka juga merasa Ayah mereka tampak kurang adil, karena tidak memilih satu dari mereka, malah memilih si adik bungsu yang masih muda dan perawan.
"Kalian ini kan sudah berumah tangga. Sibuk ngurus suami dan anak, itu saja sudah keteteran. Masa mau ngurus kerajaan pula? Mumpung adik kalian masih gadis, jadi lebih fokus. Lagi pula dia lebih pintar dari kalian semua. Menguasai banyak kitab, memiliki kemanpuan ilmu kanuragan dan ilmu ajian Titiran Lindung Wetan. Belum kemampuan pedang, berkuda dan memanah. Ada kalian begitu?" kata Prabu Tapa Agung, pada kakak-kakak Purbasari yang sempat protes mengapa sang Ayah malah memilih adik kecil mereka.
Saat itu, kelima kakak Purbasari itu hanya diam meski kesal. Kecuali Purbararang yang langsung mengamuk. "Ini tidak adil, Ayah. Aku anak pertama, seharusnya akulah yang memimpin kerajaan ini ketika Ayah memutuskan turun tahta!" teriaknya.
Purbararang, merasa punya hak untuk mengungguli semua adik-adiknya, termasuk Purbasari. Dia berusia jauh lebih tua dari adik-adiknya, sudah menikah, meski tak kunjung memiliki anak. Suaminya, Gajah Messa, adalah seorang Hulubalang Istana. Mereka berdua, sama jahat dan ambisius. Menikah bukan karena cinta, tetapi karena menginginkan satu impian: menguasai Kerajaan Pasir Batang!
Meski anak tertua, sesungguhnya Purbararang bukanlah anak dari permaisuri. Sama seperti adik-adiknya, mereka semua juga anak dari selir-selir Prabu Tapa Agung. Permaisuri, meninggal dunia tanpa sempat memiliki anak. Tapi Prabu Tapa, tak pernah berniat mengangkat permaisuri baru. Jadi dari ketujuh anaknya, semua berasal dari tujuh selir. Dan yang menyedihkan, setelah melahirkan, para selir itu digunduli serta dipakaikan kain putih, untuk dikirim ke Rumah Ibadah. Semuanya harus mengabdikan hidup mereka hanya untuk ritual pemujaan terhadap dewa-dewi. Tak memiliki hak untuk bertemu dan mengenali anak mereka lagi.
Pada masa itu, selir Raja atau Prabu di seluruh wilayah berjumlah ribuan. Seorang Prabu bahkan tak mungkin bertemu dan berhubungan intim dengan semuanya. Sebab itu digilir setiap malam, adalah gadis-gadis perawan dari berbagai desa ataupun wilayah kerajaan lain yang dijajah. Tak ada cinta dalam masa itu, sebab selir-selir cantik semua, dan pemilihan untuk bisa menemani sang Prabu, adalah kebijakan Kepala Dayang Istana. Biasanya yang terpilih, adalah gadis-gadis muda dalam masa usia subur, karena memang diharapkan bisa cepat mengandung. Dalam proses masa mengandung 9 bulan, para selir ini akan diperlakukan bak Ratu, meski kemudian nasib akhir hidupnya mengenaskan. Tak lebih dari pabrik anak, yang setelah ditiduri sekali, hamil, lalu melahirkan dan "dibuang".
Tapi nasib selir yang tak sempat hamil setelah ditiduri, atau tidak pernah ditiduri sang Prabu sampai berusia puluhan tahun, juga pasti akan digiring di tempat pemujaan dewa. Karena selir yang boleh ditiduri Prabu, hanya gadis perawan berusia belasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Jadi Lutung (Terbit SAGO/GONOVEL)
Historical FictionSabda, adalah seorang Dokter muda yang sangat gemar berburu. Bersama dua sahabatnya, Neo seorang Hair Stylist terkenal dan Jason, seorang Chef macho, mereka kerap menyusuri hutan rimba untuk menembak hewan liar. Tetapi ketika mereka berburu ke hutan...